Deskripsi
Lokasi: Desa Giritengah, Kel. Giripurno, Kec. Borobudur, Kab. Magelang 56553
Map: Klik Disini
HTM: Rp.3.000 per Orang
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: 0821-3822-0482
Sangat Strategis❤️
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia. Beribu-ribu pulau, besar dan kecil ada di Indonesia dengan kekhasan budaya di tiap wilayah.
Kekhasan Indonesia ini biasanya terbagi dalam beberapa daerah, di dalam ilmu pengetahuan pula telah lama dimengerti adanya pembagian tiga wilayah besar di Indonesia. Pembagian ini baik untuk pembagian wilayah waktu, kekhasan binatang serta tumbuhan, ataupun pada budaya.
Letak geografis Indonesia juga sangat strategis, yaitu berada diantara dua benua besar, Asia serta Australia, juga terapit oleh Samudera Hindia dan Samudra Pasifik. Terlebih masih ada wilayah Laut Cina Selatan yang luas.
Letak ini membuat Indonesia menjadi sebuah wilayah yang menjadi tempat transit kunjungan perdagangan atau berbagai aktivitas lain. Hal ini berlaku dari zaman dahulu hingga sekarang.
Masing-masing wilayah di Indonesia terkenal sangat kental dengan adat dan budaya yang berkembang di daerah itu, dari waktu ke waktu. Indonesia juga memiliki banyak bukti sejarah mengenai sisa-sisa jejak perkembangan peradaban di tempat ini.
Mulai dari perkembangan masuknya agama Hindhu, Budha, Islam, Nasrani. Terdapat juga beberapa bukti sejarah mengenai fosil atau tulang dari manusia purba, ditemukan di daerah ini.
Salah satu Kerajaan yang sempat berjaya di nusantara adalah Mataram. Kerajaan ini dimulai dari Mataram Kuno yang bercorak Hindhu-Budha, kemudian dilanjutkan dengan Mataram Islam yang kraton atau istana kerajaannya masih ada sampai saat ini di daerah Yogyakarta atau Jogja serta Surakarta.
Di masa kejayaannya, terutama di wilayah-wilayah yang ada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram, terdapat banyak bukti bangunan bersejarah. Peninggalan masa Kerajaan Mataram tersebut terdiri dari banyak bentuk, baik berupa candi, arca, prasasti ataupun hal-hal lain. Daerah Magelang, Dieng, Kulon Progo, Klaten, juga dikenal memiliki banyak bukti peninggalan kejayaannya.
Magelang memang terkenal dengan lokasi wisata sejarah dengan peninggalan Kerajaan Hindu-Budha, seperti Wangsa Syailendra dan Dinasti Sanjaya. Objek wisata seperti Candi Borobudur, bahkan sudah termasuk dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Namun, di daerah seluas Kab. Magelang, tidak hanya terdapat satu objek wisata saja. Beberapa destinasi wisata unik, khas budaya Jawa, memiliki nilai sejarah juga ada di tempat ini.
Rute Akses Lokasi ❤️
Punthuk Mongkrong merupakan salah satu dari sekian banyak punthuk di Magelang yang menjadi destinasi wisata. Beberapa diantaranya ladalah Punthuk Setumbu, Sukmojoyo dan Gupakan. Diantara semuanya, lokasi Punthuk Mongkrong inilah yang tertinggi dan menjadi destinasi wisata cukup populer selain Punthuk Setumbu.
Lokasi ini adalah tempat wisata trekking dengan biaya murah di lereng perbukitan atau pegunungan Menoreh. Letak tepatnya berada di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Letak trekking area ini juga tidak jauh dari lokasi Candi Borobudur. Jaraknya hanya sekitar kurang lebih 5 km.
Akses jalan menuju lokasi wisata terbilang mudah dan sudah baik. Jalan raya menuju destinasi sudah diaspal ataupun dicor. Namun, yang perlu diperhatikan adalah beberapa km sebelum mencapai punthuk.
Di daerah ini, jalan mulai menyempit hingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan motor roda dua. Pastikan untuk mengecek kondisi kendaraan Anda, karena tidak banyak bengkel atau pom bensin di dekat area ini.
Rute perjalanan hingga mencapai Punthuk Mongkrong tidak begitu jauh atau sulit. Pengunjung yang berasal dari luar daerah atau bahkan luar negeri, bisa mendarat di Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta.
Untuk mencapai wilayah ini melalui perjalanan darat juga bisa dilakukan dengan berbagai cara. Dari wilayah kota Surakarta, Jogja, Boyolali atau Temanggung terdapat banyak rute angkutan umum seperti bus yang siap untuk mengantarkan wisatawan menuju Magelang.
Setelah sampai di Kota Magelang, maka ambil jalur selatan, melalui Jalan Badrawati, bisa dilanjutkan hingga mencapai area perempatan Seganan di Desa Tuksong.
Dari tempat ini teruskan perjalanan hingga menemukai Balai Desa Giritengah. Letaknya adalah setelah Balai Desa Karanganyar. Di wilayah Desa Giritengah inilah Anda akan menemukan jalan sempit serta menanjak, menuju wilayah Punthuk Mongkrong.
Pintu masuk Punthuk Mongkrong terletak tidak jauh dari pemukiman warga. Bila sudah mencapai area pemukiman warga, wisatawan dapat bertanya pada penduduk sekitar arah ke pintu masuk wisata. Anda juga bisa sekelian untuk menanyakan kepada warga mengenai wisata lebah madu.
Beberapa pihak menyatakan (memang faktanya demikian) bahwa wilayah Desa Giritengah adalah daerah penghasil dan peternak lebah madu. Di tempat ini wisatawan bisa sekaligus melihat bagaimana proses budidaya lebah madu, serta dapat membeli madu murni dengan harga relative murah namun mendapatkan kualitas prima.
Daya Tarik
❤️
Punthuk Mongkrong menawarkan landscape menawan dengan keindahan alamnya. Di tempat ini, wisatawan juga bisa sembari menikmati sunrise maupun sunset di daerah pegunungan.
Wisatawan akan dipeluk oleh rimbunnya pepohonan hijau serta kabut tipis di sekitar wilayah dataran tinggi ini. Ketinggian sekitar 624 mdpl memberikan pesona tak tergantikan bagi mereka yang datang ke tempat ini.
Tidak seperti daerah pegunungan lain, untuk bisa menikmati pemandangan ini, tidak memerlukan usaha untuk mendaki suatu bukit. Puncak punthuk dapat dicapai dalam waktu relative singkat, yaitu sekitar 30 menit perjalanan jauhnya. Ketika menikmati sunrise dan sunset di tempat ini, akan ditambah dengan pemandangan kemegahan arsitektur bangunan Candi Borobudur.
Alasan paling banyak bagi para wisatawan mengunjungi destinasi ini adalah untuk mengejar keindahan sunrise serta sunset. Banyak dari mereka rela datang pagi-pagi bahkan pada saat subuh hanya untuk mendapatkan momen langka tersebut. Pada waktu sekitar jam 5 sampai setengah 6, sinar matahari mulai akan tampak di sela-sela pepohonan.
Selain itu, wisatawan juga mengejar keindahan sunset. Melalui tempat ini, anda akan bisa memandang ufuk barat, menikmati lukisan penuh dengan warna merah, jingga, kekuningan, beserta dengan pancaran sinar mentari yang akan segera tenggelam.
Di sekelilingnya dapat dilihat juga Gunung Merbabu dan Merapi, sepasang puncak di Pegunungan Menoreh. Dari kiri dan kanan, rangkaian Pegunungan Menoreh membentang panjang. Di lokasi ini juga dapat dilihat punthuk lainnya, seperti Sukmojoyo. Benar-benar pemandangan alam yang tiada duanya.
Bagi mereka yang gemar untuk mengambil gambar, terdapat beberapa spot foto menarik sekaligus terkenal di wilayah ini. Salah satunya adalah sebuah jembatan bambu, membentuk huruf ‘v’.
Jembatan ini dibangun dari beberapa batang bamboo dan hanya mampu menampung maksimal dua orang secara bersamaan. Hal ini karena konstruksi jembatan yang tidak begitu besar dan memang tidak difungsikan untuk banyak orang.
Jembatan ini adalah salah satu spot foto yang digemari wisatawan. Dibangun dengan arah lebih menjorok ke jurang, wisatawan akan bisa menikmati pemandangan alam di sekitar Punthuk Mongkrong. Bila mengambil foto selfie di daerah ini, anda akan mendapatkan background pemandangan gunung yang indah.
Punthuk Mongkrong disebut juga sebagai salah satu alternatif wisata di Magelang selain Candi Borobudur. Kerap kali, Candi peninggalan abad ke 9 dari Dinasti Syailendra tersebut penuh sesak oleh pengunjung, baik dari lokal atau daerah sekitar maupun dari mancanegara, terutama di masa-masa liburan, hari raya atau weekend.
Demi menghindari keramaian wisatawan namun tetap bisa menikmati pemandangan alam khas Magelang beserta dengan Pegunungan Menoreh, lokasi Puntuk menjadi opsi paling baik.
Lokasi Desa Giritengah sebenarnya juga merupakan suatu desa wisata. Salah satu penyebabnya adalah letak desa dekat dengan objek wisata Borobudur. Di tempat ini, anda bisa membeli beraneka macam oleh-oleh cenderamata khas daerah Giritengah. Beberapa spot wisata juga sudah dan sedang dikembangkan di daerah ini.
Beberapa pihak berpendapat bahwa Desa Giritengah, pada masa lalu, pernah digunakan oleh Pangeran Diponegoro ketika sedang berperang melawan penjajah Belanda. Bagaimana kebenaran informasi tersebut, masih simpang siur. Namun, adanya cerita tersebut cukup menaikkan promosi wisata di sekitar daerah Desa Giritengah.
Harga Tiket Masuk❤️
Wisatawan tidak perlu membayar harga mahal untuk bisa menikmati segala pemandangan ini. Di bagian pintu wisata depan, hanya diberikan tiket masuk wisata sebesar Rp3.000 per orang.
Tiket ini berfungsi sebagai biaya retribusi untuk membantu menjaga lingkungan. Sementara itu, bagi kendaraan bermotor, diberikan tarif parkir kendaraan sekitar Rp2.000.
Tips Berwisata❤️
Sekalipun merupakan suatu bentuk perbukitan yang tidak begitu tinggi, namun, untuk mendaki punthuk ini tetap memerlukan beberapa persiapan serta perbekalan.
Bagi para wisatawan, disarankan untuk tetap membawa bekal makanan, baik berupa makanan ringan atau nasi. Hal ini akan sangat menolong ketika perut sudah terasa sangat lapar sementara ketersediaan warung makan tidak cukup banyak.
Jangan lupakan camera, handphone atau handycam. Ketiga benda tersebut akan sangat berfungsi untuk mendokumentasikan keindahan alam di wilayah Kabupaten Magelang ini.
Ada banyak titik pemandangan menarik yang layak untuk didokumentasikan dalam beberapa foto. Bagi para seniman, terutama pelukis, lokasi ini juga direkomendasikan untuk membuat beberapa gambar lukisan atau karya lain.
Selain hal tersebut di atas, sudah dijelaskan pula mengenai kondisi jalan menuju destinasi wisata. Dengan jalan yang cukup sempit tersebut, diharapkan wisatawan menggunakan kendaraan dengan kondisi prima dan sudah mengisi tangki bensin di motor.
Hal ini mengingat jarak Antara pom bensin cukup jauh sehingga akan merepotkan wisatawan bila di tengah jalan kehabisan bensin.
Di sekitar lokasi wisata, sebagai suatu denah sederhana, kondisi jalanan masih belum memiliki penerangan memadai. Bagi wisatawan yang hendak datang di waktu sore atau malam, disarankan membawa senter atau alat penerangan lainnya.
Sangat disarankan untuk datang pada saat musim kemarau sehingga meminimalisir kemungkinan hujan, kabut atau beberapa kondisi rawan bencana lain. Bila memang berkunjung saat hujan, sangat disarankan untuk membawa jas hujan.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita perlu untuk selalu mengetahui, menjaga dan melestarikan lokasi wisata ini agar generasi mendatang tetap bisa menikmati keindahan alam sama seperti kita.
Deskripsi atau penjelasan lebih lanjut dan lengkap mengenai kondisi keanekaragaman Indonesia bisa dilihat melalui artikel website Wikipedia. Maka dari itu, sangat disarankan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Bentuk perawatan lingkungan tersederhana salah satunya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya serta merawat fasilitas di objek wisata ketika nongkrong. Selain itu, kita juga bisa membantu membantu promosi wisata dengan menggunakan sosial media seperti Facebook, Instagram.
Caranya adalah dengan memberikan gambar yang kita ambil di lokasi wisata. Foto itu bisa diunggah dan akan memberikan feedback bagi wisatawan lain.
Jadid Isam Ma’shum (pemilik terverifikasi) –
Dari pada pusing mikirin mantan, mending pusingin cara bawa pulang hadiah giveaway ini.
Baasim Ghava (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.
Bakhtiar Hadi (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.