Deskripsi
Lokasi: Jl. Benteng, Cilacap Sel. Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53211
Maps: Klik Disini
HTM: Rp.5.000 per Orang
Buka Tutup: 08.00 – 16.00 WIB
Telepon: 0282-534481
Pemerintah Belanda pernah menjajah Indonesia selama 3,5 abad yang memberikan banyak kisah serta sejarah mengenai perjuangan Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan tersebut.
Hal ini bisa terlihat masih banyaknya saksi bisu berupa bangunan bersejarah yang ada di Indonesia tersebut.
Salah satu bangunan bersejarah contohnya adalah benteng yang digunakan untuk mempertahankan daerah yang dipimpin oleh Belanda dari serangan para pejuang kemerdekaan.
Sekarang ini bangunan-bangunan heritage ini menjadi salah satu kawasan wisata sejarah yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.
Kisah sejarah dan cerita dari bangunan heritage ini juga muncul di Benteng Pendem di Cilacap, salah satu daerah di provinsi Jateng.
Sudah banyak informasi berupa artikel, makalah di website atau situs seperti wikipedia yang menyajikan cerita asal usul maupun awal mula berdirinya, fungsi serta latar belakangnya benteng tersebut.
Selain kisah historis ada pula cerita-cerita mistis, mitos dan keangkeran dari benteng yang memiliki usia lebih dari 1 abad tersebut.
Cerita angker ini bahkan sempat tertuang dalam video singkat di youtube dan menjadi lokasi uji nyali dunia lain serta Mister Tukul sehingga menarik minat para wisatawan yang gemar dengan cerita misteri.
Apalagi ada laporan sempat tersiar kabar terdapat penampakan hantu di benteng tersebut dan juga terdapat makam para pejuang yang berusaha melawan penjajah.
Tempat yang cukup mengerikan ini tentunya cukup seram dan horo bagi yang tidak gemar dengan cerita hantu. Apalagi benteng tersebut cukup melegenda di kalangan masyarakat Cilacap.
Mengenal Sejarah❤️
Benteng Pendem Cilacap ini letak lokasinya berada di daerah pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Tempo dulu bangunan ini adalah benteng bersejarah yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda di abad ke 18 atau tepatnya di tahun 1816 dan memiliki nama yaitu Kustbatterij op de Landtong te Cilacap.
Seperti yang disebutkan bahwa dinamai Benteng Pendem dikarenakan bangunannya sebagian terpendam di dalam tanah.
Bangunan ini dahulu riwayatnya digunakan untuk kantor pemerintahan Hindia Belanda dan bagian dari markas pertahanan Kolonial Belanda tersebut.
Benteng ini berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 6,5 hektar dan pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar 18 tahun dari 1816 yang kemudian digunakan pada tahun 1879.
Benteng ini dahulu pernah terbengkalai karena tertutup pasir dari pesisir pantai. Hal ini disebabkan lokasi dari benteng ini berdekatan dengan pantai selatan Cilacap.
Di tahun 1986 akhirnya pengelola yang diambil alih pemerintah Kabupaten Cilacap di gali dan dilakukan pemugaran di sekitar kawasan wisata benteng tersebut.
Dan sekarang ini tepatnya di tahun 2024 ini Benteng Pendem menjadi salah satu pesona di dunia pariwisata kota Cilacap.
Sebelumnya di tahun 1879, Benteng Pendem ini diberi nama Kusbatterij op de Landtong te Tjilatjap oleh pemerintah Belanda yang memimpin kota Cilacap.
Nama ini memiliki arti tersendiri yaitu Benteng yang ada di atas tanah dan menjorok ke laut menyerupai lidah. Hal tersebut disebabkan letak lokasinya berada di dekat pantai.
Obyek wisata di Cilacap ini dahulu difungsikan sebagai tempat untuk mempertahankan garis pantai yang ada di bagian Selatan dari pulau Jawa tersebut.
Hal ini disebabkan karena kota Cilacap berada dekat dengan Pulau Nusa Kambangan dan letaknya strategis serta tertutup. Kekokohan bangunan tersebut semakin menjadi ketika Jepang memasuki kawasan Indonesia lalu mengusir Belanda.
Di tahun 1942, Jepang mempertahankan benteng tersebut dan masih memfungsikannya sebagai bagian pertahanan dari Jepang.
Setelah Perang Dunia II usai akhirnya benteng tersebut akhirnya dikuasai kembali oleh Belanda setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada perang yang sangat dahsyat tersebut.
Tepatnya pada tahun 1945 benteng ini akhirnya ditinggalkan oleh Jepang akibat Nagasaki dan Hiroshima di bom atom oleh sekutu pada masa itu.
Benteng Pendem ini sebagian besar masih terpendam oleh tanah dari pasir yang ada di pesisir pantai Cilacap tersebut.
Menurut keterangan dari Kepala Dinas Paririwisata dan kebudayaan Kabupaten Cilacap sendiri memang belum tergali sepenuhnya kawasan benteng yang terpendam oleh tanah tersebut.
Hal ini disebabkan kebutuhan dana yang sangat besar dan juga perlu waktu cukup lama untuk membuka semua benteng tersebut.
Ditambah lagi untuk area teknis dan struktur bangunan sendiri perlu diteliti lebih lanjut apakah bisa digali dan dibuka seluruhnya.
Mengingat Benteng ini sudah cukup lama terpendam tanah dan belum diketahui dengan pasti mengenai denah atau peta dari benteng tersebut. Ditakutkan akan terjadi hal-hal berbahaya ketika menggali lebih dalam.
Mengunjungi Lokasi❤️
Untuk mengunjungi benteng ini tentu saja sangat mudah. Ada banyak jalan dan rute menuju ke kawasan wisata bersejarah tersebut.
Benteng yang dahulu adalah markas pertahanan tentara Belanda ini memang ditujukan untuk mengahalu serangan musuh yang kerap muncul di daerah laut Selatan Pulau Jawa.
Benteng ini tentu saja mendukung benteng-benteng lain yang ada di Cilacap seperti Benteng Cepiring, Klingker dan Karang Bolong di Pulau Nusakambangan.
Setelah jatuh ke tangan Indonesia, spot ini sempat dijadikan benteng pertahanan oleh Banteng Loreng dari Jawa tengah.
Tentara Nasional Indonesia atau TNI akhirnya menjadikan benteng ini sebagai markas utama dan juga barak para tentara sebagai tempat latihan perang.
Benteng Pendem ini memiliki struktur bangunan yang diantaranya terdapat beberapa ruangan dengan fungsi dan kegunaan masing-masing.
Belum diketahui dengan jelas fungsi dari ruangan tersebut hingga saat ini. Hanya ada beberapa ruangan yang mudah untuk diidentifikasi dan diketahui fungsinya. Salah satunya ruang barak tentara dan ruang tahanan atau penjara.
Selain itu para pengunjung juga bisa melihat dan mengunjungi area benteng pertahanan serta ruang rapat.
Masih ada pula ruang pengintai, klinik pengobatan dan gudang untuk amunisi senjata. Di dekat benteng pertahanan juga terdapat ruang perwira serta dapur dan tempat penyimpanan peralatan senjata lainnya.
Di sini pula para wisatawan bisa mendapatkan misteri dari lorong atau terowongan bawah laut yang ternyata terkoneksi dengan benteng-benteng serta goa di dekat Benteng Pendem Cilacap tersebut.
Sayangnya beberapa goa ini sudah terendam dengan air laut disebabkan dindingnya yang sudah menua dan juga bocor.
Tidak sedikit pengunjung mengambil gambar dan foto di sekitar goa yang ada di benteng tersebut. Bagian terowongan bawah tanah menuju ke Nusakambangan ini memang menjadi salah satu jalur yang cukup sering menjadi incaran para wisatawan.
Di sini juga terdapat pintu yang terbuat dari besi dan digembok. Tidak ada yang berani memasuki area tersebut.
Karena kabarnya pintu ini adalah rute untuk menuju ke pulau Nusakambangan yang sebagiannya sudah terendam air laut. Oleh sebab itu tidak boleh dibuka.
Ada banyak cerita horor mengenai spot ini. Salah satunya adalah di ruang penjara yang memang kerap dijadikan tempat menahan para tawanan dengan kondisi sempit dan tidak ada udara.
Lalu ada pula area ruang senjata dimana terdapat banyak meriam lapisan pertama guna merangsek musuh yang berhasil masuk ke dalam area benteng. Sayangnya, sudah banyak genangan air di sini.
Benteng Pendem ini memang secara garis besar tidak jauh berbeda dengan benteng-benteng lain yang ada di Pulau Jawa.
Memiliki bentuk yang kokoh dan juga tembok tinggi guna menghalangi musuh untuk masuk. Lalu di bagian tembok terdapat meriam guna mendesak musuh untuk mundur.
Untuk masuk ke benteng Pendem ini para wisatawan bisa menempuh perjalanan dengan menggunakan kapal nelayan selama 15 menit.
Biasanya tarif menggunakan jasa kapal nelayan ini hanya seharga 50-100 ribu saja dan bisa memuat 10 orang. Cukup murah bukan?
Sementara tiket masuk untuk ke benteng ini cukup membayar biaya sebesar 8 ribu per orang. Dengan tarif tersebut, para wisatawan sudah bisa menikmati sisi sejarah benten. Jam bukanya yakni mulai jam 8 pagi dan akan ditutup pada pukul 6 sore.
aink go id –
Tips saya kalo berwisata mending pas hari kerja, kalo hari libur malah padat, 🙂
Kauzar Yassir Arshaka (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.
Izzat Hasan Thariq (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pesenam, tapi kalau menang giveaway, saya siap lakukan backflip kebahagiaan!
Khairil Nafil (pemilik terverifikasi) –
Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?
Waarid Aijaz (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.
Dhafi Eliyas Basyir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.
Afkar Falah (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.
Ozil Miran (pemilik terverifikasi) –
Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?
Attar Yafiq (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.
Ghiyats Ahmad Fawwaz (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli matematika, tapi saya tahu peluang menang giveaway ini meningkat dengan komentar ini.
Faiz Qadir Zahir (pemilik terverifikasi) –
Mimpi saya sederhana, hanya ingin menang giveaway ini. Mimpi yang lain? Nanti dulu, fokus satu-satu.
Rabbani Ghafurur Rahim (pemilik terverifikasi) –
Jika menang giveaway ini, saya akan rayakan dengan… tidur lebih awal. Kesehatan itu penting!
Ibrahim Jabbar Mukhtar (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.
Bilal Hafiz Rafiq (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.