Deskripsi
Lokasi: Dusun Rowo, Desa Pakis, Kab. Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur 68419
Map: Klik Disini
HTM: Rp.5.000 per Orang
Buka Tutup: 05.30-18.00
Perlahan tapi pasti nama Kabupaten Banyuwangi menempati salah satu daftar lokasi kunjungan dari para wisatawan baik itulokal maupun mancanegara.
Bila sebelumnya warga Tapal Kuda (Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi) senang berwisata ke Bali, Lombok, Malang, Jogja atau daerah di Jawa Barat, kini mereka lebih senang menghabiskan liburannya ke Banyuwangi
Banyak alasan yang membuat Banyuwangi kini menjadi salah satu tujuan utama untuk berwisata.
Pertama, karena kabupaten yang lokasinya berada di ujung timur propinsi Jatim ini memiliki sedugang tempat wisata keren, baik baik itu alamnya, religi, budaya, sejarah maupun spot buatannya
Alasan kedua, karena biaya yang harus dikeluarkan tidak menguras kantong dan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan tempat-tempat wisata yang lain.
Selain karena banyak tempat yang tidak memungut tiket masuk alias gratis juga disebabkan harga makanan, souvenir, hotel serta tempat penginapan jauh lebih murah dibanding Malang.
Alasan ketiga, jarak serta letak antara tempat wisata yang satu dengan yang lain saling berdekatan dan dapat ditempuh dengan mudah.
Sehingga dalam satu hari, seseorang dapat mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus dan merasa puas menikmatikarena waktunya tidak habis untuk menempuh perjalanan.
Salah satu misalnya jika berkunjung ke Bangsring Underwater, setelah puas menikmati tempat wisata yang populer dengan Rumah Apungnya ini, dapat dengan mudah berpindah ke tempat wisata yang lain seperti Pantai Watu Dodol.
Usai dari Pantai Watu Dodol bisa bergeser sekejap ke Pantai Boom yang jaraknya dapat ditempuh kurang dari setengah jam.
Begitu pula jika ingin menyeberang dengan menggunakan kapal dari Pantai Bangsring menuju Pulau Tabuhan, hanya butuh waktu sekitar 15 menit.
Lama perjalanan yang hampir sama jika dilanjutkan dengan menyeberang ke Pulau Menjangan.
Diantara sekian banyak tempat wisata yang ada di Banyuwangi, wisata pantai masih menempati urutan pertama, baik dari sisi keindahan maupun dari jumlahnya.
Karena itulah tidak sulit untuk mencari gambar video tentang keindahan view pantai di Banyuwangi lewat Youtube maupun situs-situs wisata.
Karena beberapa pantai yang ada di Banyuwangi namanya sudah mendunia seperti Teluk Biru Muncar yang juga dikenal dengan nama Senggrong yang ada di Semenanjung Sembulungan dan menjadi tempat penangkaran Kerang Mutiara.
Kemudian ada Teluk Ijo/Hijau atau Green Bay yang kerap disamakan dengan Greenland di Eropa.
Lalu ada Plengkung atau lebihg dikenal dengan nama Gland atau jilen yang merupakan surga bagi penggemar selancar karena merupakan salah satu destinasi surfing terbaik di dunia.
Selain itu masih banyak lagi pantai-pantai yang menawan lainnya seperti Red Island atau Pantai Pulau Abang/Merah, Pantai Rajegwesi, Pantai Bama, Pantai Sukamade, Blok Bedul atau Segara Anakan, Pantai Grajagan, Pantai Mustika.
Kemudian juga ada Pantai Bangsring, Pantai Sobo, Pantai Cungur, Pantai Candrian, Pantai Solong, Pantai Wedi Ireng atau Pasir Hitam, Pantai Boom, Pantai Cacalan, Pantai Pancer, Pantai Kampe.
Selanjutnya Pantai Lampon, Pulau Santen, Pantai Blimbing Sari, Pantai Watu Dodol yang menurut legenda konon ada hubungannya dengan Pantai Watu Ulo di Jember.
Kemudian Pantai Ngagelan, Pantai Pancur dan Pantai Trianggulasi yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang dikenal angker dan penuh misteri.
Dan satu lagi pantai menawan di wilayah yang dikenal dengan sebutan “Sunrise of Java” dan akan dikupas dalam tulisan ini adalah Pantai Cemara.
Asal Usul Nama
❤️
Nama Pantai Cemara tentu sudah tidak asing lagi bagi para traveller, karena kata “Cemara” digunakan untuk memberi nama sejumlah tempat wisata di tanah air.
Beberapa diantaranya adalah Pantai Cemara Kembar di Medan, Pantai Cemara Sewu dekat Pantai Parangtritis di Bantul Daerah Istimewa Yogykarta dan tak lupa, Pantai Cemara di Banyuwangi.
Pantai Cemara Banyuwangi awalnya bernama Pantai Rejo. Area ini merupakan lokasi tempat berlabuhnya perahu para nelayan dan memiliki kondisi sekeliling yang panas serta gersang.
Untuk mengatasi abrasi pantai yang disebabkan angin kencang dan gelombang laut, pada tahun 2011 para Nelayan dipimpin M.Muhyi, yakni ketua KUB(Kelompok Usaha Bersama) Pantai Rejo sepakat melakukan penghijauan di area sekitar pantai.
Reboisasi tersebut dilakukan KUB dengan menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi.
Setelah melakukan berbagai pertimbangan, mereka sepakat untuk menanam Pohon Cemara Udang yang bibitnya didatangkan dari Madura, tepatnya dari Pantai Lombang.
Sejak saat itulah secara bertahap proses reboisasi dilakukan oleh para nelayan yang dikoordinir KUB dengan dibantu Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan.
Reboisasi tersebut dilakukan dengan menanam 18.000 bibit pohon Cemara Udang di atas hamparan pasir yang membentang dari utara ke selatan sepanjang 2,5 km dengan luas sekitar 9 hektar.
Namun dari 18.000 bibit tersebut hanya 16.000 pohon saja yang dapat hidup dan tumbuh subur.
Ribuan pohon tersebut kini sudah tumbuh besar membentuk hutan cemara di pinggir pantai, membuat kondisi sekeliling yang sebelumnya panas dan gersang, menjadi rimbun serta sejuk.
Dampak dari adanya kawasan hutan cemara, membuat pantai ini bertambah fungsi dari semula hanya sebagai tempat berlabuhnya perahu, sejak tahun 2015 menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
Selain itu, nama Pantai Rejo lama-lama tenggelam dan dilupakan, karena pantai eksotis ini kini lebih dikenal dengan nama Pantai Cemara.
Tidak hanya melakukan reboisasi dengan menanam bibit-bibit pohon cemara saja yang dilakukan KBU Pantai Rejo, tapi mereka juga aktif membantu penangkaran telur penyu, karena kawasan Pantai ini juga menjadi tempat konservasi Penyu.
Tercatat sebanyak lebih dari 2000 telur penyu setiap tahunnya yang berhasil ditangkarkan, hingga menetas menjadi tukik untuk kemudian dilepaskan kembali ke laut.
Keindahan Lokasi❤️
Pemandangan indah yang tersuguh begitu memasuki kawasan wisata Pantai ini adalah rimbunnya hutan cemara yang membentang sepanjang kurang lebih 2,5 km dengan luas sekitar 9 hektar.
Pohon cemara tersebut, dahan, ranting serta daun-daunnya yang lebat saling bertautan antara satu dengan lainnya.
Sehingga membentuk semacam lorong atau terowongan yang menyuguhkan pemandangan cantik dan sangat menarik untuk dijadikan sebagai latar foto.
Itu sebabnya, pantai ini kerap digunakan sebagai ojek foto pre-wedding dan tentunya menjadi spot menawan untuk mereka yang ingin berfoto selfie.
Di bawah pohon-pohon cemara tersebut para wisatawan dapat duduk manis sambil menikmati udara sejuk serta pemandangan indah sambil bercengkrama atau menikmati bekal yang dibawa dari rumah.
Suasana romantis yang menyelimuti hutan cemara juga menjadi tempat paling menyenangkan buat pasangan yang sedang dimabuk asmara.
Puas menikmati suasana hutan cemara dapat dilanjutkan dengan menapaki hamparan pasir berwarna kehitam-hitaman yang membentang luas dari Utara ke Selatan.
Meski tidak seeksotis pantai dengan pasir berwarna putih, namun keindahan dari Pantai Cemara Banyuwangi cukup dapat memanjakan mata.
Apalagi KBU Pantai Rejo senantiasa menjaga kebersihan dari area pantai, sehingga hamparan pasirnya senantiasa bersih dari sampah.
Nikmati pula segarnya air laut dengan mandi dan berenang di kawasan perairan pinggir pantai. Tak perlu takut hanyut, karena Pantai Cemara cukup aman untuk sekedar bermain air.
Sebab selain ombaknya tidak terlalu besar dan karangnya pun sedikit membuat area pantai yang datar ini cukup aman.
Bagi wisatawan yang datang sekitar bulan Maret – April, jika beruntung akan mendapat kesempatan untuk melihat tukik atau anak penyu yang dilepaskan dari tempat penangkaran ke lautan lepas.
Karena itulah pantai ini dibagi menjadi dua zona, yaitu zona umum yang dapat dimasuki para pengunjung secara bebas.
Kemudian ada zona inti sebagai tempat bertelurnya penyu. Area ini hanya dapat dimasuki oleh pengunjung yang telah mengantongi ijin.
Selain itu, jam berkunjung bagi wisatawan juga dibatasi mulai dari pukul 5 pagi hingga 18.00 sore hari.
Lewat dari jam tersebut, pengunjung akan diminta oleh para petugas yang berkeliling untuk meninggalkan kawasan Pantai Cemara.
Rute Menuju Lokasi❤️
Jika merujuk pada gambar peta google map, Pantai Cemara Banyuwangi secara administratif berada di Dusun Rowo, Desa Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, 68419.
Bagi wisatawan yang datang dari arah Bali, tinggal menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju ke Pelabuan Ketapang atau Pelabuhan Tanjungwangi (Pelabuhan Meneng).
Kemudian dilanjutkan dengan menuju ke arah kota Banyuwangi sebelum melanjutkan perjalanan ke Pantai Cemara.
Sedang untuk wisatawan yang berangkat dari Surabaya, bisa menggunakan kereta api maupun bus.
Untuk yang menggunakan kereta api, Anda dapat turun di stasiun Banyuwangi Baru. Sementara pengguna bus, silahkan pilih bus jurusan Banyuwangi atau Bali lalu turun di Terminal Sritanjung.
Di depan stasiun ini sudah menunggu berbagai jenis angkutan umum, mulai dari ojek sampai angkot yang siap mengantar Anda menuju ke berbagai tempat pariwisata yang ada di Banyuwangi, termasuk ke Pantai Cemara.
Untuk wisatawan yang berangkat dari pusat kota Banyuwangi lebih mudah lagi, karena jarak ke Pantai Cemara hanya sekitar 3 km yang dapat ditempuh sekitar 15 – 20 menit.
Rute yang harus dilalui jika berangkat dari pusat kota Banyuwangi adalah melewati jalan yang ada di samping Hotel Santika. Ikuti terus jalan tersebut hingga tiba di area persawahan.
Setelah sampai di area persawahan, ambil jalan ke kanan dan teruslah lurus hingga tiba di pertigaan. Di sana nanti akan Anda temui papan petunjuk jalan yang menuju ke Pantai Cemara.
Susuri jalan tersebut dengan melewati persawahan dan kolam-kolam ikan milik warga setempat. Jalan tersebut sebenarnya sudah beraspal, namun kondisinya kurang begitu bagus, meski tidak membahayakan.
Harga Tiket Masuk❤️
Begitu memasuki kawasan pantai, Anda akan ditarik biaya retribusi sebesar Rp.2.000 per orang.
Retribusi tersebut bukan harga tiket masuk, melainkan untuk ongkos parkir kendaraan. Namun untuk menikmari keindahan Pantai Cemara cukup membayar 5 ribu saja per orang.
Setelah membayar ongkos parkir, Anda akan melewati sebuah jembatan yang di bawahnya mengalir air payau, sementara di kanan kirinya ditumbuhi berbagai jenis pohon mangrove.
Tidak jauh dari jembatan tersebut akan Anda temukan area parkir, dan setelah menitipkan kendaraan Anda hanya cukup melangkahkan kaki untuk tiba di pesisir Pantai Cemara.
Selain itu, Pantai Cemara juga menyediakan beberapa fasilitas umum buat para pengunjung, seperti kamar mandi, WC, mushollah, serta warung-warung yang dapat dijumpai di pinggir pantai.
Hanya saja, untuk mereka yang ingin bermalam, di pantai ini tidak menyedikan fasilitas akomodasi karena untuk berkunjung pun dibatasi sampai dengan pukul 18.00 sore.
Penginapan di Sekitar❤️
Karena itu bagi para wisatawan dari luar kota disarankan untuk mencari hotel dan penginapan di sekitar Banyuwangi atau Jajag yang selama ini kerap dijadikan sebagai tempat transit para wisatawan.
Beberapa hotel dan penginapan yang ada di kota Banyuwangi dan kota Jajag diantaranya adalah Hotel Manyar, Hotel Banyuwangi Beach, Mirah Hotel, Hotel Santika, serta lainnya.
Malikul Ihsan Huwaidi (pemilik terverifikasi) –
Mimpi saya sederhana, hanya ingin menang giveaway ini. Mimpi yang lain? Nanti dulu, fokus satu-satu.
Adnan Tariq (pemilik terverifikasi) –
Komentar ini mungkin tidak lucu, tapi kalau saya yang menang, pasti semua tertawa.
Mu’thi Badruz Zaman (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!