Deskripsi
Alamat: Jalan Pucang Anom, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60283
Peta Map: Klik Disini
Jam Buka: Pagi – Malam
Harga: Relatif Murah
Di kota-kota besar yang penuh dengan sejarah seperti Solo, Jogja, Semarang, Surabaya, dan Bandung, banyak wisatawan mengunjungi pasar-pasar tradisional yang masih sangat kental dengan budaya dan adat dari kota tersebut.
Pasar tradisional memiliki daya Tarik yang sampai hari ini menjadi magnet bagi para pelancong untuk mengunjungi pasar tradisional.
Kalau mau tahu bagaimana budaya dan karakter masyarakat suatu tempat secara singkat, maka berkunjunglah dan nikmatilah beberapa waktu di pasar tradisional tempat tersebut.
Banyak bangunan pasar tradisional yang berusia tua saat ini dinyatakan pemerintah kota setempat sebagai bangunan cagar budaya yang layak untuk dilestarikan karena memiliki nilai sejarah dan budaya yang mewakili tempat tersebut.
Beberapa pasar tradisional juga menjadi tempat wisata seperti Pasar Klewer di Solo, Pasar Puser Pucanglaban di Blitar, dan Pasar Pucang Anom di Surabaya.
Kali ini kita akan melihat satu pasar tradisional yang akan kita ulas bersama, yaitu Pasar Pucang Anom yaitu salah satu pasar di daerah yang sering diinisialkan ‘SBY’, ya kota Surabaya. By the way, di Banjarnegara juga ada loh pasar dengan nama Pasar Pucang. Lain kali akan kita bahas pasar satu itu.
Lokasi Dimana
❤️
Pasar Pucang Anom Surabaya berada di Jalan Pucang Anom, Surabaya bagian Selatan. Pasar ini menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar dan merupakan pasar besar bagi penduduk kota Surabaya.
Seperti pasar tradisional pada umumnya, Pasar Pucang Anom juga menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, bahan makanan, pinang, ikan, pakaian, kain, industri kreatif seserti gerabah, kerajinan, dan barang-barang lain yang memang biasa dijual di pasar.
Selain itu, pasar Pucang Anom juga menjual berbagai macam buah yang kondisinya masih segar dan enak.
Bagi kalian (terutama anak-anak kost) yang –tentunya, membutuhkan makanan, jangan khawatir. Rekan-rekan bisa menemukan banyak sekali masakan tradisional di pasar ini.
Pada malam hari, biasanya banyak pedagang kuliner yang menjajakan makanannya. Apa saja sih kira-kira? Kalian bisa menemukan pecel, rawon, sate, gudeg, gule, dan banyak masakan khas Indonesia lainnya.
Fotografer kuliner sangat bisa memanfaatkan lokasi ini untuk mengambil beberapa foto.
Selain itu, Anda juga bisa menemukan beberapa toko di sekitar pasar dan ATM atau kantor kas Bank. Jadi, nggak perlu takut untuk berjalan jauh ketika butuh sesuatu untuk dibeli atau perlu mengambil uang ketika berbelanja di pasar.
Sayangnya, pada musim penghujan, pasar ini sangat berisiko untuk terkena banjir, disarankan saja kalau ke sana ketika musim kemarau. Hal ini yang sebenarnya mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan proyek revitalisasi pasar mulai tahun 2024 ini.
Daya Tarik❤️
Sekalipun Pasar Pucang Anom adalah pasar tradisional, tetapi bangunan ini bisa menampung hingga 900 stan pedagang yang menjual beraneka macam barang dagangan, sayur, dan buah.
Dengan banyaknya stan pedagang yang menjajakan barang dagangannya di pasar, tidak heran bila tempat ini sering ‘sesak’ oleh banyaknya pengunjung.
Tetaplah waspada bila berkunjung ke pasar ini, karena keadaan ini biasanya dimanfaatkan oknum tertentu untuk melakukan tindakan kriminal.
Pasar ini menarik untuk dicoba, di samping ada berbagai macam varian barang yang diperjualbelikan, juga perlu diketahui jika harga di pasar ini sangatlah murah dan masih bisa di tawar, itu kenapa pasar ini rame banget tiap hari.
Bagi kita pelancong berkunjung ke pasar ini memberikan pengalaman tersendiri, kita akan melihat transaksi jual beli barang dalam bahasa lokal yang dikenal lugas dan mantap, perang harga antara penjual dan pembeli, bentuk kehidupan social yang berbeda, dan lain sebagainya.
Penjual di pasar tersebut memang kebanyakan adalah masayrakat lokal tetapi kita juga akan menemukan beberapa penjual dan pembeli yang berasal dari luar Surabaya. Pokoknya asik deh untuk kegiatan berbelanja dan berpetualang.
Tips Berbelanja❤️
Bagi rekan-rekan yang ingin berbelanja ke Pasar Pucang Anom, ada beberapa tips nih yang bisa Anda ‘kantongi’ sebagai bekal, yaitu:
1. Rencanakan apa yang akan Anda beli di pasar tersebut, cari informasi tentang barang dan harga umum yang ada di pasar tersebut. Tinggal buka HP dan carilah informasi di google maka sudah sangat banyak informasi yang bisa Anda dapat dengan cukup akurat.
2. Banyak pengunjung. Rekan-rekan yang sering berbelanja di pasar tradisional, pasti tahu bagaimana rasanya berbelanja di tempat ini. Tempat yang penuh atau bahkan mungkin sesak karena banyaknya pengunjung, apalagi pada saat-saat weekend atau hari libur.
Tetaplah berhati-hati ketika berbelanja di pasar tersebut. Jangan membawa barang-barang yang mencolok dan mengundang penjahat untuk mengincar Anda. Bukan bermaksud menakut-nakuti, mencegah lebih baik daripada menyesal seumur hidup. Bukan begitu?
3. Tips ini berlaku untuk diterapkan di berbagai pasar tradisional di seluruh penjuru tanah air. Pandai-pandailah dalam menawar harga, perlu keahlian khusus dalam menafsir nilai sebuah barang.
Beberapa Travelers, pastinya sudah tahu dan sangat berpengalaman bukan menghadapi tawar-menawar harga bukan? Apalagi di pasar tradisional. Hampir tidak mungkin kalau tidak terjadi tawar menawar harga antara penjual dan pembeli.
Jangan takut untuk menawar barang yang ingin Anda beli dengan harga yang murah, cobalah bandingkan harga antara penjual satu satu dengan yang lain terlebih dahulu.
Kemudian pastikan dulu bahwa harga yang Anda tawar itu reasonable alias masuk akal dan logis. Perkirakanlah harga barang tersebut secara umum, bandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh penjual.
Bila perbedaan harganya sangat signifikan, maka Anda boleh mencoba menawar dengan harga di bawah. Kalau ditolak bagaimana? Jangan menyerah begitu saja. Cobalah naikkan penawaran Anda sedikit demi sedikit, atau angkatlah kaki dan mengunjungi penjual lain…hehehe.
4. Terkait dengan etika dan estetika. Jaga kesopanan berbahasa dan bersikap dalam membeli. Sobat, pluralisme memang sesuatu yang tidak dapat kita hindari ketika kita hidup di negara Indonesia.
Kita hidup di wilayah yang dihuni oleh berbagai macam suku, ras, dan bahasa. So, pastikan bahwa Anda tetap menghormati penjual ya selama bertransaksi.
5. Siapkan fisik Anda untuk mengunjungi pasar tersebut mengingat Pasar tersebut termasuk besar dan terdapat banyak penjual dengan berbagai macam barang dagangan maka diperlukan fisik yang kuat dan perjuangan mental untuk menawar harga.
6. Berkunjunglah sebelum musim hujan datang, kalau hujan maka lokasi pasar dipenuhi dengan genangan air di berbagai titik lokasi, hal ini tentu akan membuat kegiatan berbelanja menjadi tidak nyaman karena hujan dan jalanan yang bercek.
Traveler, tidak perlu takut nyasar ya kalau mau ke pasar ini. Saat ini sudah banyak cara ataupun aplikasi yang dapat kamu gunakan sebagai penunjuk jalan untuk ke pasar, salah satunya adalah dengan memanfaatkan moovit atau google maps.
So, tunggu apalagi? Yuk, rame-rame jualan di pasar tradisional. Mari melestarikan budaya bangsa kita. Salam traveler.
Nashifuddin Majdi (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang lotre, tapi saya yakin giveaway ini adalah lotre yang pasti menang. Percaya deh!
Hafizhan Raffa Khairy (pemilik terverifikasi) –
Saya sudah siapkan spanduk ‘Pemenang Giveaway’, tinggal nunggu nama saya yang diumumkan saja.
Pasya Saquell Syazani Althfurrahman (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, saya akan rayakan dengan… tidur lebih awal. Kesehatan itu penting!
Jalal Faiz (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak minta banyak, hanya minta satu: hadiah giveaway ini. Itu saja, kok.
Danish Bahir (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang lotre, tapi saya yakin giveaway ini adalah lotre yang pasti menang. Percaya deh!
Yafiq Basman (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.
Salim Mujahid Hasan (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!
Ghaisan Ahmad Altamis (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli ramal, tapi saya meramalkan hadiah giveaway ini akan jatuh ke tangan yang tepat: saya.
Jabir Arfauzan Fathurra (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.
Rohan Afham (pemilik terverifikasi) –
Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!
Dhamin Arelian (pemilik terverifikasi) –
Rumus keberuntungan giveaway: keikhlasan + komentar ini = hadiah mendarat di tangan.
Efendi Mufid Mu’tashim (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.
Zainul Abidin Rafi (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, janji saya akan… tetap rendah hati dan tidak sombong (di depan kamera).
Tanvir Alfarizqi (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.
Uwais Rizqi Zahir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.
Aaqil Umais (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.
Habibi Qurrotu Aini (pemilik terverifikasi) –
Mereka bilang follow your dreams, jadi saya follow akun ini biar bisa menang giveaway.
Haris Zamir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli matematika, tapi saya tahu peluang menang giveaway ini meningkat dengan komentar ini.