Deskripsi
Lokasi: Dusun Pamona, Desa Sidogedungbatu, Kec. Sangkapura, Kab. Gresik, Jawa Timur 61181
Map: Klik Disini
Buka: 24 Jam
Bahasa Bawean❤️
Bawean adalah nama sebuah pulau yang berada sekitar 120 km di sebelah utara Gresik, kota kedudukan Sunan Giri. Pulau ini dihuni oleh kurang lebih 70.000 penduduk dan bahasa yang digunakan ialah Bahasa Bawean, yang mana hampir mirip dengan Bahasa Madura.
Walaupun belum seterkenal Bali atau Lombok, tapi ia menyimpan beragam pesona yang tidak kalah memukau. Apalagi, ia dikelilingi oleh pulau-pulau kecil, baik yang berpenghuni maupun tidak, nan menawarkan daya tarik masing-masing.
Pasir Lembut❤️
Pulau Gili, misalnya. Pulau dengan jumlah penduduk terbanyak setelah Bawean ini mempunyai pantai dengan pasir putih yang lembut. Air lautnya berwarna biru bening, cukup kontras dengan persawahan yang mendominasi wilayah tersebut.
Tidak cuma itu, pemandangan sunrise dan sunset yang disuguhkan pun sangat menawan. Pengunjung bisa menikmatinya sambil menyantap ikan bakar segar serta hasil tangkapan nelayan lainnya.
Lalu, ada Pulau Noko Selayar yang menghadirkan lansekap perbukitan hijau dari kejauhan, serupa dengan pantai-pantai di Lombok Island.
Tapi, bukan itu yang membuatnya istimewa, melainkan keberadaan laguna atau lagoon nan unik. Arus laut di pulau tersebut juga cukup tenang, sehingga cocok untuk melakukan aktifitas snorkeling.
Ada pula Pulau Noko yang bersebelahan dengan Gili Island. Tidak jauh berbeda dengan kedua pulau sebelumnya, ia juga menawarkan panorama yang memikat. Penasaran, seperti apa?
Keindahan Lokasi❤️
Noko Island. Sebuah pulau tak berpenghuni di Bawean yang memiliki luas area 1 km2. Akhir-akhir ini, ia menjadi incaran para pelancong.
Meski tidak selapang Gili Island, tapi ia menampilkan lanskap yang bakal membuat pengunjung tertawan hatinya.
Seluruh daratan di objek wisata tersebut merupakan pasir putih. Jadi, seperti hamparan white sand tanpa batas. Tapi, masih ada beberapa pepohonan yang tumbuh.
Mirip dengan Pulau Gersik atau Kesik di Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung. Bedanya, di sana terdapat aktifitas warga, seperti nelayan yang menangkap ikan dan lain-lain.
Menjaga Ekosistem❤️
Penduduk sekitar sangat menjaga kondisi ekosistem terumbu karang di pulau yang berada di Provinsi Bangka Belitung itu. Tidak heran bila sumber daya hayati tersebut sangat terawat dan hanya sedikit yang rusak.
Pantai di Pulau Noko sendiri terbilang dangkal, membuat pasir putih di bagian dasarnya terlihat jelas. Apalagi air lautnya berwarna biru jernih. Arusnya juga tampak tenang, sehingga Anda dapat bermain-main di pesisir tanpa takut terseret arus.
Supaya wisata semakin berkesan, tak cuma memandangi keelokan pantai beserta latar belakangnya, cobalah mengelilingi Noko sembari menikmati pemandangan laut dan sekitarnya dengan perahu kecil atau disebut jukung. Dari atas perahu, air laut akan tampak memiliki dua warna, yaitu biru dan hijau.
Bila ingin menikmati surga di bawah lautnya, Anda dapat melakukan snorkeling. Cukup membayar Rp75.000,- dengan rincian Rp50.000 untuk naik perahu dan Rp25.000,- untuk sewa peralatan.
Kapan lagi bisa mengagumi kecantikan dan mengambil gambar dengan biota laut, berbagai jenis ikan serta terumbu karang tanpa harus membayar mahal?
Atau jika belum berani melakukan olahraga tersebut, Anda dapat menjadikan permukaan laut yang airnya bening sebagai spot pengambilan gambar. Dijamin hasil jepretannya bakal sangat epic.
Akses Menuju Lokasi❤️
Letak Pulau Noko ada di Dusun Pamona, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Menurut peta, jaraknya dari kota Semen sekitar 129 km.
Cara menuju ke lokasi hanya dengan melalui jalur laut. Jadi, bila berangkat dari Gresik, pengunjung bisa menumpang kapal penyeberangan. Tarifnya lumayan menguras isi dompet, yakni sekitar Rp150.000,- untuk yang tercepat. Dengan kapal itu, Anda akan sampai di Bawean dalam waktu kurang dari 4 jam.
Dari sana, lanjutkan perjalanan selama 15 menit dengan menyewa kapal nelayan yang bersandar di Jembatan Apung. Harganya juga terbilang mahal, sekitar Rp.300.000.
Karena belum ada campur tangan manusia dalam perawatannya, Pulau Noko terlihat bersih, elok dan mengagumkan. Layak dikunjungi oleh wisatawan yang ingin mencari ketenangan setelah berhari-hari disibukkan oleh pekerjaan.
Sayangnya, zona wisata tersebut masih minim fasilitas. Jika tempat pelesir pada umumnya menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, seperti toilet, mushola dan sebagainya, di Noko Island Anda tidak akan menjumpai satu pun dari mereka.
Penginapan juga belum ada. Jadi, bila ingin bermalam, Anda dapat mendirikan tenda. Begitu pula dengan warung makanan. Sehingga, disarankan untuk membawa bekal sebelum menyeberang. Hanya terdapat satu gazebo kecil. Itu pun harus berebutan dengan pengunjung lain.
Bila hujan turun, mereka terpaksa berteduh di bawah pohon yang sebenarnya tidak bisa digunakan secara maksimal untuk melindungi diri dari air hujan. Tapi, kita memang harus berkorban untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, bukan?
Anas Azhar Hayyan (pemilik terverifikasi) –
Saya sudah siapkan spanduk ‘Pemenang Giveaway’, tinggal nunggu nama saya yang diumumkan saja.
Muhammad Rayyan (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.
Basma Isyraq (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan DJ, tapi saya siap putar lagu kemenangan sepanjang malam jika menang giveaway ini.