Mengungkap Keberadaan Goa Pasir di Tulungagung

13 reviews

Rp57.600

Category:

Deskripsi

Lokasi: Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, 66291
Map: KlikDisini
HTM: Rp 1.000,-/orang
Buka-Tutup: Setiap hari, 24 jam
Telepon:

foto by instagram.com/tulungagungtourism/

Asal usul nama Goa Pasir ialah karena tempat ini berada di Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupatan Tulungagung, Jawa Timur. Jarak dari kota Tulungagung kurang lebih sekitar 10 KM. Goa ini merupakan jenis goa buatan, yang dibuat dengan melubangi lereng bukit.

Situs sejarah ini ditemukan oleh masyarakat sejak masa pemerintahan Belanda, dan sebagiannya lagi hingga saat ini masih terpendam, yang dikarenakan terkena longsoran dari gunung.

Tempat ini terletak di lereng utara Gunung Podo, dekat dengan kawasan Wajak. Di dalam tempat ini, tersimpan berbagai benda purbakala yang bisa dijadikan situs sejarah, ataupun cagar budaya.

foto by instagram.com/virgiawan_natsier33/

Benda-benda purbakala tersebut diantaranya yaitu patung dengan berbagai pahatan dan relief yang berada di antara bebatuan, ada juga yang nampaknya belum terselesaikan, dan adanya makam kuno. Kemudian terdapat juga artefak, dan arca, yang berada di pojok pelataran.

Di lokasi ini terdapat dua buah goa. Goa pertama (I), berukuran 260×175 cm, kedalaman 218 cm, dan ketinggian 200 mdpt tanpa tangga batu.

Goa kedua (II), tidak memiliki relief, posisi tebing bawah keadaan mulut goa lebih besar daripada goa I, dengan ukuran 305x255x190 cm, kedalaman 255 cm, dan menghadap ke barat.

foto by instagram.com/tulungagungtourism/

Beberapa temuan lainnya di tempat ini ialah berupa sisa-sisa struktur bangunannya. Dengan bentuk bujur sangkar, yang ukuran masing-masing sisinya 700 cm. struktur tersebut berupa tatanan batu yang menurut perkiraan merupakan pondasi suatu rumah tinggal semi permanen milik para resi.

Sedangkan pada area situs terdapat arca-arca lepas yang terbuat dari batu andesit yang tidak begitu terawat. Arca yang masih tersisa berupa dua buah dwara pala (penjaga pintu), dan arca Ganesha. Pada bagian depan arca-arca tersebut terdapat makam kuno.

foto by instagram.com/arif_sarep82/

Konon menurut cerita, makam tersebut adalah makam Mbah Bodho atau lebih dikenal dengan situs Mbah Bodho, yang tidak tau sejak kapan keberadaannya.

Selain itu yang sampai dengan saat ini masih menjadi misteri ialah, adanya peninggalan berupa batuan kuno seperti arca, umpak, miniatur bangunan, padma, yang terlihat tidak teratur.

Pada bagian dalam goa juga terdapat relief Arjuna Wiwaha. Legenda Arjunawiwaha sendiri dibagi dalam 3 bagian, yaitu pertapaan Arjuna & ujian dari dewa, pertarungan Arjuna melawan raksasa Niwatakawaca, dan diangkatnya Arjuna ke kayangan untuk menerima hadiah karena kemenangannya.

foto by instagram.com/tulungagungsparkling/

Namun di goa ini yang terpahat hanya bagian pertapaan Arjuna & ujian dari dewa. Itupun juga belum terselesaikan semuanya. Relief yang paling jelas berada di sisi kanan dan kiri goa, yaitu relief seorang punakawan yang sedang digoda oleh para bidadari.

Sedangkan di dinding bagian belakang, relief Arjuna hanya terlihat samar-samar saja. Jika kita lihat lagi dari cerita berdasarkan relief-relief tersebut, terdapat banyak unsur pertapaan.

foto by instagram.com/_iwanuc42/

Seorang sejarawan yaitu Drs. M.Dwi Cahyono, M.Hum berpendapat bahwa fungsi tempat ini dulunya ialah sebagai karsyan, atau tempat yang diperuntukkan bagi pertapa, maupun orang-orang yang meninggalkan kehidupan duniawi untuk mendekatkan diri dengan dewa tertinggi.

Berdasarkan penemuan penemuan tersebut, diperkirakan Goa Pasir, ialah peninggalan atau situs sejarah dari masa Kerajaan Majapahit.

Di beberapa daerah, juga terdapat goa yang hampir sama dengan Goa Pasir di Tulungagung. Beberapa di antaranya yaitu, Goa Bima. Alamat lengkapnya berada di Bades, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Menurut cerita dari penduduk di sekitar goa tersebut, konon tempat ini adalah goa panjang yang terhubung dengan goa lain yang ada di sekitarnya. Bahkan beberapa orang percaya, bahwa tempat ini juga tembus hingga Semeru, dan ada juga yang mengatakan tembus ke kerajaan laut selatan.

foto by instagram.com/iin_nastaini/

Hal ini sampai dengan sekarang masih menjadi misteri mengenai kebenarannya. Namun masih banyak sekali orang yang menjalankan ritual tertentu di tempat ini dengan harapan agar mendapatkan berkah, biasanya berupa materi, dari sang penguasa kerajaan gaib tersebut.

Di tempat ini juga terdapat sebuah ceruk. Biasanya ceruk tersebut digunakan untuk berteduh ketika hujan tiba. Namun fungsinya saat ini berubah, setelah terdengar cerita bahwa ceruk tersebut adalah pintu gerbang menuju kerajaan Laut Selatan.

Ada juga Goa Taraje, di Tasikmalaya. Tapi sampai dengan saat ini belum banyak orang yang tahu mengenai keberadaan, asal usul, dan sejarah goa tersebut.

Rute Menuju Goa Pasir

foto by instagram.com/jelajahtulungagung/

Untuk menuju tempat wisata ini, dari kota Tulungagung ikuti jalur menuju Blitar, lalu ikuti saja petunjuk arah, atau bisa juga bertanya kepada penduduk sekitar.

Atau bisa juga dari kota Tulungagung ke arah timur, hingga tiba di perempatan Gragalan Sumbergempol, sampai anda menemukan papan petunjuk arah. Kemudian dari perempatan Gragalan, ambil arah selatan ke Kalidawir.

Lurus saja terus mengikuti jalan yang beraspal, hingga sampai di pertigaan SPBU Podorejo, kemudian belok ke barat, hingga bertemu perempatan dan papan petunjuk jalan, lalu belok kiri (selatan), melewati jalan setapak hingga ada jembatan.

foto by instagram.com/tulungagungtourism/

Setelah jembatan, di situ ada pertigaan, kemudian belok ke kiri (timur) kurang lebih 100 meter. Tempat yang dituju ada di sebelah selatan jalan.

Anda bisa menitipkan kendaraan anda di rumah-rumah milik penduduk, karena beberapa dari mereka ada yang membuka jasa penitipan kendaraan/tempat parkir. Biaya parkir biasanya dimintai Rp 2.000,-/kendaraan (motor).

Untuk bisa sampai ke tempat tersebut, kita terlebih dahulu harus melewati jalan setapak yang penuh dengan bebatuan besar, dan kondisi jalan yang terjal. Kemudian ketika sudah mendekati lokasi goa, kita harus merayap di bebatuan.

foto by instagram.com/ainultrust/

Karena letak tempat ini berada di tengah-tengah hutan, maka kita harus benar-benar mempersiapkan mental untuk mendaki yaitu sekitar 90 meter menuju perbukitan karst.

Setelah sampai di Goa Pasir kita biasanya akan diminta untuk mengisi buku tamu di pos penjagaan, kemudian diminta untuk membayar Rp 1.000,-/orang.

Jangan lupa untuk mengabadikan momen anda dengan mengambil beberapa gambar, ataupun foto sesampainya di lokasi. Mengingat perjuangan menuju ke tempat tersebut yang cukup berat.

  1. Arif Latif Zahir (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan DJ, tapi saya siap putar lagu kemenangan sepanjang malam jika menang giveaway ini.

  2. Thariq Rashid Hadi (pemilik terverifikasi)

    Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!

  3. Dhafi Eliyas Basyir (pemilik terverifikasi)

    Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?

  4. Baliq Mufid (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan DJ, tapi saya siap putar lagu kemenangan sepanjang malam jika menang giveaway ini.

  5. Husnul Maali Hidayatuddin (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.

  6. Fathian Akbar Fathurrahman (pemilik terverifikasi)

    Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!

  7. Ali Jalaludin Qadir (pemilik terverifikasi)

    Semoga beruntung itu saya, kalau bukan saya ya semoga tetap saya.

  8. Qusai Idris Zahid (pemilik terverifikasi)

    Komentar ini mungkin tidak lucu, tapi kalau saya yang menang, pasti semua tertawa.

  9. Fadil Akram I’tisham (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.

  10. Khairan Juhairul Khattab (pemilik terverifikasi)

    Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?

  11. Aiman Hamza Nadir (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penjaga zoo, tapi saya siap jaga hadiah giveaway ini lebih baik dari menjaga hewan.

  12. Usama Kiram (pemilik terverifikasi)

    Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!

  13. Imam Ayatullah Khumaini (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *