Proses Terbentuknya Goa Jatijajar

3 reviews

Rp59.500

Category:

Deskripsi

Lokasi: Jl. Jatijajar, Palamarta, Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54473
Map: Klik Disini
HTM: Dewasa Rp.7.500, Anak-anak Rp.4.500
Buka Tutup: 09.00 – 17.00

Dengan wilayah yang dipenuhi bebukitan karst, bukan hal yang aneh jika Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah memiliki sejumlah situs geologi dalam bentuk goa. Namun diantara beberapa goa yang ada, hanya satu yang memiliki daya tarik istimewa, bahkan menjadi objek wisata andalan kabupaten ini, yaitu Goa Jatijajar.

Goa ini menjadi istimewa dan mengundang banyak wisatawan, bukan saja karena ukurannya yang luas, yakni memiliki panjang 250 meter, lebar rata-rata 15 meter dan tinggi rata-rata 12 meter, tapi juga bagian dalam goa yang dipenuhi stalagtit dan stalagmit yang eksotis.

foto by instagram.com/sf.alfian19

Daya tarik tersebut menjadi semakin bertambah karena Goa Jatijajar dikelola secara profesional, seperti dibangunnya jembatan untuk mempermudah pengunjung yang ingin menikmati keindahan pemandangan di dalam goa.

Dibuatnya patung-patung yang membentuk diorama legenda Lutung Kasarung yang berkisah tentang romantisme percintaan antara Raden Kamandaka dengan Dewi Ciptasari, ditambahkannya lampu-lampu di beberapa sudut goa dan berbagai fasilitas lainnya.

Sejarah Singkat
❤️

Goa Jatijajar ditemukan untuk pertama kalinya pada tahun 1802 oleh Jayamenawi, seorang petani yang memiliki lahan di atas goa tersebut. Tidak lama setelah goa itu diketemukan, Bupati Ambal yang menjadi penguasa Kebumen pada saat itu datang untuk meninjau lokasi.

foto by instagram.com/alhasan_18395

Pada saat melakukan peninjauan itulah Bupati Ambal mendapati dua batang pohon jati yang tumbuh sejajar dan berdampingan di tepi mulut goa. Sejak saat itulah goa tersebut dinamakan Goa Jatijajar.

Versi lain tentang asal-usul nama Goa Jatijajar berkisah tentang Raden Kamandaka yang dikejar-kejar para prajurit dari Kadipaten Pasir Luhur. Untuk menyelamatkan diri, Raden Kamandaka pun masuk ke dalam goa.

Namun para prajurit itu terus mengejar. Dalam keadaan terdesak Raden Kamandakapun mengatakan dalam bahasa Jawa bahwa dia “sejatine” (sebenarnya) adalah putra Raja Pajajaran. Kata “sejatine” itulah kemudian disingkat menjadi “jati” dan kata “Pajajaran” disingkat menjadi “Jajar”, sehingga goa itupun mendapat julukan Goa Jatijajar.

foto by instagram.com/eko.liverpudlian17

Selain sejarah atau lebih tepatnya legenda tentang asal-usul nama Jatijajar, terdapat pula mitos yang dipercaya masyarakat setempat terkait keberadaan 7 sendang atau sungai. Ketujuh sendang tersebut hanya 4 sendang yang dapat dijangkau dengan mudah, yaitu Sendang Puser Bumi, Sendang Jombor, Sendang Mawar dan Sendang Kantil.

Menurut mitos yang berkembang Sendang Puser Bumi dan Jombor, airnya berkhasiat sebagai sarana untuk meraih berbagai macam tujuan. Sendang Mawar dipercaya bisa membuat awet muda jika digunakan untuk mandi dan cuci muka.

Sedang Sendang Kantil khasiatnya dapat membuat seseorang lebih mudah dalam mewujudkan cita-cita jika orang tersebut mandi atau cuci muka dengan menggunakan air sendang.

Sekilas Tentang
❤️

foto by instagram.com/nila_ahp

Goa ini mulai dikembangkan sebagai objek pariwisata sekitar tahun 1975, disaat Gubernur Jawa Tengah dijabat oleh Suparjo Rustam dan yang menjabat Bupati Kebumen, Supeno Suryodiprojo.

Untuk membangun dan mengembangkan Goa Jatijajar, pemerintah daerah harus membebaskan tanah milik masyarakat seluas 5,5 hektar. Sedang yang ditunjuk sebagai pelaksana adalah CV. AIS dari Yogyakarta yang dipimpin Saptoto, seorang seniman diorama kondang di tanah air.

Itu sebabnya, dalam pengembangannya goa ditata sedemikian artistik dan memiliki citarasa seni yang tinggi lewat pemasangan trap-trap beton, lampu-lampu penerangan serta-serta patung-patung diorama legenda Lutung Kasarung.

foto by instagram.com/nila_ahp

Berada di sebelah barat daya Kota Semarang sejauh sekitar 200 km atau sekitar 42 km dari pusat Kota Kebumen, objek wisata ini cukup mudah dijangkau karena dilalui oleh sarana angkutan umum.

Wisatawan yang berangkat dari Semarang dapat melalui jalur Semarang – Ambarawa – Magelang – Muntilan sebelum akhirnya tiba di Kebumen dan berlanjut ke lokasi yang dituju.

