Museum Ullen Sentalu Jogja

4 reviews

Rp59.600

Category:

Deskripsi

Foto By @melita_witono

Lokasi: Jalan KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 55582
Map: Klik Disini
HTM: Rp.40.000 Dewasa dan Rp. 15.000 Anak-anak
Telepon: 0274-895-161

Buka Jam Berapa❤️

Senin Tutup
Selasa 08.30–16.00
Rabu 08.30–16.00
Kamis 08.30–16.00
Jumat 08.30–16.00
Sabtu 08.30–17.00
Minggu 08.30–17.00

Indonesia merupakan salah satu negeri yang kaya akan sejarah, kesenian, suku dan juga kebudayaan.

Bagaimana tidak, negeri yang kita cintai ini diperjuangkan dengan penuh pengorbanan dari para pahlawan demi sebuah Negara yang satu, Republik Indonesia.

Mulai dari ujung Sumatera hingga di tanah Papua, beragam suku, budaya danbahasa tersebar dari pulau ke pulau.

Baik itu peninggalan jaman kerajaan terdahulu dengan prasasti dan bangunan peninggalan suku-suku di tiap daerah maupun para pahlawan ketika berjuang melawan Belanda serta Jepang.

Seperti yang dikatakan oleh bapak proklamator sekaligus Presiden pertama kita yakni Ir.Soekarno, yakni JAS MERAH alias JAngan Sekali-kali MElupakan sejaRAH.

Tentunya tak lucu bila kita sebagai bangsa sendiri, di kemudian hari buta akan sejarah negaranya.

Salah satu cara melestarikan kebudayaan yang ada, yakni dengan membangun museum untuk menyimpan peninggalan baik itu Tangible maupun Intangible.

Peninggalan Tangible, dapat dikategorikan sebagai peninggalan dari zaman pra-sejarah maupun sejarah yang berwujud budaya benda dengan contoh Lumpang batu, situs-situs megalitik, arca, mata uang kuno dan tempat ibadah.

Sementara untuk peninggalan Intangible, biasanya berupa kemahiran, tradisi maupun folklore.

Peninggalan Intangible ini biasanya berwujud seperti Batik, yang membutuhkan anglo, canting dan lainnya sebagai penunjang proses pembuatannya.

Foto By @annisalavigne

Salah satu daerah di Indonesia yang hingga kini masih terasa kental dan lekat dengan peninggalan kebudayaannya, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di kota jogja ini terdapat beberapa museum seperti Sonobudoyo, Sasmitaloka, Ullen Sentalu dan masih banyak lagi museum lainnya yang tidak dapat kami tulis satu persatu.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai museum Ullen Sentalu yang seringkali dikunjungi oleh wisatawan baik dari berbagai daerah maupun turis mancanegara.

Nama dari museum sebenarnya merupakan singkatan dari kata yang memiliki arti Nyala dari lampu blencong (lampu yang digunakan untuk pagelaran wayang kulit) adalah petunjuk bagi manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.

Dalam bahasa Jawanya sendiri, ullen sentalu berarti (UL)ating b(LEN)cong (SE)jati(N)e (TA)taraning (LU)maku.

Foto By @novyacristin

Bila ditilik dari sejarah, museum ini didirikan atas dasar keprihatinan ingin melestarikan kebudayaan serta kebanggaan perkembangan dari peradaban terdahulu guna mempertahankan identitas bangsa ini.

Seperti yang kita ketahui, di pulau Jawa sendiri terdapat banyak kerajaan-kerajaan pada masanya.

Seperti Mataram Kuno, Kediri, Medang, Singasari, Demak, Majapahit, Pajang beserta 4 cabangnya yakni, Yogyakarta.

Lalu ada juga kerajaan Surakarta, Mangkunegaran, hingga Pakualaman yang secara keseluruhan telah membentuk budaya Jawa dalam kurun waktu 2000 tahun ini.

Dari peradaban yang panjang tersebut, tentunya kita dapat melihat beberapa peninggalan yang ada seperti beberapa kitab kuno.

Diantaranya Bharatayudha, Negarakertagama, Babad Tanah Jawi, Pararaton, Serat Centhini, Serat Wedhatama, hingga Serat Kalathida yang bila ditilik kandungannya memiliki isi mengenai ketatanegaraan, sejarah, epos, petuah serta mitologi.

Foto By @anjardini

Peninggalannya pun tak melulu berupa tangible, namun juga intangible yang lebih cenderung ke praktik, keterampilan dan pengetahuan yang rentan untuk musnah ditelan perkembangan globalisasi.

Oleh karena itu mulai dari 1994, museum ini mulai dirintis keberadaannya di lereng gunung merapi dan berada satu komplek dengan Taman Kaswargan serta Wisma Kaliuran juga Pesanggrahan Ngeksigondo yang merupakan historical district.

Museum ini beralamat di Kaliurang barat kab. Sleman, dengan lokasi unik dan berbeda dari museum lainnya yakni berada di lereng gunung merapi.

Para pengunjung dapat berwisata di tempat ini, baik secara mandiri maupun menggunakan fasilitas Tour guide.

Foto By @rizkyapradita

Harga Tiket Masuk❤️

Biaya masuknya sendiri hanya 40 ribu rupiah saja untuk dewasa, sementara anak-anak cukup 15 ribuan per orang.

Sementara entrance fee bagi wisatawan mancanegara, yakni sebesar 50 ribu rupiah untuk dewasadan 30 ribu rupiah anak-anak.

Museum ini buka mulai dari jam 08.30 pagi hingga 16.00 sore untuk weekday (selasa-jumat), sementara untuk weekend (sabtu-minggu) berbeda di jam tutup yakni pada pukul 17.00.

Museum Ullen Sentalu ini memiliki banyak koleksi yang kental dengan dan budaya tanah Jawa.

Keunikan museum di atas lereng merapi berbeda dengan museum lainnya yang biasanya ada di tengah perkotaan ataupun di bangun di atas tempat peninggalan bersejarah.

Bentuk bangunannya pun akan membuat Anda berdecak kagum karena keunikannya, dibangun dengan memadukan arsitektur Eropa ala-ala gothic dan koleksi peninggalan Kerajaan Mataram yang kental dengan nuansa tanah Jawa.

Koleksi dari Museum Ullen Sentalu terbagi pada beberapa ruangan yang dapat anda nikmati, di antaranya :

1. Ruang Selamat Datang❤️

Ruang ini, bisa dikatakan sebagai ruang tamu / ruang pertama yang akan menyambut para pengunjung yang datang.

Foto By @mariaharfanti

Di ruangan ini, setiap pengunjung dapat melihat beberapa banner yang berisikan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya Museum Ullen Sentalu ini.

Ditempat ini juga berdiri arca yang telah popular di kalangan wisatawan, yakni arca dari Dewi yang di percaya sebagai Dewi kesuburan tanah jawa yakni Dewi sri.

2. Ruang Seni Tari dan Gamelan❤️

Berlanjut keruang selanjutnya, Anda akan menemukan ruang berisikan lukisan-lukisan tarian jawa dan beberapa benda yang dihibahkan dari Kraton Yogyakarta.

Beberapa di antaranya seperti Gamelan yang dihibahkan oleh pangeran dari Kasultanan Yogyakarta yang kala itu menjadi pengiring pementasan wayang orang dan pagelaran seni tari di Kraton.

3. Guwa Sela Giri❤️

Ruangan di bawah tanah ini, juga menjadi salah satu primadona yang menarik wisatawan untuk berkunjung kesini.

Foto By @tomiheri

Ruangan yang sejatinya di bangun dengan penyesuaian dari kontur tanah ini, memiliki style bangunan gothic Eropa dan di selaraskan dengan arsitektur dari Guwa Sela Giri serta Sumur Gumuling Taman Sari berbahan material dari kawasan gunung merapi.

Isi dari Guwa Sela Giri ini sendiri berisikan fine arts dari karya lukis dokumentasi beberapa tokoh sebagai perwakilan figur yang ada pada 4 kraton dari zaman dinasti Mataram.

Hal ini tentunya menjadikan penyampaian dari peninggalan Intangible menjadi lebih luwes dan bebas, apalagi dengan dukungan data sejarah serta seni budayanya.

4. Kampung Kambang❤️

Ruangan yang terinspirasi dari Bale Kambang dan labirin ini, memiliki beberapa ruangan yang berdiri di atas sebuah kolam air.

Kampung Kambang terbagi menjadi lima ruangan yang ada di tempat ini yang di pergunakan sebagai pameran, seperti :

5. Bilik Syair Tineke❤️

Di tempat ini, Anda akan menemukan beberapa syair dari Putri Sunan Pakubuwana XI Surakarta yakni GRAj Koes Sapariyam atau yang akrab disapa dengan Tineke.

Foto By @rezadiasjetrani

Penemuan ini tentunya berhasil mengungkap tingkat intelektual dalam hal seni sastra dari para putri kraton.

Syair ini, pertama kali diketemukan di sebuah ruangan, di Kaputren Kasunanan Surakarta dalam sebuah buku kecil dengan tahun penulisan 1939 hingga 1947.

Syair ini ditulis oleh beberapa kerabat dan juga temannya sebagai puisi kenang-kenangan.

6. Royal Room Ratu Mas❤️

Untuk ruang yang satu ini, Anda akan menjumpai beberapa hal berkaitan dengan Ratu Mas yang merupakan permaisuri dari Sunan Pakubuwana X.

Beberapa yang di pamerkan di antaranya, foto Ratu Mas bersama Sunan dan Putrinya, pernak-pernik seperti dodot pengantin, dodot putri, kain batik, topi, aksesoris, hingga lukisan dari Ratu Mas sendiri.

7. Ruang Batik Vorstendlanden (Surakarta & Yogyakarta)❤️

Ruang yang satu ini, merupakan galeri dari koleksi batik milik Sultan Hamengkubuwono dan Sunan Pakubuwana, mulai dari zaman Sultan HB ke VII hingga Sultan HB ke VIII serta Sunan PB ke X hingga Sunan PB ke XII.

Hanya dengan melihat koleksi tersebut, kita akan diajak untuk memaknai bagaimana corak dari batik tak hanya sebatas seni dan budaya namun juga memiliki nilai filosofi yang mendalam.

8. Ruang Batik Pesisiran❤️

Tak hanya Batik dari daerah Vorstendlanden (Kerajaan), museum ullen sentalu ini juga memiliki ruang khusus bagi Batik Pesisiran.

Di ruangan ini, berisi beberapa batik pekalongan dan juga dasar-dasar dari Batik seperti jenis kain, alat yang digunakan, hingga jenis pewarna.

Di tengah-tengah ruangan ini, berdiri patung penari sintren lengkap dengan kostumnya.

Foto By @rizkyapradita

Selain Ruang Vorstendlanden dan Pesisiran, di museum ini juga terdapat Ruang Nusantara yang berisi batik-batik dari berbagai daerah di Indonesia.

Lalu ada juga Ruang Pedalaman yang berisi batik bernada monokromik dengan ciri khas berkharisma.

9. Ruang Putri Dambaan❤️

Selain batik di museum ini juga terdapat Ruang yang memuat biografi semasa hidup dari GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, yakni putri dari Mangkunegara ke VII dan Permaisuri GKR Timur.

Para pengunjung dapat mempelajari secara detail bagaimana kehidupan danjuga budaya dari Putri Kraton.

Di ruangan ini terdapat foto-foto mulai dari tahun 1921 hingga 1951 mulai dari masih anak-anak hingga sudah ke jenjang pernikahan.

Ruangan ini sendiri di resmikan secara langsung oleh tokohnya pada tahun 2002, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 81.

10. Koridor Retja Landa❤️

Selain batik, syair dan biografi hidup, di museum Ullen Sentalu ini juga tersedia ruang untuk memamerkan koleksi dari arca dewa-dewi hindu serta dari agama Buddha yang berasal dari abad 8 masehi.

Bentuk dari Koridor Retja Landa sendiri, berbeda dengan ruangan lainnya yang tertutup karena disini Anda dapat menikmati koleksi yang ada secara outdoor alias di luar ruangan.

11. Sasana Sekar Bawana❤️

Terakhir ialah ruangan Sasana Sekar Bawana, yang merupakan rumah bagi koleksi-koleksi lukisan para raja Mataram, kemudian lukisan tarian sakral Bedhaya Ketawang, hingga beberapa patung dari gaya tata rias pengantin asli Yogyakarta.

Foto By @rudicayo

Ditempat ini Anda juga dapat menikmati suguhan berupa minuman Ratu Mas, sejenis hidangan campuran dari bahan-bahan herbal yang konon katanya dapat memberi kesehatan bagi tubuh dan membuat awet muda.

Museum ini juga memiliki fasilitas lainnya seperti Taman, Toko souvenir dan Restauran bagi Anda yang kelaparan saat berkunjung ke tempat ini.

Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi tempat unik yang satu ini? Tunggu apalagi, Yuk visit Jogja!

  1. Diah

    Halo,

    Mohon diperbaiki tulisan ini pada pernyataan bahwa DIY adalah ibukota Jawa Tengah.

    DIY dan Jawa Tengah adalah dua propinsi yang berbeda.

    Terima kasih.

    • Widi Astuti Dwi

      terima kasih atas koreksinya kak 🙂

  2. Zainul Abidin Rafi (pemilik terverifikasi)

    Komentar ini mungkin tidak lucu, tapi kalau saya yang menang, pasti semua tertawa.

  3. Wahid Amzar Hafizuddin (pemilik terverifikasi)

    Saya sih simple, nggak minta jadi pemenang utama, cukup jadi pemenang cadangan yang dapat hadiah juga.

  4. Bakhtiar Hadi (pemilik terverifikasi)

    Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *