Museum Bank Mandiri Jakarta

3 reviews

Rp55.230

Category:

Deskripsi

Lokasi: Jl. Lapangan Stasiun No. 1, RT.3/RW.6, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat 11110
Map: Klik Disini
HTM:
Rp.5.000 per Orang
Buka Tutup: 09.00-16.00
Telepon:
(021) 6902000

Museum Bank Mandiri merupakan sebuah tempat yang menyimpan sejarah tentang perkembangan dunia perbankan di Indonesia.

Museum ini sebagai tempat dimana terdapat benda-benda yang pernah digunakan untuk keperluan kantor bank sejak zaman penjajahan Belanda seperti mesin ketik, stempel, Cipoa, brankas, kalkulator, sepeda onthel dan lainnya.

Terdapat pula koleksi cek dan buku tabungan jadul Bank Mandiri, surat saham serta mata uang kuno.

Benda-benda lainnya adalah peti uang, mesin cetak, alat pemotong kertas, alat pres bendel, mesin hitung uang dan lainnya.

Selain itu, penataan gedung juga tidak berubah, seperti pertama kali didirikan sebagai kantor perbankan perusahaan Belanda, Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM).

Foto By @naila_aunika

Dalam museum ini masih ada teller dan kasir serta diorama kegiatan karyawan yang bekerja di bank, lengkap dengan meja kursi serta mesin ketik. Terdapat pula beberapa mesin ATM jadul dari yang pertama kali ditemukan, sampai ATM modern.

Selain itu, juga ada informasi tentang sejarah perkembangan dunia keuangan dan perdagangan di bumi Nusantara sejak ratusan tahun lalu.

Ada juga koleksi gambar dan artikel tentang pengertian sejarah para pelaut Belanda yang datang ke Nusantara. Sejarah lengkap tentang perjalanan museum ini juga bisa dilihat melalui situs Wikipedia.

Lokasi Museum Bank Mandiri berada di kawasan Stasiun Kota Jakarta, tepatnya di Jl. Lapangan Stasiun, Pinangsia, Taman Sari Jakarta Barat.

Letak museum juga dekat dengan Mangga Dua serta tempat wisata Kota Tua. Gedung ini juga diresmikan pemerintah sebagai cagar budaya dan salah satu kekayaan budaya yang menjadi aset bangsa ini.

Foto By @naila_aunika

Gedung museum pada awalnya dibangun tahun 1929 dengan arsitektur gaya modern pada waktu itu dan pembangunan berdasarkan 3 arsitek terkenal dari Belanda.

Pembangunan gedung bertujuan untuk pembuatan kantor dagang ekspor-impor pemerintah Belanda yang mulai diresmikan pada tahun 1933. Kemudian penggunaannya berubah menjadi kantor perbankan.

Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia mulai mengambil alih gedung tersebut untuk digunakan sebagai kantor Bank Koperasi Tani dan Nelayan Ekspor Impor (BKTN).

Kemudian gedung tersebut digunakan sebagai kantor Bank Exim pada tahun 1968. Pada saat krisis moneter melanda negeri ini, 4 bank milik pemerintah yaitu Bank Exim, BDN, BBD dan Bapindo merger menjadi satu dibawah naungan Bank Mandiri.

Selanjutnya gedung tersebut menjadi hak milik Bank Mandiri dan kemudian dijadikan museum milik negara.

Menyusuri Ruangan❤️

Foto By @naila_aunika

Sebelum masuk ke gedung museum, para pengunjung harus membayar htm sebesar Rp.2000 untuk mahasiswa dan Rp.5000 untuk umum.

Para pengunjung juga bisa masuk secara gratis tanpa harus membeli tiket masuk dengan menunjukkan kartu kredit atau debit Bank Mandiri.

Para nasabah Bank Mandiri diberikan fasilitas gratis ketika melakukan kunjungan di gedung museum ini.

Selain itu, para pengunjung diminta untuk menitipkan tas sebelum masuk ruangan. Jam buka museum dimulai pukul 09.00-16 setiap hari dan libur setiap hari Senin.

Tempat parkir di halaman gedung sangat terbatas sehingga perlu kesana di pagi hari agar kebagian tempat parkir.

Bangunan museum memiliki 3 lantai dan seluruh interior serta isi ruangan dipertahankan seperti zaman dahulu sehingga para pengunjung seperti memasuki sebuah ruangan tempo dulu.

Hal ini bertujuan agar bisa menggambarkan situasi dan kondisi dalam kantor bank di masa lampau. Setelah memasuki lantai dasar, para pengunjung akan melihat ruangan besar yang digunakan sebagai tempat kas atau perbendarahaan.

Foto By @naila_aunika

Pada setiap teller terdapat jeruji besi yang ada pada bagian penyetoran uang, ruang pembukuan dan ruang kasir Cina.

Ada juga koleksi buku besar ukuran raksasa zaman dahulu untuk menyimpan data-data laporan bank dan buku tersebut diletakkan di dalam ruang kaca.

Suasana dalam ruangan memang agak mistis karena sedikit gelap dan ada patung yang bergerak seperti hantu dan bisa mengetik sendiri serta suara mesin tiknya agak keras.

Selain itu, pengunjung akan dikagetkan ketika melihat pada ruangan haji karena ada suara do’a orang yang melaksanakan haji.

Suara tersebut memang akan berbunyi jika ada pengunjung yang datang mendekat ke ruangan satu ini.

Ada beberapa alat perkantoran kuno seperti mesin kode morse, komputer jadul serta barisan mesin ATM dari yang jadul sampai modern.

Foto By @julita.chen

Di atas setiap mesin ATM tersebut, terdapat foto dan nama para ilmuwan yang membuat mesin pengambil uang tersebut. Ada juga robot Transformer yang dibuat dari bahan baku telepon bekas.

Di salah satu sudut ruangan, terdapat koleksi puluhan mesin ketik yang diletakkan menempel pada dinding dan membentuk lingkaran.

Banyak sekali model mesin ketik yang telah digunakan di kantor perbankan ini sejak dahulu dan ada pula salah satu mesin ketik unik jadul yang berwarna pink.

Di lantai dasar ini tidak ada pembatas ruangan sehingga seluruh sisi ruangan bisa terlihat dengan jelas dan banyak sekali tiang penyangga dan meja kursi.

Foto By @naila_aunika

Ada juga koleksi sebuah sepeda onthel dengan keranjang surat dibelakangnya yang digunakan sebagai alat transportasi karyawan dan di sebelahnya ada sebuah piano klasik.

Terdapat pula gambar dan makalah tentang latar belakang pendiri Bank Mandiri serta tujuan dan visi misi salah satu perusahaan perbankan negara ini.

Ada pula denah tentang asal usul perjalanan Bank Mandiri sejak zaman Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dan berubah menjadi Bank Exim, sampai akhirnya terbentuk Bank Mandiri.

Foto By @naila_aunika

Terdapat juga foto dan artikel tentang profil Bank Mandiri sebagai salah satu tonggak perekonomian negara Indonesia.

Koleksi lainnya adalah peta wilayah kepulauan Nusantara pada masa lampau yang terdapat di pintu masuk ruang sejarah.

Memasuki ruang sejarah, terdapat koleksi diorama orang-orang pribumi yang sedang mengangkat barang dari kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Selain itu, ada juga gambar dan artikel yang menjelaskan dimanakah Jenderal Cournelis de Houtman pertama kali menginjakkan kaki di bumi Nusantara.

Naik tangga ke lantai atas, para pengunjung bisa melihat kaca patri yang menggambarkan musim-musim di Eropa.

Gambar dalam kaca ini biasanya digunakan sebagai pelipur lara bagi orang-orang Belanda jika mereka rindu kampung halamannya di negeri Eropa.

Pada kaca tersebut terdapat juga gambar Cournelis De Houtman sebagai orang Belanda pertama yang mendarat di kepulauan Nusantara.

Di lantai atas, digunakan sebagai ruangan rapat para pemimpin Bank Mandiri. Para pengunjung diberikan ijin untuk duduk di meja direksi agar bisa merasakan kursi pemimpin Bank Mandiri.

Foto By @naila_aunika

Ruangan ini juga digunakan untuk rapat kepala bagian pada zaman Belanda dan interiornya dipertahankan sampai sekarang untuk mengenang para pejabat tinggi Belanda.

Ternyata pada zaman dahulu sudah ada fasilitas lift di gedung ini sejak pertama kali dibangun sebagai salah satu alat operasional pengangkutan.

Ada dua lift yang di abadikan sampai sekarang, lift yang pertama digunakan untuk mengangkut barang dan uang, sedangkan lift yang kedua digunakan para karyawan untuk naik turun gedung.

Di lantai atas terdapat banyak sekali properti mahal yang disimpan sebagai koleksi barang-barang berharga dan menjadi aset negara.

Ada juga koleksi foto-foto para pejabat yang pernah menjadi direktur Bank Mandiri tingkat pusat.

Selain itu, terdapat makalah tentang struktur organisasi segenap direksi sampai komisaris Bank Mandiri. Ada juga aula serta perpustakaan yang bisa dimanfaatkan para pengunjung untuk bersantai.

Foto By @naila_aunika

Di bagian bawah gedung atau ruangan bunker, terdapat koleksi uang dari zaman dahulu sampai sekarang dan terdapat pula koleksi mata uang asing.

Di ruangan bawah ini terdapat jeruji besi seperti penjara untuk menjaga keamanan uang yang disimpan.

Banyak sekali lemari deposit serta brankas besar yang biasa digunakan untuk menyimpan uang nasabah. Hal ini membuktikan bahwa tingkat keamanan pada masa itu sudah canggih seperti sekarang.

Di sudut ruangan, ternyata masih ada koleksi beberapa sepeda onthel dan di sebelahnya terdapat foto situasi kota Jakarta yang menempel pada dinding.

Ada juga diorama yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Jakarta pada masa lampau yang sedang menggarap sawah. Ada juga koleksi sejenis mesin traktor yang digunakan sebagai alat pertanian.

Museum Bank Mandiri juga sering digunakan sebagai tempat wedding atau juga pemotretan prewed dengan harga sewa terjangkau.

Banyak sekali contoh pemotretan yang bisa dilihat pada website pernikahan serta melihat videonya di situs Youtube.

Cara untuk melakukan pemotretan prewedding di museum, cukup menghubungi no telp pihak museum yang bisa ditemukan melalui situs resminya yang menyediakan nomor telepon kantor atau mengirimkan e-mail.

Sejarah Angker
❤️

Foto By @julita.chen

Ternyata ada Museum Bank Mandiri lainnya di Indonesia, yaitu di kota Surabaya. Alamat museum ini berada di Jalan Kembang Jepun dan gedungnya sama dengan yang digunakan sebagai kantor bank Mandiri.

Pada zaman dahulu, bangunan ini digunakan sebagai Bank Escompto yang berdiri pada tahun 1857. Keangkeran gedung museum ini memang terkenal dengan cerita seram pada zaman perang di kota Pahlawan tersebut.

Banyak sekali cerita misteri yang beredar tentang keganjilan dari museum tersebut. Suasana siangpun sudah terasa seram, apalagi suasana di malam hari, tentu saja bisa membuat bulu kuduk merinding.

Karena gedung museum digunakan juga untuk kantor Bank Mandiri, bangunan ini selau ramai dilewati masyarakat setempat, bahkan sering ada papan lowongan kerja yang tertera di gedung tersebut.

  1. Hammam Nur Musthafa (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.

  2. Rosyad Hafiz Fathurrahman (pemilik terverifikasi)

    Dari pada pusing mikirin mantan, mending pusingin cara bawa pulang hadiah giveaway ini.

  3. Anas Azhar Hayyan (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penjaga zoo, tapi saya siap jaga hadiah giveaway ini lebih baik dari menjaga hewan.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *