Deskripsi
Lokasi: Jalan Sultan Hasanussin, Bulogading, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90171
Map: KlikDisini
HTM: –
Buka/Tutup: 06.00-20.00
Telepon: –
Macan atau harimau termasuk pada hewan buas dan melambangkan keberanian. Di Makassar terdapat patung macan yang dibangun di tengah taman kota dan merupakan sebuah monumen.
Monumen yang melambangkan sebuah perjuangan atas laskar 45. Dibangun pada tahun 1985, lalu diresmikan oleh Menkopolkam kala itu, yaitu Bapak Surono.
Pada monumen harimau itu, terukir tulisan, ‘Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, saya resmikan Laskar Pemberontak Harimau Indonesia di Ujung Pandang. Tertanda Menkopolkam Surono’.
Patung macan ini berada di Taman Segitiga. Lokasi atau alamatnya di Jalan Sultan Hasanussin, Bulogading, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tepat di belakang kantor Balai kota Makassar.
Bila diperhatikan lebih detil, pada monumen tersebut terdapat ukiran tulisan yang menjelaskan awal mula atau sejarah didirikannya patung ini. Tulisan yang menerangkan ini terdapat di setiap sisi patung.
Pada bagian kanan patung terukir nama pimpinan serta wilayah gerakan kalaskaran Harimau Indonesia. Misalnya pimpinan utama di bawah Mochammad Syah, dan untuk wilayah kota Makassar di bawah komando R. Wolter Monginsidi.
Begitu pula setiap sisi lainnya yang terukir nama masing-masing pimpinan untuk tiap wilayah. Perjuangan para beliau tersebut benar-benar berjasa dan sangat diapresiasi.
Taman segitiga tak hanya menyimpan monumen bersejarah, memiliki fungsi sebagai taman kota, menjadikannya sebuah tempat yang sering dikunjungi untuk bersantai sejenak.
Taman segitiga juga termasuk menjadi tempat favorit untuk berolahraga. Taman ini dipenuhi pohon besar dan rindang. Membuatnya sangat sejuk, bahkan untuk olahraga.
Tempatnya yang cukup luas dan didukung fasillitas memadai, menjadikannya sebagai tempat layak olahraga. Salah satu fasilitas yang disenangi adalah adanya keran air yang langsung minum.
Keran air langsung minum tersebut berguna bagi pengunjung, terutama bila sedang berolah raga dan lupa membawa air minum.
Adanya sebuah taman di tengah kota memberi kesegaran tersendiri. Tidak hanya untuk hiasan, melainkan juga digunakan untuk kumpul-kumpul, santai membaca buku ditemani makan camilan bacang manis, dan pastinya sebagai tempat olahraga yang nyaman.
Banyak testimoni dari pengunjung, bahwa rutin berolah-raga di taman macan sudah berperan dalam menurunkan berat badan dan menurunkan ukuran lingkar pinggang.
Tahukah Anda, bahwa macan dan harimau seolah telah menjadi simbol keberanian dan lampaui batas kemampuan. Oleh karenanya banyak yang menamai beberapa objek wisata dengan nama macan, seperti museum macan yang terletak di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Keunikan Museum Macan
Museum Macan di Jakarta ini termasuk pada museum unik dan menampilkan berbagai macam karya seni aliran kontemporer dan juga aliran lainnya.
Hampir semua karya yang ditampilkan di sini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Oleh karenanya dijadikan objek wisata. Buka setiap hari selasa hingga minggu, mulai jam sepuluh sampai jam tujuh malam.
Lokasi tepatnya di AKR tower Level MM, jalan Panjang nomer lime, kebon jeruk, Jakarta Barat. Untuk bisa menuju museum dapat menggunakan kendaraan umum yang banyak tersedia di Jakarta. Mulai transjakarta hingga KRL.
Museum dengan luas empat ribu meter persegi sengaja dibuat dengan gaya khas kontemporer dengan memperlihatkan adanya dua dunia yang bersatu. Maksudnya adalah menjalin hubungan yang menggabungkan komunitas lokal serta global dalam bidang seni.
Inilah latar belakang dibuatnya museum MACAN. MACAN sendiri adalah singkatan dari modern and contemporary art in nusantara.
Pada November 2017 diadakan pameran dengan judul Art Turns World Turns. Pada pameran tersebut ditampilkan sekitar 90 koleksi karya seni milik Haryanto Adikoesomo.
Koleksinya itu mencakup seniman asal Indonesia seperti gambar lukisan karya Raden Saleh, S Sudjojono. Untuk seniman mancanegara, ditampilkan beberapa karya seni dari Wang Guangyi, Andy Warhol, Cai Guo Qiang, serta masih banyak lagi.
Tiket masuk yang dikenakan di Museum Macan sebesar Rp 50000 untuk dewasa, Rp 40000 untuk lansia dan untuk anak-anak sebesar Rp 30000. Pihak museum bahkan menawarkan tiket keanggotaan yang memberikan banyak keistimewaan.
Tiket membership tersebut dikenakan untuk biaya selama setahun. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk menjaring peminat dan pelaku seni lebih banyak lagi. Ikut bergabung dalam museum.
Itulah sekilas mengenai museum seni yang dinamakan dengan MACAN, sesuai konsep yang dihadirkan untuk menarik minat masyarakat terhadap seni.
Masih berbicara mengenai macan. Kali ini benar-benar hewan macan atau harimau. Salah satu hewan yang dilindungi, terutama harimau putih dan macan tutul.
Bila Anda termasuk pada jenis orang yang gemar safari. Melihat hewan-hewan liar dan buas secara langsung, pasti Anda sudah tidak asing lagi terhadap hewan-hewan seperti macan atau harimau.
Di Indonesia terdapat banyak padang sabana dan juga hewan-hewan liar bebas berlarian seperti yang terlihat di Afrika. Salah satu tempat tersebut adalah Taman Nasional Baluran.
Taman nasional Baluran termasuk dilindungi. Bisa dikatakan sebagai cagar alam juga. Semua yang berada di dalamnya masuk dalam daftar perlindungan. Utamanya adalah hewan liar, karena sering menjadi komoditi perdagangan pasar gelap.
Bila Anda terlalu takut untuk berinteraksi langsung dengan hewan liar, cukup pergi ke kebun binatang. Anda dapat melihat di luar pagar pembatas, seperti kumbang yang hanya terbang berputar-putar.
Saran untuk para pengunjung, bila sedang melihat hewan buas di kebun binatang, pastikan pintu kandang selalu tertutup. Supaya tidak terjadi kecelakaan seperti sebelumnya.
Seorang pawang macan yang diketahui bernama Sumiati, tewas diterkam. Begitulah kabar yang diberitakan. Jadi tetap harus waspada dan jangan pernah mencoba hal-hal membahayakan.
Sri Dewi Suryana –
Terima kasih atas informasinya,lokasinya indah2 sekali,menyegarkan mata
Apakah masuk ketanam macan kita perlu bayar???
Jaiz Mahbubuddin (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga zoo, tapi saya siap jaga hadiah giveaway ini lebih baik dari menjaga hewan.
Aiman Hamza Nadir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.
Thaqif Zahid Ihsan (pemilik terverifikasi) –
Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.