Deskripsi
Lokasi: Desa Palas Pasemah, Kabupaten Lampung Selatan, 35594
Map: Klik Disini
Bingung untuk liburan kemana? Ada destinasi wisata istimewa untuk dikunjungi ketika Anda ada waktu luang.
Tempat tersebut bukan sekedar obyek wisata menyenangkan, tapi ada kepuasan lain yang bisa kita peroleh secara gratis.
Pengunjung bisa belajar sekaligus menambah wawasan secara langsung ketika mengunjungi lokasi ini.
Inilah alasan mengapa obyek wisata ini sangat layak untuk disinggahi. Apalagi jika Anda punya hobi menggali pengetahuan baru dengan fakta-fakta yang ada di sekitar spot tersebut.
Destinasi itu berhubungan dengan sejarah kerajaan besar di Indonesia. Karena ada kaitannya dengan masa kemegahan kerajaan-kerajaan di Nusantara, maka kata yang lebih cocok adalah obyek sejarah.
Obyek wisata bersejarah yang akan diperkenalkan ini berkaitan dengan kerajaan Sriwijaya.
Sriwijaya sendiri mengandung dua suku kata yaitu Sri dan Wijaya. Berdasarkan pengertiannya, arti dari kata Sri yaitu cahaya. Sedangkan wijaya berarti kemenangan. Jika disimpulkan maknanya berarti cahaya kemenangan.
Sriwijaya merupakan kerajaan Budha berpengaruh besar yang berasal dari daerah Palembang, di tepi sungai Musi.
Kerajaan tersebut termasuk kerajaan maritim yang sangat terkenal. Salah satu peninggalannya ditemukan di daerah Lampung.
Dahulu kala, Lampung merupakan bagian dari kerajaan Budha terbesar di Indonesia ini.
Hal itu terjadi karena sebagian besar wilayah di Pulau Sumatera adalah bagian kekuasaannya, termasuk Lampung. Peninggalan yang ditemukan tersebut berupa prasasti.
Apa itu Prasasti? Prasasti disebut juga dengan batu bertulis. Situs kerajaan berupa batu tertulis yang ditemukan tersebut bernama Prasasti Palas Pasemah.
Biasanya, isi dari batu tersebut berhubungan dengan berbagai informasi menyangkut apapun tentang sebuah kerajaan.
Secara umum, batu ini dibuat oleh sang penguasa suatu wilayah. Bagi penggemar materi sejarah dan kebudayaan, tentu saja pengalaman ini tidak akan lewat begitu saja. Apalagi Anda berada di dekat lokasi prasasti tersebut dipelihara.
Rute Menuju Lokasi❤️
Sesuai namanya, lokasi keberadaan prasasti ini terletak di desa Palas Pasemah. Desa ini masuk ke dalam wilayah kecamatan Palas, kabupaten Lampung Selatan.
Banyak orang belum begitu mengetahui tentang obyek bersejarah ini. Karena itulah, pengunjung harus bertanya ke penduduk di jalan menuju lokasi agar tidak tersesat.
Meskipun tak terlalu populer, situs ini lumayan terawat dengan baik. Jadi, pengunjung tidak akan kecewa jika ingin menyaksikannya secara langsung.
Rute menuju lokasi dapat anda mulai dari Bakauheni atau pun kota Bandar Lampung. Ini larena jalan menuju lokasi berada diantara pelabuhan Bakauheni menuju Bandar Lampung.
Setelah berkendara sejauh 20 kilometer, Anda akan menemukan sebuah persimpangan. Persimpangan tersebut mengarah ke Palas dan jalur tengah Lampung.
Setelah itu, ambillah arah kanan menuju lokasi situs. Untuk mencapai lokasi, jarak yang harus Anda tempuh dari persimpangan tersebut adalah 10 kilometer.
Sejarah Singkat❤️
Jauh sebelum Indonesia ada, banyak kerajaan tersebar di seluruh Nusantara.Beberapa Kerajaan ini, dikenal dengan luasnya wilayah kekuasaan.
Salah satunya yaitu kerajaan Budha terbesar itu, Sriwijaya. Kekuasaannya bukan hanya berada di daratan yang sama, namun sudah merambah melewati samudera.
Sriwijaya berkembang menjadi besar dari abad ke 6 sampai 11 Masehi. Sumber mengenai keberadaan kerajaan ini dapat ditemukan pada catatan kronik penjelajah China, berbagai Arca dan Prasasti yang diciptakan untuk kepentingan penguasa.
Situs tersebut tersebar di wilayah kedaulatannya. Salah satu informasinya ditemukan di Palas Pasemah.
Lokasi penemuan batu bertulis ini berada dalam wilayah Kaliandra. Tepatnya di tepi Sungai Pisang, anak Way Sekampung di daerah Lampung Selatan.
Tulisan didalamnya berjumlah 13 baris, namun 2 diantara baris tersebut telah hilang. Tulisan tersebut menggunakan aksara lama yaitu Palawa dengan bahasa Melayu Kuna.
Berdasarkan periode pembuatannya, Palas Pasemah termasuk kedalam bagian dari Prasasti Persumapahan Sriwijaya. Anggota dari persemupahan ini yaitu Prasasti telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang berahi.
Semuanya berisi tentang kutukan dan ancaman yang diperoleh bagi penentang serta tidak tunduk pada penguasa. Termasuk berbuat kejahataan dalam wilayah Sriwijaya.
Secara khusus, isinya yaitu peringatan ditaklukannya daerah Lampung Selatan. Artikel pertama mengenai situs tersebut dibahas oleh Prof. Dr. Bukhari dengan judul An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung).
Tulisan ini diperbincangkan dalam pra seminar penelitian mengenai Sriwijaya. Tepatnya di pusat penelitian purbakala dan peninggalan nasional, Jakarta pada tahun 1979.
Setelah ditelusuri, situs Persemupahan ini dibuat pada abad ke 7 ketika Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa berkuasa.
Raja ini dianggap sebagai pendiri kerajaan termasuk yang mengembangkannya menjadi sangat besar dalam sejarah. Tentu saja, penemuan di Lampung ini termasuk kedalamnya.
Wilayah kekuasaan kerajaan Budha terbesar di Indonesia ini sangat luas. Salah satu sumber informasi mengenai kebesarannya ditemukan di Thailand.
Namanya yaitu Prasasti Ligor yang berada di Nakhon si Thammarat dalam kawasan Thailand Selatan. Batu yang mengandung aksara ini cukup unik, karena tulisannya ada di 2 kedua sisi.
Sisi pertama dari Batu Ligor bercerita tentang kegagahan raja Sriwijaya. Raja dari segala pemimpin tertinggi dunia.
Ia mendirikan Trisamaya Caitya untuk Kajara. Sisi kedua terdapat angka berupa tahun yaitu 775 Masehi.
Isinya menjelaskan mengenai gelar Visnu Sesawarimada Wimathanayang diberikan pada Sri Maharaja dari keluarga Sailendravamsa.
Penampakannya Sekarang❤️
Sejak masa ditemukannya hingga sekarang, keberadaan batu tulis palas pasemah masih berada dalam area semula.
Ia tidak pernah berpindah tempat sekali pun. Malah, situs ini tetap terawat dengan baik.
Untuk menjaga agar tetap awet, pemerintah memperkerjakan seorang pegawai yang dikenal dengan juru kunci prasasti.
Ia bekerja di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan. Khususnya dibawah Direktorat Jendral kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang.
Prasasti yang berbentuk setengah lonjong ini telah dtutupi oeh kaca di sekelilingnya. Pemerintah menambahkan pagar di sekitar prasasti.
Plang jalan sebagai penunjuk jalan juga sudah diperbaiki. Selain itu kawasan jalan masuk juga telah diganti dengan paving blok untuk kenyamanan pengunjung.
Mengenang kebesaran Sriwijaya ibarat mengingat nostalgia sejarah. Kebesaran dan keagungannya yang tersohor membuat kita kagum.
Ia menguasai hampir sebagian Indonesia dan beberapa kawasan di Asia. Pusat pemerintahannya terletak di Palembang. Di kota ini, Agama Budha juga tumbuh dengan pesat sebelum masuknya Islam.
Di daerah Lampung juga terdapat prasasti lain. Meskipun tidak setenar Palas Pasemah. Namanya hujug langit terdapat di desa Haur Kuning.
Jika singgah ke Lampung untuk wisata sejarah, bisa juga mengunjungi tempat ini sekaligus. Tulisan di batu ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu kuno dengan menggunakan aksara Pallawa.
Tapi, tulisan tersebut tidak terlalu jelas sekarang karena sudah tergerus oleh zaman. Namun, hal itu tak menyurutkan minat pengunjung yang ingin belajar dan mengambil foto secara langsung mengenai batu bersejarah ini.
Hal paling penting adalah esensi yang dibawa oleh batu bertulis. Terutama fakta sejarah yang terkandung didalamnya.
Zakariya Hakim Nashir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.
Othman Kamil Wafi (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, janji saya akan… tetap rendah hati dan tidak sombong (di depan kamera).
Najmi Bani Hafid (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, saya akan rayakan dengan… tidur lebih awal. Kesehatan itu penting!
Khatibul Umam Al-Isyrafy (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.
Rafqi Aulian (pemilik terverifikasi) –
Semoga beruntung itu saya, kalau bukan saya ya semoga tetap saya.
Dawub Nail (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak minta banyak, hanya minta satu: hadiah giveaway ini. Itu saja, kok.
Owais Faheem (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.
Daris Moazzam (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, saya akan rayakan dengan… tidur lebih awal. Kesehatan itu penting!
Amran Tabarik (pemilik terverifikasi) –
Jika saya menang, saya janji akan… tetap update di media sosial. Prioritas kan?
Nadim Jameel (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pandai merayu, tapi kalau soal menang giveaway, bolehlah dicoba.
Ridwan Hamza Idris (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.
Uwais Arif Hakim (pemilik terverifikasi) –
Kata bijak mengatakan, ‘Kesempatan datang tak terduga.’ Saya siap terkejut jika menang giveaway ini!
Syauqi Iman Firdaus (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.