Deskripsi
Lokasi: Padabeunghar, Pesawahan, Padaherang, Sindangwangi, Kuningan, Jawa Barat 45652
Map: Klik Disini
HTM: Rp 10.000 – Rp 20.000/orang
Buka/Tutup: 09.00 – 17.00
Telepon: (0232) 872584
Kepopuleran kabupaten Kuningan mungkin masih kalah dengan beberapa kabupaten lainnya di wilayah Jawa Barat. Kabupaten yang terletak di kaki gunung Ceremai ini belakangan mulai membenahi diri.
Bahkan pada 2015 lalu kabupaten ini sempat viral di jagat maya karena pembukaan kebun raya Kuningan.
Wisata, Sejarah, dan Permasalahan pada Kebun Raya Terbesar di Indonesia
Kebun raya Kuningan digadang-gadang menjadi kebun atau situ terbesar di Indonesia. Berbeda jauh dari kebun raya Bogor, KRK (kebun raya Kuningan) memiliki luas sekitar 156 hektar.
Uniknya, lokasi KRK berbatasan langsung dengan area konservasi TNGC (Taman Nasional Gunung Ceremai). Bila kebun raya Bogor sudah berdiri sejak zaman kolonial, tidak begitu halnya dengan KRK.
Pasalnya kebun raya ini merupakan area taman tematik pertama yang dibangun oleh orang Indonesia asli. Tak ada campur tangan orang-orang luar untuk menjadikannya terlihat asri, hijau dan cantik.
Mulai dibangun pada tahun 2014, pemerintah daerah kabupaten Kuningan memerlukan waktu lebih lama sebelum peresmian. Faktanya, tempat wisata tersebut masih mengalami pengembangan disana-sini.
Beberapa fasilitas serta penginapan di kawasan kebun raya Kuningan masih butuh waktu sebelum benar-benar dibuka untuk umum. Meskipun telah diresmikan sejak tahun 2015, KRK sebenarnya sempat mengalami penutupan.
Belum genap sebulan usai diresmikan dan dibuka untuk umum, KRK akhirnya harus ditutup. Hal ini dikarenakan jumlah pengunjung yang membludak menyebabkan beberapa taman tematik mengalami kerusakan.
Tak ingin mengalami hal serupa, pihak pengelola akhirnya melakukan perbaikan. Sepanjang tahun 2016, KRK benar-benar ditutup bagi umum. Namun setahun kemudian, tepatnya 2017, kebun raya Kuningan dibuka kembali untuk umum.
Sayangnya kejadian serupa terjadi lagi, sehingga taman tematik kembali mengalami kerusakan dan harus diperbaiki kembali. Salah satu penyebab rusaknya taman adalah jumlah pengunjung yang terpusat pada satu tempat tersebut.
Inilah yang menyebabkan beberapa taman tematik dengan koleksi bunga, batu dan pohon-pohon sangat mudah dijamah secara liar. Belum lagi kurangnya kesadaran pengunjung untuk turut menjaga kelestarian tanaman di sekitarnya.
Berulang kali harus ditutup tanpa batas waktu yang jelas, rupanya kali ini pihak pengelola optimis untuk membuka kembali KRK.
Walaupun belum ada keterangan lebih lanjut dari bupati Kuningan dan pihak pengelola, tetapi KRK dipastikan akan kembali dibuka untuk umum pada tahun 2024 ini.
Masih menetapkan aturan lama, pengunjung diharapkan lebih mampu mengeksplore seluruh area taman. Mengingat KRK yang mampu memanjakan mata serta pikiran pengunjung dari berbagai sudut.
Terlebih lagi, taman bunga begonia yang berwarna-warni bisa menjadi alternatif bagi para pengunjung untuk berfoto foto. Memiliki ambisi untuk terus lebih baik, kebun raya ini terus berbenah diri.
Ditelisik lebih lanjut, tempat wisata tersebut tak hanya meningkatkan performa taman maupun cottage yang tersedia, namun juga SDM yang bekerja di dalamnya. Ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa KRK sempat ditutup beberapa tahun terakhir.
Ketersediaan SDM untuk memantau dan mengembangkan semua objek wisata di dalamnya masih menjadi fokus utama. Pasalnya area KRK diharapkan bukan hanya sebagai tempa berfoto ria, tetapi sarana wisata edukasi bagi masyarakat.
Keberagaman vegetasi KRK dapat terlihat dari adanya zona tematik, seperti Rock garden, taman Alwi, taman tematik berunsur mangga, green house, endemik ciremai dan lain sebagainya.
Disini, pengunjung dapat menemukan beragam batuan vulkanik yang diletakkan menyebar. Ukuran batu yang cukup besar nyatanya dapat ditata sedemikian apik hingga terlihat artistik.
Dengan tambahan latar belakang persawahan serta taman tematik lainnya, batu vulkanik menjelma menjadi area foto yang paling banyak diburu. Tak sedikit wisatawan yang sengaja antri untuk sekadar mengabadikan momen di sekitar bebatuan dan taman.
Untuk bunga begonia sendiri, pengunjung bisa menjumpainya di bagian barat KRK. Di bagian ini juga terdapat sungai Cipari yang mengalir secara alami.
Di salah satu bagian cekungan sungai, pengelola membiarkannya tetap alami, sehingga terlihatlah danau cantik yang bisa dijadikan tempat bersantai. Bukan hanya begonia, ada beberapa vegetasi yang bisa dijumpai di kawasan kebun raya Kuningan.
Beberapa diantaranya seperti lengkeng, kedoya, jamblang, cengkih, aren durian, lame, pangsor maupun kenari. Seperti kita ketahui, beberapa pohon yang disebutkan sebelumnya memang sudah mulai sulit dijumpai.
Pohon jamblang misalnya, sudah sulit menemukan pohon tersebut tumbuh subur di area tempat tinggal masyarakat. Bahkan buahnya juga dibandrol dengan harga yang sangat tinggi di supermarket.
Keberadaan beragam vegetasi di KRK tentunya bisa menjadi pembelajaran bagi pengunjung, terutama anak-anak untuk lebih cinta terhadap lingkungan. Selain taman tematik, bunga begonia, dan batuan vulkanik, sebenarnya ada pula air mancur di area KRK.
Hanya saja hingga tahun 2017 lalu, air mancur masih belum beroperasi dengan sempurna. Tetapi fasilitas lain, layaknya mushala, gazebo dan toilet sudah dapat digunakan oleh pengunjung.
Harga Tiket Masuk dan Jam Wisata
Untuk para pengunjung yang ingin mengeksplorasi seluruh area KRK, Anda bisa berkunjung dari hari Senin – Minggu. Kebun raya Kuningan mulai dibuka pada pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Bagi Anda yang tak terlalu suka keramaian, cobalah datang di hari-hari biasa, sebab di akhir pekan jumlah pengunjung akan membludak. untuk menikmati wisata KSK, tidak perlu mengeluarkan kocek dalam jumlah besar.
Sebab. para pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 – Rp 20.000 per orang. Sedangkan parkir motor atau mobil dikenakan biaya mulai dari Rp 5.000 saja. Pada awal pembukaannya, KRK memang tak menarik bayaran untuk setiap pengunjung yang datang.
Tetapi pihak pengelola mulai menetapkan tarif retribusi sebagai sumbangsih pengunjung dalam pembangunan dan perawatan taman. Lumrah memang, mengingat beberapa tempat wisata lainnya juga sudah menetapkan tiket masuk untuk setiap pengunjung.
Rute Menuju Kebun Raya Kuningan
Secara topografi, KRK terletak di bawah kaki gunung Ceremai yang menjadikan udara sekitarnya jauh lebih sejuk. Udara disini tak jauh berbeda dari kebun raya Cipanas yang terletak di kaki gunung Pangrango.
Jadi tak perlu khawatir kalau Anda ingin membawa buah hati menikmati objek wisata di sekitar KRK.
Masuk dari kabupaten Kuningan, wisatawan dapat dengan mudah menemukan area KRK. Cukup berkendara selama 20 menit saja dari pusat kota Kuningan, Anda sudah bisa menikmati suasana sejuk pegunungan Ciremei.
Secara administrasi, KRK masuk dalam wilayah desa Padabeunghar, Pesawahan. Bagi Anda pada wisatawan dari sekitar Cirebon, waktu yang ditempuh berkisar 1,5 jam dan di perjalanan, sudah terdapat banyak penunjuk jalan yang akan memudahkan.
Anda juga tak perlu mengeluarkan biaya besar hanya untuk sekadar mengisi waktu luang atau menyenangkan keluarga. Biar tak ketinggalan hype kebun raya Kuningan, sebaiknya mulai rancang rencana liburan Anda.
Terutama bagi Anda para wisata dari sekitar Jabodetabek dan bosan dengan tempat wisata yang itu-itu saja, KRK bisa menjadi solusi tepat. Sudah banyak video di youtube yang bisa menjadi referensi Anda sebelum datang.
Waktu launching kembalinya kini juga tengah digodok, jadi persiapkan diri Anda untuk berlibur ke Kuningan. Masih bingung dengan rute menuju dan dari KRK? Cukup download peta dari mesin pencari Google, Anda bisa sampai di lokasi KRK.
Ahmad Fahim Hakim (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pesenam, tapi kalau menang giveaway, saya siap lakukan backflip kebahagiaan!
Pahlevi Anas (pemilik terverifikasi) –
Rumus keberuntungan giveaway: keikhlasan + komentar ini = hadiah mendarat di tangan.
Rayyan Jahi Abizar (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.