Bagi pengunjung yang menggunakan angkutan umum, pilihan yang paling tepat adalah menggunakan kertea api dan berhenti di Stasiun Gombong. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum jurusan Pantai Ayah dan turun di jalur terdekat yang menuju ke Goa Jatijajar.

Indahnya Perut Bumi
❤️

foto by instagram.com/ditaorland

Berbeda dengan aktifitas wisata caving atau susur goa pada umumnya yang harus memasuki goa dengan kondisi gelap gulita serta medan yang menantang, menyusuri Goa Jatijajar justru sebaliknya, karena caving di sini dikemas dengan sentuhan kemajuan tekhnologi.

Seluruh bagian goa yang memiliki panjang 250 meter telah diterangi oleh cahaya lampu listrik dengan jalan beton dan trap-trap yang nyaman untuk dilewati, bahkan di beberapa bagian telah disediakan tempat untuk beristirahat.

Meski demikian, sentuhan tekhnologi tersebut tidak mengurangi keindahan bagian dalam gua yang memiliki stalagtit dan stalakmit berusia ribuan tahun, tapi justru mempercantik lukisan alam yang ada di dalam goa lewat cahaya lampu yang dibiaskan oleh stalagtit dan stalagmit serta dinding goa.

foto by instagram.com/traveler_riku_jp

Saat pertama kali memasuki area wisata, pengunjung akan disambut oleh patung dinosaurus berukuran raksasa yang memuntahkan air dari mulutnya dan air tersebut mengalir ke dalam kolam.

Di dalam kolam inilah banyak anak-anak yang berenang dan meminta kepada pengunjung untuk melemparkan uang koin. Begitu ada yang melemparkan koin, mereka akan memburu koin tersebut dengan menyelam ke dalam air kolam.

Selanjutnya, tibalah pengunjung di mulut goa yang harus dimasuki dengan menapaki anak tangga yang sebagian berbentuk datar dan sebagian bentuknya menanjak. Begitu berada di dalam goa, mata akan langsung dimanjakan oleh pemandangan unik dan eksotis yang terbentang sepanjang 250 meter.

Tidak hanya pahatan alam saja yang akan membuat pengunjung merasa kagum oleh suasana di dalam goa, tapi juga pahatan buatan berupa patung-patung diorama Lutung Kasarung yang terdiri dari beberapa puluh patung yang ditempatkan di sepanjang dinding goa.

Patung-patung tersebut seolah memiliki nyawa karena permainan sorot cahaya lampu yang ditata sedemikian rupa.

foto by instagram.com/traveler_riku_jp

Bagi para pengunjung yang masih mempercayai mitos dan hal-hal ghaib, daya tarik lainnya yang dimiliki Goa Jatijajar sudah barang tentu keempat sendang yang ada di dalamnya. Karena itu, tidak sedikit pengunjung yang menympatkan diri untuk mencuci muka di keempat sendang tersebut sebelum keluar dari pintu goa.

Begitu keluar dari pintu goa, akan ditemui beberapa penjual makanan dan minuman serta souvenir yang siap melayani pengunjung dengan senyum dan sapa yang ramah.

Harga Tiket Masuk❤️

Objek wisata yang buka setiap hari pada pukul 09.00 – 17.00 ini mengenakan harga tiket masuk kepada setiap pengunjung sebesar Rp.7.500 untuk orang dewasa dan Rp.4.500 untuk anak-anak.

HTM tersebut relatif murah, karena keindahan suasana di dalam goa selain memang sangat memukau juga tidak bisa dijumpai di sembarang tempat. Disamping itu, fasilitas yang ada di Goa Jatijajar cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan yang datang berkunjung.

foto by instagram.com/rozafitri3770

Fasilitas Yang Ada❤️

Beberapa dari fasilitas tersebut diantaranya adalah kamar mandi dan toilet, mushollah, ruang informasi, area parkir yang luas dan pos keamanan. Pengunjung juga tidak perlu khawatir meski tidak membawa bekal pada saat berkunjung, karena di lokasi banyak dijumpai penjual makanan dan minuman.

Bahkan ada baiknya mencoba kuliner khas Kebumen yang dijual di sini, seperti seperti pecel bertabur kecombrang dan tempe mendoan yang rasana khas serta nikmat.

Berbagai macam souvenir juga dapat dibeli di area Goa Jatijajar, seperti gantungan kunci, Tshirt, lampu hias, tirai dari kulit kerang, pigura dan beberapa jenis perlengkapan rumah tangga.

Satu yang tidak tersedia di sekitar lokasi Goa Jatijajar adalah penginapan. Karena itu, bagi pengunjung dari luar kota yang ingin bermalam, dapat mencari hotel dan penginapan di kawasan Pantai Ayah atau di pusat Kota Kebumen.

  1. Anas Azhar Hayyan (pemilik terverifikasi)

    Saya tidak pandai merayu, tapi kalau soal menang giveaway, bolehlah dicoba.

  2. Liham Syubbanul Yaum (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.

  3. Ezar Faruq Khattab (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan DJ, tapi saya siap putar lagu kemenangan sepanjang malam jika menang giveaway ini.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *