Deskripsi
Perayaan lebaran memang sangat meriah di Negara kita, Indonesia. Libur lebaran sendiri bagi para siswa bisa mencapai waktu dua mingguan. Bagi pekerja kantoran, biasanya diberikan cuti bersama sebagai tambahan dari hari libur nasional.
Setiap wilayah memang memiliki cara serta budayanya masing-masing untuk menghabiskan waktu serta merayakan hari raya keagamaan. Hal yang sama berlaku juga dengan perayaan Idul Fitri.
Rekan-rekan yang menghabiskan waktu lebaran di luar negeri mungkin adalah saksi dari beragam budaya perayaan tersebut. Salah satunya adalah Amerika. United States of America memiliki budaya serta tradisinya sendiri.
Jamaah Muslim yang berada di Amerika biasanya merayakan lebaran dengan sederhana, tenang serta khusyuk. Penetapan hari raya pun dilakukan dengan beberapa metode sehingga terkadang masyarakat sering tidak menyadari bahwa Idul Fitri sudah mendekat.
Di luar negeri, biasanya penghujung Ramadhan akan diwartakan melalui media internet seperti email, website atau juga melalui sambungan telepon. Hal itulah yang menjadi pengingat tentang kapan tepatnya hari raya tiba.
Ini terjadi karena adanya perbedaan waktu serta juga budaya. Umat Muslim di Amerika bisa jadi merayakan lebaran pada hari yang berbeda dengan kita yang berada di benua Asia. Di sana, biasanya keluarga Muslim akan bangun pada pagi hari untuk mempersiapkan kegiatan mereka.
Sebelum melakukan shalat Ied, biasanya mereka lebih dahulu menyiapkan makanan ataupun snack untuk menyambut tamu serta keluarga. Setelah itu, mereka akan bersiap melakukan shalat. Momen ini juga ditandai dengan penggunaan pakaian formal maupun adat daerah asal.
Ketika hari raya seperti ini, akan tampak sekali keanekaragaman budaya yang ada di Amerika, yaitu dengan banyaknya para pendatang. Termasuk umat Muslim yang sebagian besar juga adalah imigran di Amerika.
Jamaah biasanya melakukan shalat di masjid yang berada di dekat tempat tinggal. Mereka juga melakukan shalat di ruang pertemuan hotel, stadion, ataupun kantor kedutaan bila memang tidak menemukan masjid di sekitar kompleks mereka.
Seperti umumnya, setelah shalat dan khotbah selesai, umat Muslim akan bersalam-salaman dan mengucapkan selamat Idul Fitri satu dengan yang lainnya. Di Amerika juga berkembang budaya untuk memberikan hadiah kepada orang lain ketika lebaran tiba.
Pemerintah memberikan penghormatan kepada umat Muslim yang merayakan lebaran dengan memberikan tanda. Sebagai contoh salah satu bangunan di New York, Empire State Bulding, memberikan lampu pemancar hijau selama lebaran.
Di Negara dimana Muslim menjadi agama minoritas ini, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan seharian penuh seperti di Indonesia. Perayaannya hanya dilakukan sebentar, mungkin setengah hari, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan dan aktivitas seperti biasa.
Namun, bagi umat Muslim yang merayakan lebaran, biasanya mengajukan cuti ketika lebaran tiba. Berbicara tentang makanan ketika menyambut Idul Fitri, tentu tidak begitu berbeda dengan di Indonesia.
Mereka juga mengundang rekan atau sanak family yang tinggal cukup dekat untuk datang, makan bersama, bersilaturahmi. Namun, bila keluarga atau kerabat tinggal di daerah yang jauh atau bahkan di Negara lain, biasanya mereka akan mengirimkan surat maupun video call.
Yang menarik dan sayang untuk dilewatkan ketika merayakan lebaran di Amerika justru adalah keberagamannya. Karena hanya sedikit umat Muslim senegara yang tinggal di satu wilayah berdekatan, seringkali, umat Muslim akan merayakan lebaran dengan warga Negara lain.
Hal ini juga terjadi ketika rekan-rekan mendatangi Islamic Centre untuk melakukan shalat Ied. Kalian akan bertemu dengan jamaah dari beragam Negara serta wilayah. Saling bertukar salam, maaf, serta juga bisa saling belajar mengenai kebudayaan masing-masing.
Pemerintah Amerika biasanya juga mengadakan Jamuan Idul Fitri yang bertempat di Gedung Putih. Hal ini rupanya pertama kali dilakukan ketika masa pemerintahan Presiden Thomas Jefferson pata tahun 1805.
Sekarang ini, setiap tahunnya, pemerintah Amerika memberikan Jamuan Idul Fitri semenjak masa pemerintahan Presiden Bill Clinton. Lokasinya tentu berada di Gedung Putih. Jamuan ini dihadiri oleh beragam kalangan.
Pemerintahpun juga memberikan salam serta sambutan yang hangat bagi umat Muslim yang merayakan hari raya Idul Fitri. Keragaman di Amerika sudah bukan menjadi hal baru, kawan.
Selama di Amerika, umat Muslim lebih memilih menghabiskan waktu mereka dengan keluarga serta kerabat dekat. Saling bercengkrama, menikmati hidangan, serta momen keakraban mereka. Bagi mereka yang langsung lanjut bekerja, waktu yang sedikit ini tentu sangat berharga.
Nah, sekian dulu informasi yang bisa kami berikan kepada rekan-rekan terkait budaya serta tradisi perayaan Idul Fitri di Amerika. Bagi sobat yang akan menghabiskan waktu lebaran kali ini di negeri Paman Sam, semoga informasi ini berguna bagi kalian ya.
Setiaknya, dengan mendapatkan sedikit preview ini, rekan-rekan tidak begitu kaget ketika melihat dan menjalankan lebaran di sana. Selamat Hari Raya Idul Fitri!
Shakir Afnan (pemilik terverifikasi) –
Saya sudah siapkan tempat khusus di rumah untuk hadiah ini. Jangan sampai kosong, ya!
Ashraf Hamzah Zaki (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan astronot, tapi siap menjelajah ruang angkasa jika hadiahnya adalah giveaway ini.
Shakir Afnan (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan astronot, tapi siap menjelajah ruang angkasa jika hadiahnya adalah giveaway ini.