Tandon Ciater Tutup Jam Berapa

8 reviews

Rp57.300

Category:

Deskripsi

Lokasi: Jl. Widya Kencana, Ciater, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Map: Klik Disini
HTM: Rp. 3.000 Sepeda Motor dan Rp. 5.000 Mobil
Buka Tutup: 06.00 – 17.00
Telepon: –

Wilayah perkotaan identik dengan banyaknya bangunan dengan tinggi menjulang dan padat dengan penduduk. Sangat susah jika mencari tempat wisata di daerah ini. Warga kota umumnya berlibur di taman-taman kota maupun di pusat perbelanjaan, karena itulah satu-satunya solusi jika ingin berwisata tidak jauh dari rumah.

Memang tidak ada pilihan lain, namun yang terpenting adalah bisa keluar bersama keluarga tercinta bersama-sama itu sudah lebih dari cukup. Beruntunglah bagi Anda warga Tangerang, karena ada tempat wisata baru selain pusat perbelanjaan maupun taman kota. Tempat wisata ini berupa tandon.

foto by instagram.com/dinifelicitas

Mencapai 7 Hektar❤️

Seperti yang kita ketahui bersama, tandon berfungsi untuk menampung air. Umumnya penampungan air pasti memiliki ukuran sangat besar. Penampungan air di Tangerang ini sendiri memiliki luas 7 hektar.

Nama tandon di Tangerang ini adalah Tandon Ciater. Alamat tempat ini berada di jalan Widya Kencana, Ciater, Serpong, South Tangerang City.

Dari Dana Hibah❤️

Pembangungan penampungan air berukuran sangat luas ini dibangun bukan tanpa tujuan. Pembangunannya sendiri ditujukan untuk menanggulangi banjir di ibukota dan tentu pembangunan ini didanai oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Walaupun demikian, tandon ini ternyata juga menjadi tempat wisata menarik khususnya bagi warga Tangerang.

foto by instagram.com/tangsel.life

Tandon Ciater BSD Serpong termasuk sebuah bangunan baru di Tangerang. Dulu kawasan ini sebelumnya merupakan daerah rawan banjir, karena berupa tanah kosong yang tidak digunakan.

Pembebasan tanah dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan dan saat ini telah menjadi sebuah mahakarya luas biasa berupa tandon dengan berjuta manfaat.

Ada Rumah Blandongan❤️

foto by instagram.com/ernasakura98

Tidak hanya berfungsi untuk menampung air, di sekitar kawasan ini juga dilengkapi dengan area untuk berkemah dan bangunan blandongan sebagai ciri khas Betawi. Bangunan khas Betawi itu memiliki luas 500 m2 dan menjadi blandongan terbesar di Indonesia.

Menelan 34 Milliar❤️

Dilansir dari suaratangsel.com pada tahun 2015, dimana Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengatakan jika Tandon Ciater dibangun dengan menggunakan dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dana hibah ini sebesar Rp. 10 milliar. Detail tujuan pembangunannya sendiri adalah untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Kali Angke.

Walaupun pembangunan Tandon Ciater merupakan dana hibah dari Pemerintah Pusat DKI Jakarta, bukan berarti Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak ikut andil dalam pembangunannya. Pembangunan akses jalan area ini adalah bentuk andil dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

foto by instagram.com/tangsel.life

Infrastuktur tersebut menghabiskan dana hingga Rp. 24 milliar. Jalan ini sendiri memiliki panjang 1 kilometer. Jalan ini dimulai dari muka Kantor Kementrian Agama Tangerang Selatan hingga ke lokasi Tandon Ciater.

Air Hingga 120.000m3❤️

Peresmian Tandon Ciater dilakukan ada 15 Januari 2016 silam oleh Walikota Tangerang Selatan, Ibu Airin Rachmi Diany. Air yang dapat ditampung oleh tandon dengan luas kawasan mencapai 7 hektar ini juga sangat banyak, yakni mencapai 120 ribu m3.

Tampungan air yang begitu banyak itu ternyata juga sangat bermanfaat bagi warga Tangerang Selatan, karena bisa menjadi persediaan air. Penampungan air ini bisa menjadi daerah vital, karena warga Tangerang Selatan semakin padat dan tentu membutuhkan air bersih jauh lebih banyak. Kepadatan penduduknya sendiri hampir 1,5 juta pada tahun 2014.

foto by instagram.com/xlastaver_yyach

Harga Tiket Masuk❤️

Memasuki area tandon ini terbilang sangat terjangkau. Saat ini belum diketahui secara pasti apakah sudah menggunakan tiket masuk atau tidak. Namun setelah mencari di beberapa sumber mengatakan jika ingin berkunjung ke tempat wisata baru di Tangerang ini cukup membayar biaya parkir saja.

Biaya parkir ini bisa jadi menjadi biaya tiket masuk. Biaya parkir untuk sepeda motor hanya Rp. 3.000 saja, sedangkan mobil Rp. 5.000. Jika mengendari mobil maka tidak bisa masuk ke area tandon, melainkan parkir di sisi jalan dekat pintu masuk. Jika membawa motor maka langsung masuk saja melalui pintu yang sama.

Karcis parkir jangan sampai hilang, karena saat keluar akan dilakukan pengecekan oleh petugas parkir. Di area pintu masuk ada beberapa tenda. Tenda ini ternyata menjual berbagai macam makanan dan minuman serta ada tempat bermain untuk anak.

Dengan demikian, tidak hanya berfungsi sebagai penampungan air, Tandon Ciater juga menjadi ladang rezeki bagi banyak orang. Ini adalah proyek yang luar biasa bagus. Ibarat peribahasa, sekali dayung dua hingga tiga pulau terlampaui.

Tutup Jam Berapa
❤️

Lokasi tempat ini sudah tersedia di peta online, jadi sangat mudah jika ingin mengunjunginya. Jam berapa tempat wisata ini dibuka? Tempat wisata Tangerang Selatan ini buka mulai jam 06.00 dan tutup jam 17.00.

Ekowisata Andalan❤️

Tandon Ciater tidak hanya menjadi sebuah tempat wisata yang biasa-biasa saja dan menjadi daerah penampung air. Area ini ternyata menjadi lokasi Ekowisata andalah Tangerang Selatan. Mewujudkan hal itu, pihak terkait mulai membuat area ini menjadi hijau.

Selain itu, area ini juga akan menjadi lahan pertanian terpadu, ada pendopo bergaya tradisional dengan halaman luas, mushola, kantin dan toilet umum. Pendopo ini dapat digunakan untuk kumpul-kumpul dan sangat cocok dijadikan tempat diskusi, terutama bagi para pelajar, mahasiswa maupun komunitas.

foto by instagram.com/arcegumala

Tempatnya yang asri akan membuat suasana menjadi jauh lebih nyaman. Lokasi yang bersih dan hijau membuat diskusi lebih santai. Jika ingin berolahraga juga bisa dilakukan di sini, apalagi bagi yang menyukai lari pagi atau jogging, karena di sini juga ada jogging track.

Dilarang Mancing❤️

Di Tandon Ciater juga banyak sekali ikan. Namun ikan-ikan di sini tidak boleh dipancing, karena tujuan disebarnya ikan di sini untuk menjaga ekosistem perairan di sana. Walaupun demikian ada hiburan lain yang bisa dilakukan, yaitu memberi makan ikan.

foto by instagram.com/ndien_sahrudin

Kegiatan ini umumnya disukai banyak orang, karena ketika memberi pelet pada ikan. Ikan-ikan akan berebut memakannya dan membuat suasana menjadi ramai karena air yang menyiprat-nyiprat akibat kibasan ekor dan ikan. Kegiatan ini akan membuat anak-anak sangat betah di sini.

Jangan khawatir mengenai peletnya, karena di sini ada penjualnya. Cukup mengeluarkan uang Rp. 1.000 hingga Rp. 2.000, pengunjung sudah bisa mendapatkan pelet. Jika memang mempunyai pelet ikan di rumah, maka bisa dibawa, hitung-hitung melakukan penghematan.

foto by instagram.com/chindirella_658

Jangan Buang Sampah Sembarangan❤️

Dilansir dari kompasiana.com, pada tahun 2017, kondisi Tandon Ciater ternyata cukup mengenaskan. Bukan karena infrastrukturnya rusak, melainkan keindahan serta kebersihan dikotori oleh sampah yang dibuang sembarangan. Sepertinya warga Tangerang Selatan masih belum mengerti bahaya perilaku tersebut.

Hal ini terbukti dari fakta yang disampaikan kompasiana.com jika banyak sampah di jogging track, taman, tali kawat baja pembatas tandon dan di dinding-dinding tandon. Oleh karena itu, jika berkunjung ke Tandon Ciater usahakan membawa kantong plastik untuk wadah sampah.

foto by instagram.com/toms.younggunners

Jika memang tempat sampah di area ini sedikit, maka lebih baik bawa kembali sampah atau jangan membawa apapun ketika berkunjung ke sini. Akan menjadi bahaya jika sampah-sampah dibuang ke air tandon, karena ini bisa mencemari ekosistem perairan yang disana.

Sudah sungai penuh sampah, ditambah juga tandon berisi sampah. Mungkin kedepannya tidak lagi menjadi penampungan air dan tempat wisata, melainkan menjadi Tempat Pembuangan Sampah.

Oleh karena itu, tidak peduli kita dari daerah mana, entah itu Jakarta, Surabaya, Banten maupun Pamulang dan daerah-daerah lain. Jika kita mengaku orang berpendidikan dan memiliki akhlak yang baik, maka mulai dari sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, karena semua yang besar dimulai dari yang kecil.

  1. Othman Haris Arif (pemilik terverifikasi)

    Mereka bilang follow your dreams, jadi saya follow akun ini biar bisa menang giveaway.

  2. Miftahurrahman Ash-Shofi (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan ahli matematika, tapi saya tahu peluang menang giveaway ini meningkat dengan komentar ini.

  3. Lami Wajhun Nur (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.

  4. Muhammad Fawwaz Maulana (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.

  5. Baliq Mufid (pemilik terverifikasi)

    Saya sih simple, nggak minta jadi pemenang utama, cukup jadi pemenang cadangan yang dapat hadiah juga.

  6. Dadvar Nasir (pemilik terverifikasi)

    Jika saya menang, saya janji akan… tetap update di media sosial. Prioritas kan?

  7. Adnan Tariq (pemilik terverifikasi)

    Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?

  8. Yasin Fadhil Rahman (pemilik terverifikasi)

    Dari pada pusing mikirin mantan, mending pusingin cara bawa pulang hadiah giveaway ini.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *