Deskripsi
Alamat: Jalan Syakhyakirti, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Kota Palembang
Peta Online (Google Maps): KlikDisini
Jam Buka-Tutup: Pukul 08.00-18.00 WIB
Harga Tiket Masuk (HTM): Rp3.000
Srivijaya Archaeological Park atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, adalah salah satu gambar destinasi wisata menarik di kawasan Sumatera Selatan. Provinsi yang beribukotakan Palembang ini memang menyimpan banyak pesona.
Lokasi
Berbicara tentang Kerajaan Sriwijaya, dimana sih letak pastinya? Beberapa sumber menyatakan bahwa Kerajaan bercorak Budha tersebut berada di tepi utara Sungai Musi, Palembang. Taman Purbakala yang sedang kita bahas ini letaknya ada di barat daya dari pusat kota Palembang.
Kalau melihat dari denah atau peta, Sriwijaya Archaeological Park berada di Jalan Syakhyakirti, Kel. Karanganyar, Kec. Gandus, Kota Palembang. Taman ini berhadapan dengan tempuran/pertemuan Sungai Musi-Ogan-Kramasan.
Situs purbakala ini memiliki ketinggian rata-rata <2 meter bila dilihat dari permukaan Sungai Musi. Letak pastinya adalah di arah Selatan dari Bukit Seguntang atau sekitar 4 km barat daya pusat kota.
Bila rekan-rekan ingin mencapai lokasi wisata ini, rekan-rekan bisa kok berkendara dengan menggunakan kendaraan pribadi. Bila rekan-rekan memilih untuk menggunakan transportasi umum juga bisa yaitu dengan menggunakan bus kota atau kendaraan lain yang kea rah Tangga Buntung-Gandus.
Daya Tarik
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya ini awalnya juga sempat dikenal oleh masyarakat sekitar dengan istilah Situs Karanganyar. Lokasi wisata ini sebelumnya adalah suatu daerah pemukiman warga dengan beberapa taman. Daerah ini sering dikaitkan dengan Kerajaan Sriwijaya.
Mengapa demikian? Ternyata hal itu terjadi salah satunya karena terdapat penataan daerah yang sangat rapi di kawasan ini. Terdapat jaringan parit, kanal serta kolam yang tersusun rapi. Kondisi ini, kawan, menguatkan pendapat kalau disinilah pusat Kerajaan Sriwijaya dulu.
Di tempat ini juga terdapat banyak peninggalan bersejarah loh. Peninggalan tersebut memberikan bukti pada kita bahwa lokasi ini dulunya menjadi suatu kawasan pusat kegiatan masyarakat dan pemukiman.
Sayangnya, rekan-rekan jangan berharap menemukan beberapa peninggalan seperti bangunan candi di kawasan ini. Peninggalan utama yang ditemukan adalah barang-barang yang menunjukkan kegiatan keseharian masyarakat Sriwijaya.
Ketika tahun 1985, para arkeolog berhasil menemukan beberapa barang seperti keramik, struktur bata, tembikar serta manik-manik yang kemungkinan berasal dari Dinasti Tang, Song, Yuan, serta Qing, yaitu Dinasti dari Tiongkok. Beberapa penemuan lain juga didapatkan kawan.
Barang-barang tersebut didapatkan ketika sedang membangun Taman Purbakala, juga ketika sedang melakukan penyelamatan benda-benda peninggalan. Seperti yang sudah disebutkan tadi kawan, Situs Karanganyar adalah buatan manusia. Hal ini juga didukung dengan foto yang bertanggal 1984 dengan adanya gambar bangunan air yang tersusun rapi.
Foto itu menunjukkan beberapa rangkaian kanal, pulau buatan, kolam, serta parit dengan luas total kira-kira 20 ha. Wah, ternyata peradaban masyarakat pada zaman tersebut sudah maju sekali ya kawan, padahal teknologi yang mereka gunakan belum semaju kita.
Karena melihat keistimewaan Situs Karanganyar, Pemerintah memugar kawasan ini dan menjadikannya Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden ke-2 RI, Soeharto pada 22 Desember 1994.
Fasilitas
Kawan, rupanya fasilitas wisata di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sudah sangat baik. Di tempat ini juga terdapat Museum Sriwijaya loh. Apa itu? Museum Sriwijaya adalah pusat informasi mengenai Situs Karanganyar atau Taman purbakala Kerajaan Sriwijaya.
Di tengah-tengah situs juga ada suatu pendopo dengan berbentuk rumah Limas. Nah, di dalam rumah adat Sumatera Selatan ini disimpanlah suatu replika dari Prasasti Kedukan Bukit yang menceritakan perjalanan Siddhayatra Dapunta Hyang.
Bukan hanya itu kawan, di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya ini juga qda replika dari kapal yang dikendarai oleh Laksamana Cheng Ho. Tentunya kalian sudah tahu bukan siapa orang ini?
Laksamana Cheng Ho adalah seorang panglima perang dari kekaisaran Tiongkok yang dianggap berperan besar dalam penyebaran agama Islam di kawasan Palembang. Atas dasar itu, replika kapalnya dibuat dan diletakkan di tepi kanal air kuno.
Nah, bagi rekan-rekan yang sangat menyukai fotografi, kalian juga akan mendapatkan berbagai momen istimewa serta indah di Situs Karanganyar ini. Keunikan serta kerapian penataan situs akan membuat kalian bisa mengambil beberapa gambar landskap ataupun ber-selfie.
Selain beberapa benda tersebut, di dalam Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya juga terdapat beberapa pulau buatan, kanal, serta taman. Lokasi-lokasi yang disebutkan ini juga adalah salah satu spot yang indah untuk berfoto loh.
Rekan-rekan juga nggak perlu khawatir karena biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa memasuki kawasan wisata ini tidak mahal. Hanya diperlukan sekitar Rp3.000 bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.
Namun, jika kalian ingin untuk memasuki Museum yang ada di dalamnya, bagi wisatawan dewasa harus membayar tambahan sebesar Rp2.000 dan untuk anak-anak akan diminta membayar Rp1.500. Wah, ini tetap adalah suatu harga yang murah bukan?
Bagi rekan-rekan yang membawa kendaraan sendiri, bisa menitipkan motornya di parkiran. Biayanya hanya sekitar Rp3.000 untuk mobil dan Rp2.000 untuk motor.
Kondisi Objek Wisata
Sayangnya kawan, meskipun sudah lebih dari 10 tahun dari pendirian atau peresmian pertamanya, banyak masyarakat yang belum mengetahui lokasi ini dan memahami daya tarik wisatanya. Tentu hal ini adalah persoalan yang diperhatikan pemerintah.
Jangankan masyarakat yang berada di luar wilayah, penduduk di sekitar Palembang pun beberapa masih ada yang belum mengetahui tentang keberadaan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya ini sebagai suatu objek wisata.
Sedikit sekali diantara mereka yang mengetahui bahwa di tempat inilah terdapat informasi mengenai Kerajaan Maritim di Indonesia tersebut Sebagai pusat informasi peninggalan bersejarah, memang Situs Karanganyar ini kurang mendapat perhatian.
Sayang sekali bukan melihat suatu objek wisata yang sangat potensial dan penting ini terbengkalai begitu saja? Mari kawan, kita bersama-sama membangun kembali destinasi wisata kita. Ayo datang ke tempat ini dan mempromosikannya.
Bila bukan kita yang memulai untuk mempromosikan potensi wisata negara Indonesia, maka siapakah yang akan melakukannya? Mari gotong royong membangun pariwisata di negara kita dan menjaganya.
Fida Liana –
apa pelajaran yang dapat diambil dari situs purbakala itu?
Fida Liana –
jika situs purbakala sedikit mendapat perhatian dari masyarakat dan pengunjung,,
apakah ada penanggulangannya dari pemerintah setempat?
sunardi –
Tugas kita adalah menjaga dan melestarikan peninggalan-peninggalan ini, agar generasi yang akan datang juga mengetahui keberadaannya. Kalu bukan kito siapo lagi,,kali kito pacak ngapo nak wong? Akor?
Zahidul Karim Saif (pemilik terverifikasi) –
Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!
Pervaiz Haikal Narayana (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, janji saya akan… tetap rendah hati dan tidak sombong (di depan kamera).
Rasyid Luthfi (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.