10 Foto Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Lokasi Alamat + Keunikan Bangunan

3 reviews

Rp58.700

Category:

Deskripsi

Lokasi: Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kel. Akcaya, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78121
Map: KlikDisini

foto by instagram.com/yanutrinugraha/

Lokasi Alamat

Masjid Raya Mujahidin terletak di daerah Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat, 78121.

Akses menuju ke sini sangat bagus, pengunjung bisa mengendarai kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum.

Sejarah

foto by instagram.com/dududnw/

Gagasan pendirian Masjid Raya Mujahidin ini mulai ada sejak dibangunya masjid besar di Jogjakarta yang bernama masjid syuhada tahun 1949.

Dibangunya masjid Al-Azhar di Jakarta pada tahun itu juga, dan munculnya gagasan pembangunan masjid istiqlal oleh bung karno pada tahun 1950 an.

Keinginan warga Pontianak untuk segera membangun masjid dengan ukuran yang besar.

Tujuannya guna menampung kegiatan peribadatan umat Islam, membuat warga setempat mengirimkan beberapa delegasi untuk mengikuti Kongres Muslimin Indonesia (KMI).

foto by instagram.com/johan.bastian/

Delegasi yang dikirim antara lain, Achmad Mawardi Djafar, Abdur Rani Machmud, Mohamad Akib, Hasan Koeboe, Muzni A Rani dan Azhari Djamaluddin.

Kemudian bertemu dengan Mr. Assat Sutan Mudo selaku penggagas pembangunan masjid Syuhada di Jogjakarta.

Pada pertemuan delegasi tersebut dengan Mr. Assat Sutan Mudo, Mawardi dan Mohammad Akib memohon petunjuk tentang keinginan warga untuk membangun masjid besar yang serupa di Kota Pontianak.

Hal tersebut dikarenakan delegasi yang dikirim untuk mengikuti KMI memang belum memiliki konsep yang pasti perihal pendirian masjid besar yang hendak dibangun.

foto by instagram.com/justdeden/

Setelah kepulangan delegasi tersebut, sekitar awal tahun 1950 an semangat untuk pembangunan masjid besar semakin bertambah.

Sehingga Achmad Mawardi dan Mohammad Akib lengsung melakukan silaturahmi dengan para pemuka agama unutk meminta dukungan.

Setelah matang perencanaan pembanggunan yang memakan waktu hingga 4 tahun, pada hari Jumat 2 Oktober 1953 tokoh muslim terkemuka.

Seperti Mr. Sjafruddin Prawinegara, Mohammad Natsir, Syamsurizal, Buya Hamka dan Anwar Tjokroaminoto mengukuhkan serta mebentuk Yayasan Mujahidin dan membentuk pengurusnya.

foto by instagram.com/madam_elis/

Nama-nama yang dimasukkan ke dalam daftar pengurus yaitu H. Achmad Mashur Thahir, Mohammad Saad Karim, Merah Kesuma Indra Mahyuddin, Achmad Mawardi Djafar, Gulam Abas dan Mohammad H Husein dengan dikukuhkan di akta Notaris.

Keenam tokoh yag sudah ditunjuk sebagai pengurus Yayasan Mujahidin terebut bukanlah orang-orang biasa.

Diantaranya ada yang golongan dari pengusaha terkemuka, ada yang Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Pontianak, dan juga Koordinator Penerangan Agama Daerah Kalimantan Barat.

Pendiriannya yang direncakan dengan modal awal uang sebesar 1000 rupiah, dan kemudian diberi nama Masjid Mujahidin.

foto by instagram.com/budingaliman/

Termaktub juga di dalam Akta Noataris pada pasal 3 yang berbunyi bahwa tujuan mutlak yayasan Mujahidin adalah membangun sebuah masjid di Kota Pontianak yang akan diberi nama Masjid Mujahidin.

Modal utama tadi disimpan ke rekening Bank BRI dan para pengurus masih mengupayakan penambahan modal.

Cara dengan mengajukan sumbangan dari subsidi pemerintah atau membuka kotak amal bagi masyarakat dan penerimaan dalam bentuk apapun yang masih dianggap halal dan baik.

Setelah segala proses selesai masjid Mujahidin ini di resmikan Oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Oktober 1978 atau 20 Dzulkaidah tahun 1398 H.

Peresmiannya sengaja dipaskan dengan tanggal ulang tahun Kota Pontianak yang ke 207. Dan baru dilakukan pemugaran pada november 2011.

foto by instagram.com/jay_odeng/

Pemugaran dilakukan untuk tujuan perluasan wilayah dan permajaan bangunan, dan setelah selesai peresmianya di lakukan pada tanggal 20 Januari 2015 atau 29 Rabiul Awal tahun 1436 H oleh Presiden Joko Widodo.

Kunikan Bangunan

Masjid Raya Mujahidin ini didirikan dengan sangat megah, dibangun di atas lahan seluas 4 hektar dan mampu menampung kurang lebih 9 ribu jemaah dalam waktu bersamaan.

Ada 3 bagian bangunan dari masjid raya mujahidin ini, bangunan pertama yaitu bangunan utama masjid memiliki luas 60 x 60 meter.

Banguna kedua yaitu bangunan menara utama masjid yang memang sengaja dibangun terpidah dari bagunan utama masjid.

foto by instagram.com/atin_wahyuni/

Dan bangunan ketiga yaitu area plaza, memiliki denah yang berbentuk segi empat dan dikelilingi koridor panjang yang di buat diantara bangunan utama masjid dan menara utama masjid.

Unsur bangun Masjid Raya Mujahidin ini terdiri dari arsitertur khas islami yang terinspirasi dari peradaban islam yang kemudian di padu padankan dengan ornamen khas Daerah Kalimantan Barat.

Bangunan utama Masjid ini, dibangun dengan 2 lantai dan lantai dengan pembagianya bahwa ruang sholat berada di lantai 2 dan lantai dasar sengaja dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan lainya.

Bagian Kubah yang paling besar di beri warna keemasan, hal ini menjadi sarat mozaik khas kalimantan.

Dibagian ujungnya di berikan ornamen sederhana yang berbentuk meruncing tegak seperti huruf alif.

foto by instagram.com/ari_ansyahh/

Sebenarnya kubah berjumlah 5 yang satu berukuran besar di tengah-tengh bangunan sisanya berukuran kecil di masing-masing sudut bangunan.

Kubah-kubah yang berukuran kecil juga diberi warna keemasan hanya bedanya tidak di berikan ornamen seperti pada kubah yang berukuran besar.

Disekeliling Masjid utama dibangun juga beberapa tiang-tiang dengan ukuran yang lumayan besar dan diberi ornamen lengkungan 2 warna khas dari masjid Cordova dan istana alhambra serta masjidil Harom dan juga Nabawi.

foto by instagram.com/dududnw/

Interior dibuat sangat khas dan kental dengan kebudayaan Kalimantan dengan memberkan kesan warna keemasan pada bangunan serta dipadukan dengan beragam unsur peradaban islam yang ada di seluruh dunia.

Nah, demikian keunikan bangunan Masjid Raya Mujahidin semoga bermanfaat.

  1. Haidar Dhakiy Arroyyan (pemilik terverifikasi)

    Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!

  2. Rifki Mukhtarullah Rizal (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.

  3. Dzaki Ibadurrahman (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *