Deskripsi
Lokasi: Jalan Cilame 20 Pasar Lama, Tangerang, Banten
Map: Klik Disini
HTM: Rp. 10.000/ pelajar, Rp 20.000/ umum
Buka/Tutup: 13.00 – 18.00
Telepon: (021) 55791139
Kota Tangerang merupakan salah satu kota dengan populasi keluarga Tionghoa terbesar di Indonesia. Sebagai pusat kota Banten, Tangerang tentulah mempunyai daya tarik tersendiri yang membuat para wisatawan ingin mengunjunginya.
Tidak hanya terdapat tempat wisata alam, melainkan juga destinasi wisata budaya seperti Museum Benteng Heritage. Tangerang dijuluki dengan Kota Benteng, bahkan etnis Tionghoa yang tinggal disana juga disebut Cina Benteng.
Museum Benteng Heritage merupakan museum yang menjadi bukti peradaban Tionghoa pertama dan satu-satunya di Indonesia. Museum ini mempunyai arsitektur khas Tionghoa dan merupakan bangunan tertua di Tangerang. Menurut perkiraan dibangun pada abad ke-17 M.
Dengan mengunjunginya membuat kamu tahu bagaimana kisah bangsa Tionghoa bisa masuk, lalu berkembang di Indonesia. Kamu akan mendapatkan pengetahuan lebih tentang budaya China yang jumlah warganya tak kecil di negara kita ini.
Sejarah Museum Benteng Heritage
Sebelum dijadikan sebagai museum, dulunya adalah bangunan tua yang ditempati masyarakat sekitarnya. Bangunannya benar-benar memprihatinkan tidak terawat sama sekali.
Karena pemerintah dan masyarakat setempat merasa kalau bangunan itu mempunyai nilai historis tinggi, Udaya Halim mengambil alih pengurusan serta perawatan bangunan tersebut pada November 2009 silam.
Setelah berhasil mengambil alih, beliau langsung melakukan restorasi, guna mengembalikan kondisi bangunan tua itu seperti semula yang memakan waktu selama 2 tahun.
Bahkan Udaya Halim sampai melakukan riset ke negera lain untuk mendapatkan literatur atau dokumen tentang kondisi asli bangunan tersebut. Kajian-kajian budaya dikumpulkan supaya saat proses restorasi tidak merusak keaslian dan nilai historis dari bangunan itu sendiri.
Setelah restorasi selesai, selanjutnya menambahkan dekorasi Tionghoa. Hal itu dilakukan sebagai langkah menguatkan suasana Tionghoa atau China.
Penambahan partisi ini Udaya juga melakukan riset dari beberapa sumber. Hingga akhirnya Museum Benteng Heritage ini resmi dibuka pada 11 November 2011, pukul 20.11.
Koleksi Museum
Museum ini mempunyai dua lantai dengan lantai satu sebagai tempat penjualan souvenir, tempat gathering, restoran, tempat berfoto dan lain sebagainya. Sementara lantai dua untuk penempatan koleksi barang antik terkait sejarah peradaban Tionghoa serta berbagai artefaknya.
Di lantai dua, kamu akan menemukan aneka ragam barang yang tersusun rapi baik yang diletakkan diatas meja maupun di dalam etalase. Sejak kedatangan armada Cheng Ho yang membawa rombongan sekitar 300 kapal dengan 3000 pengikut.
Koleksi barang antik pertama yang dapat kamu temui saat disana adalah timbangan opium yang berasal dari Jepang, Korea, Tiongkok, Indonesia, Burma dan Thailand.
Selain itu juga ada koleksi botol kecap beserta label-labelnya yang dulu terkenal di Tangerang. Diantaranya seperti Lable Ketjap Benteng Teng Giok Seng dan Ketjap Siong Hin, dimana pabriknya masih beroperasi hingga saat ini.
Museum Benteng Heritage juga menyimpan berbagai barang sejarah yang ditemukan ketika proses restorasi. Kala itu dilakukan penggalian untuk mengetahui ketahanan pondasi bangunan, tanpa diduga malha menemukan peninggalan sejarah.
Dari penggalian menemukan kerang-kerang, pecahan keramik, paku handmade dari besi, gigi sampai timah. Tak hanya berang, ada pula koleksi sastra lama Tionghoa yang tersimpan rapi dan terawat di museum ini. Salah satunya surat menyurat Oey Kim Tiang (O.K.T), seorang penyadur kisah silat di Tangerang.
Kamu juga akan melihat sepatu khas China yang ukurannya kecil, dulu sepatu itu dipakai para wanita China untuk membentuk kakinya agar menjadi kecil. Hiasan kepala, hiasan baju hiasan pundak, kebaya encim, kain pagi sore dan kain-kain batik China pun disimpan disana.
Koleksi yang paling terkenal yakni dari Auw Tjoei, Istri Kapiten di Batavia yang dijuluki “Kartini dari Batavia”. Lebih menariknya lagi kamu juga dapat menyaksikan beragam jenis kamera tua yang mampu menghasilkan gambar kualitas tinggi. Koleksi ini ditempat di ruang khusus dan terpisah dari koleksi lainnya.
Sedangkan jika kamu pecinta musik, tentu bisa puas dengan koleksi alat pemutar lagi terkuno seperti Edisson Phonograph tahun pembuatan 1890-an. Lalu, ada mainan khas China yakni mahyong, koleksi yang terakhir serta paling berharga adalah relief yang terletak di bagian atas bangunan.
Relief tersebut merupakan penggalan kisah dari Three Kingdom dengan kondisi 95% asli. Sebelum seperti sekarang, relief itu sangat buruk. Sebenarnya bentuk aslinya warna-warni, tapi saat ditemukan warnanya berubah menjadi coklat karena tertutup debu tanah selama bertahun-tahun.
Setelah dibersihkan, akhirnya warna-warna asli relief kembali muncul. Diperkirakan relief itu dibuat pada abad ke-18. Tentu sangatlah berharga.
Sayangnya, di museum ini pengunjungi dilarang memotret berbagai koleksinya. Jadi, kamu tidak bisa mengambil foto dengan koleksi-koleksi favorit kamu. Hanya di lantai satu saja, kamu bisa melakukan sesi foto.
Jam Buka, Jadwal dan Harga Tiket Masuk Museum
Walaupun tidak boleh berfoto dengan koleksi, tapi pengunjungnya tetap saja masih banyak. Terutama bagi yang warga asli atau keturunan Tionghoa. Mereka begitu antusias untuk mengetahui sejarah Kota Benteng, Tangerang yang kental dengan etnis Tionghoa ini.
Museum Benteng Heritage buka pada pukul 13.00 – 18.00. Kamu akan dipandu oleh guide tour selama 45 menit untuk berkeliling dan dijelaskan tentang semua koleksi di museum.
Jumlah rombongan yang mengikuti tour dibatasi, tidak boleh terlalu banyak. Biasanya hanya sampai dengan 20 peserta saja, jika lebih diikutkan pada jam berikutnya. Untuk melihat berbagai koleksi unik maupun mendapatkan informasi sejarah budaya ini, biayanya cukup murah.
Hanya Rp 20 ribu untuk umum, Rp 10 ribu untuk pelajar, sedangkan bagi mahasiswa membayar Rp 15 ribu. Kalau foreigner dan heritage walk biayanya sebesar Rp 50 ribu bagi rombongan berjumlah lebih dari 10 orang.
Failitas di Museum
Kalau berbicara tentang fasilitas, Museum Benteng Heritage menyediakan berbagai fasilitas. Disana ada restoran, kamar mandi, tempat penjualan souvenir dan masih banyak lagi yang letaknya di lantai satu. Jadi, tak perlu khawatir saat berkunjung kesana.
Di lantai pertama, bisa kamu gunakan sebagai tempat acara ulang tahun, reuni keluarga dan acara lainnya. Pengelola juga menyediakan paket acara yang dibutuhkan mulai dari paket ulang tahun, penyewaan pakaian tradisional, prewedding, sampai upacara pernikahan adat.
Tak hanya itu, lantai satu juga menyediakan fasilitas bagi perusahaan yang melakukan Lunch Meeting hingga seminar.
Lokasi dan Cara Menuju Museum
Letak Museum Benteng Heritage di Jalan Cilame 20 Pasar Lama, Tangerang, Banten. Lokasinya cukup strategis, tepat berada di tengah-tengah pasar lama.
Kalau dari Jakarta, bisa naik kendaraan umum seperti kereta commuter tujuan Tangerang. Lalu, turun di Stasiun Tangerang atau stasiun yang paling ujung sendiri. Setelah itu, kamu berjalan kaki ke pasar lama.
Sesampainya di menara jam depan pasar lama, langsung menyebrang jalan ke arah gedung Gapensi Tangerang. Ingat, jangan ikuti jalan raya yang menuju pasar atau Jl. Kisamaun. Di sebelah gedung Gapensi, bagian kanan dari arah kamu tiba ada gang kecil arah masuk ke pasar. Kamu masuk dan akan menemukan Museum benteng Heritage.
Apabila ingin lebih jelas tentang museum, kamu bisa menghubungi (021) 55791139 atau menyukai fanpage facebook di https://www.facebook.com/bentengheritage/. Selain itu juga dapat mengunjungi websitenya di https://www.bentengheritage.com/site/. Kalau ingin lebih jelas tentang letaknya bisa lihat di https://goo.gl/maps/ZYb3iiAuhiA2
Yazeed Hakam Mufid (pemilik terverifikasi) –
Kata bijak mengatakan, ‘Kesempatan datang tak terduga.’ Saya siap terkejut jika menang giveaway ini!
Omar Rizqi Hafiz (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.
Osman Syakir Irfan (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.