Deskripsi
Negara Indonesia memang sudah meninggalkan sistem kerajaan atau kesultanan, dan beralih pada pemerintahan modern, seperti kabupaten atau kota. Namun, tidak dengan Yogyakarta. Kota berjuluk Daerah Istimewa ini benar – benar istimewa. Selain sudah menggunakan sistem pemerintahan modern, namun kesultanan Jogja pun masih berdiri dan berperan aktif dalam kegiatan pemerintahan.
Di tengah modernisasi, Keraton Yogyakarta justru hadir untuk menengahi. Sebagai jembatan supaya budaya dan modernisasi dapat berjalan beriringan. Nah, inilah 8 hal menarik yang akan ditemui di Keraton Yogyakarta.
1. Berdiri sejak Abad ke-15❤️
Keraton Yogyakarta sudah ada sejak abad ke-15, yang di tahun masehi yaitu pada 1558 Masehi. Pemimpin Keraton Yogyakarta bergelar Sultan, atau yang biasa dikenal dengan Sri Sultan Hamengku Buwono.
Sultan yang pernah memimpin Keraton Yogyakarta dimulai sejak Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755, dan saat ini dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yang mana, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini juga menjabat sebagai gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. 9 Gerbang yang Menghubungkan dengan Benteng❤️
Zaman dahulu, keraton harus dilindungi supaya tidak dapat diserang oleh musuh. Salah satunya adalah dengan mendirikan benteng. Di lingkungan Keraton Yogyakarta, setidaknya terdapat 9 gerbang yang menghubungkan dengan benteng.
9 gerbang tersebut diantaranya Gerbang Pangarukan, Gerbang Brajanala, Gerbang Srimanganti, Gerbang Danapratapa, Gerbang Kemangangan, Gerbang Gadung Mlathi, Gerbang Kemandhungan, Gerbang Gading, dan Gerbang Tarub Agung.
3. Sosok Sultan Dianggap Sakral❤️
Tidak hanya sebagai pemimpin yang berkarisma dan dihormati, sosok sultan di wilayah Keraton begitu disakralkan. Dalam kehidupan keraton, Sultan adalah figur nomor satu, wakil Tuhan dari bumi, dan berkuasa dalam militer serta keagamaan.
4. Ruang di dalam Keraton yang Disakralkan❤️
Selain sultan yang disakralkan, ruangan yang ada di dalam lingkungan keraton pun disakralkan. Sehingga, tidak sembarang orang dapat masuk ke ruangan tersebut. Bahkan, di Alun – alun, Siti Hinggil, dan Pagelaran, hanya dikunjungi sultan sebanyak 3 kali dalam setahun.
5. Abdi Dalem yang Setia❤️
Seperti halnya dalam pemerintahan modern, keraton pun memiliki struktur organisasi yang mana salah satunya adalah abdi dalem. Nama abdi dalem tentu sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang.
Berada dalam susunan tata pemerintahan, membuat abdi dalem juga memiliki jenjang pangkat. Awalnya, setelah melalui proses magang selama 2 tahun, maka calon abdi dalem akan diwisuda menjadi abdi dalem.
Mulai menjadi abdi dalem inilah, para abdi akan mengalami kenaikan dan jenjang pangkat mulai dari Jajar hingga Pangeran Sentana.
6. Uniknya Kampung Musikanan❤️
Tugas abdi dalem bermacam – macam, salah satunya ada yang bertugas untuk memainkan musik Eropa. Kesatuan para abdi dalem tersebut bernama Musikan, yang mana berasal dari bahasa Belanda, memiliki arti musikus.
Saat ini, keberadaan para Musikan dapat ditemui di Kampung Musikanan, yang lokasinya berada di sebelah timur Pagelaran Keraton.
7. Memiliki Prajurit yang Kuat❤️
Meski saat ini Indonesia telah memiliki angkatan militer yang kuat, namun Keraton Yogyakarta tetap menggunakan prajurit keraton. Tidak perlu menggunakan senapan ataupun granat, prajurit keraton bahkan rela melawan musuh demi membela keraton dengan tangan kosong.
8. Upacara Pernikahan Putri Keraton❤️
Upacara pernikahan putri keraton menjadi upacara besar yang ada di Keraton Yogyakarta. Mulai dari hari sebelum acara pernikahan digelar, ada upacara – upacara lain yang dilakukan. Dan ini pun dapat menjadi pesta rakyat bahkan mengundang minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta.
Jamil Ihsan Makarim (pemilik terverifikasi) –
Jika saya menang, saya janji akan… tetap update di media sosial. Prioritas kan?
Ghaffaruddin Mahud (pemilik terverifikasi) –
Saya sih simple, nggak minta jadi pemenang utama, cukup jadi pemenang cadangan yang dapat hadiah juga.
Azad Gamil (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga zoo, tapi saya siap jaga hadiah giveaway ini lebih baik dari menjaga hewan.