Candi Ratu Boko

3 reviews

Rp59.700

Category:

Deskripsi

Foto By @setiyokoagus

Lokasi: Bokoharjo, Prambanan, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta
Maps: Klik Disini
HTM: Rp.20.000-Rp.40.000 per Orang
Buka Tutup: 06.00 – 17.00
Telepon: 0274-496510

Jogjakarta menjadi salah satu kota yang memiliki banyak destinasi wisata menarik, contohnya seperti Candi Ratu Boko.

Candi Ratu Boko adalah salah satu kawasan wisata sejarah dan budaya yang letaknya juga berdekatan dengan Candi Prambanan.

Tidak jarang para wisatawan akan ditawari tiket terusan untuk mengunjungi kawasan wisata ini.

Kawasan wisata budaya dan sejarah ini memiliki keunikan dan juga sisi menarik tersendiri yang bisa memanjakan para wisatawan.

Mengenal Lokasi❤️

Candi Ratu Boko memiliki luas sekitar 160.898 m2 atau 16 hektar yang berada di antara daerah Samberwatu, Desa Sambirejo dan dusun Dawung, Bokoharjo.

Kawasan wisata ini menjadi salah satu incaran para arkeolog untuk meneliti peninggalan jaman dulu di Jogjakarta.

Di kawasan wisata ini sudah ditemukan beberapa peninggalan seperti gapura istana, ruang pembakaran hingga pemandian dan juga arca yang memiliki cerita historis tersendiri.

Di kawasan wisata ini pada pengunjung bisa melihat keindahan dan kemegahan dari candi Ratu Boko tersebut.

Meski sudah tidak utuh lagi, akan tetapi pesona dari candi bisa terlihat dengan jelas. Candi Ratu Boko ini memiliki 3 pintu yang terdiri dari arah tenggara, barat dan juga timur.

Di bagian barat para pengunjung bisa melihat salah satu peninggalan candi di sekitar kawasan Ratu Boko. Namanya Candi Batu Putih.

Selain itu di area ini terdapat gapura dan juga area pembakaran serta tempat penampungan air yang menjadi salah satu bukti sejarah.

Foto By @auliarpp

Sementara di bagian tenggara dari Candi Ratu Boko ini para wisatawan bisa melihat sisa-sisa istana yang sebagian sudah runtuh akibat gempa yang melanda Jogja dan juga faktori usia.

Di sini para pengunjung bisa melihat pendopo, batur candi serta kolam keputren hingga batur keputren.

Bergerak ke arah timur, di sini para pengunjung bisa melihat gua lanang, gua wadon serta area kolam penampungan.

Rute Menuju Lokasi❤️

Bagi para wisatawan yang ingin berlibur ke kawasan wisata sejarah ini, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau juga kendaraan umum.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, bisa mengakses jalur jalan Solo yang mengarah ke candi Prambanan.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke arah pasar Prambanan. Dari sini para pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Piyungan yang berdekatan dengan candi Ratu Boko.

Foto By @zaskiadyamecca

Sementara jika mengunakan kendaraan umum, bisa naik angkutan kota menuju ke Prambanan atau bus Trans Jogja yang memiliki halte di depan Candi Prambanan. Dari candi ini bisa melanjutkan perjalanan menggunakan ojek atau taksi.

Harga Tiket Masuk❤️

Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan wisata candi Ratu Boko ini, wajib membayar tiket sebesar 40 ribu untuk dewasa.

Untuk jam operasional dari Candi Ratu Boko ini dibuka sejak pukul 6 pagi dan tutup jam 5 sore. Di sini para wisatawan sudah bisa melihat keindahan sinar matahari pagi.

Sejarah Singkat❤️

Foto By @chelsea.titis

Indonesia memiliki kisah sejarah dan juga sisi historis yang memberikan keaneka ragaman budaya di sini, salah satunya di Jogja.

Hal ini terlihat dengan banyaknya sisa-sisa peninggalan dari kerajaan Hindu dan Budha yang masih ada sampai sekarang.

Salah satu peninggalan yang ada di Jogja ini adalah Candi Ratu Boko yakni situs warisan cagar budaya dan sisa peninggalan sejarah dari masa kerajaan Hindu Budha

Akan tetapi Candi Ratu Boko ini memiliki kisah dan cerita sendiri. Ada pembuktian bahwa candi ini merupakan istana dari kerajaan Hindu di Jogjakarta.

Apalagi candi ini memiliki peran yang cukup penting untuk perkembangan sejarah dari dinasti Hindu di Indonesia dan juga di Jawa.

Candi Ratu Boko atau biasa disebut Candi Boko ini merupakan Keraton Ratu Boko pada masa kerajaan Hindu tersebut.

Menurut sejarah, nama Candi Ratu Boko ini diyakini merupakan keraton atau istana dari raja Mataram yang memiliki nama Ratu Boko.

Ratu Boko ini dipercaya merupakan ayah dari Roro Jonggrang yang merupakan kisah legenda terjadinya Candi Prambanan di Jogjakarta.

Penemuan Candi Ratu Boko ini dimulai oleh seorang arkeolog Belanda bernama H.J. De Graff.

Ketika itu di abad ke 17 dirinya sudah mencatatkan bahwa bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Asia sudah menemukan adanya peninggalan dari jaman purbakala. Dan salah satunya adalah sebuah Candi di daerah Bokoharjo.

Foto By @diiahayus

Sementara menurut cerita sejarah dari kerajaan Mataram kuno Di abad ke 8, Ratu Boko ini digunakan oleh kerajaan atau dinasti Syailendra di bawah pimpinan Rakai Panangkaran sebelum raja Samaratungga.

Raja Samaratungga merupakan pendiri Borobudur dan Rakai Pikatan Pendiri Prambanan memimpin kerajaan tersebut.

Sementara menurut kisah dari Mas Ngabehi Purbawidjaja yang tertuang dalam Serat Babad Kadhiri menceritakan bahwa keberadaan Candi ini sangat mistis dan terkenal penuh misteri.

Misteri❤️

Menurut Serat Babad Kadhiri ini pada jaman dulu ada seorang Raja bernama Prabu Dewatasari yang memimpin di Kraton Prambanan.

Raja ini mendapatkan julukan sebagai Prabu Boko. Ia sangat ditakuti oleh musuh dan juga rakyatnya.

Apalagi Prabu Boko ini memiliki kegemaran memakan daging manusia. Dan ternyata ia bukan seorang laki-laki melainkan perempuan.

Ia merupakan permaisuri dari Raja Prambanan yang memiliki nama asli yaitu Prabu Prawatasari.

Prabu Boko ini dipercaya merupakan titisan dari perempuan raksasa dengan nama Buto Nyai. Meski begitu kecantikannya sangat luar biasa dan tidak ada yang bisa mengalahkannya di Jawa Tengah ketika itu.

Selain cantik, Prabu Prawatasari ini juga memiliki tinggi diatas rata-rata. Prabu Boko memiliki kebiasan untuk menyantap daging manusia usai ia melahirkan putra.

Foto By @dyahinez

Diakibatkan kebiasannya tersebut, sang raja yaitu Prabu Dewatasari akhirnya murka dan mengusir permaisurinya tersebut untuk meninggalkan istana.

Sementara cerita dari Prasasti Abhayagiri Wihara yang ditemukan di Ratu Boko ini dipercaya berasal dari tahun 792 M. Di prasasti ini misteri dan juga sejarah dari Ratu Boko terkuak.

Menurut prasasti ini ada seorang tokoh dengan nama Tejahpurnapane Panamkarana atau dikenal dengan nama Rakai Panangkaran yang berhubungan erat dengan Candi Ratu Boko.

Usai Rakai Panangkaran mundur dari jabatannya menjadi raja, ia memutuskan untuk menenangkan diri dan juga memusatkan pikiran dirinya kepada keagamaan.

Dan ia mendirikan sebuah wihara dengan nama Abhayagiri Wihara di tahun 792 M. Rakai Panangkaran ini menganut agama Buddha yang taat.

Dan bangunan ini pula di sebut Abhayagiri Wihara yang memiliki konsep Budha yang sangat kental. Hal ini dibuktikan dengan adanya Arca Dyani Buddha.

Akan tetapi di sini juga terdapat peninggalan agama Hindu seperti ditemukannya Arca Durga, Ganesha dan Yoni.

Cerita masih berlanjut dengan adanya prasasti Siwagrha. Usai dijadikan wihara, candi Ratu Boko ini kemudian diubah menjadi sebuah kraton yang lengkap dengan adanya benteng pertahanan.

Kala itu dipimpin oleh raja bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni. Candi Ratu Boko ini dijadikan benteng pertahanan dengan ratusan batu berjejer di sepanjang benteng pertahanan untuk mempertahankan istana dari serangan musuh.

Hal ini membuat Candi Ratu Boko masih menjadi misteri digunakan untuk apa saja candi ini di masa lalu menurut kisah dari prasasti tersebut.

Eksotisme Arsitektur❤️

Diluar dari kisah sejarah dan misteri dari Candi Ratu Boko, eksotisme dan juga arsitektur dari candi ini memang sangat luar biasa.

Tidak heran jika para wisatawan tertarik untuk mengunjungi kawasan wisata budaya ini. Candi Ratu Boko letaknya ada di atas puncak bukit.

Dan Istana Ratu Boko ini memiliki banyak area-area yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan ketika berada di sini.

Foto By @dhina__ayu

Gerbang utama yang merupakan pintu masuk ke Candi Boko ini letaknya di bagian barat. Gerbang ini memiliki 2 gerbang yang berada di bagian luar dengan ukuran yang kecil.

Sementara untuk gerbang dalam sendiri merupakan gerbang utama Candi Ratu Boko dengan bentuk yang lebih besar.

Sementara gapura luar ini terdiri dari 3 gapura paduraksa yang berdiri sejajar. Sementara gapura utama memiliki 5 gapura paduraksa.

Di gapura utama tersebut terdapat prasasti Panabwara yang menceritakan kisah dari Rakai Panabwara yang merupakan keturunan dari Rakai Panangkaran.

Bergerak ke sebelah timur laut, di sini para wisatawan bisa menemukan pondasi yang berasal dari bebatuan kapur.

Sementara di bagian atas ini diperkirakan terbuat dari kayu. Hal ini terlihat dari sisa-sisa kayu yang sudah hancur di sekitar pondasi tersebut.

Setelah memasuki pintu gerbang, para pengunjung bisa melihat adanya benda yang terbuat dari batu andesit. Dengan panjang 22,6 meter dan juga lebar 22,3 meter ini dinamakan pembakaran.

Benda ini memiliki tinggi sekitar 3,82 meter. Di sini para wisatawan bisa menemukan abu yang merupakan bekas pembakaran di situs Candi Ratu Boko ini.

Sementara itu terdapat sumur di sekitar area pintu masuk dengan ukuran sebesar 2,3 meter dan lebar 1,8 meter. Kedalaman sumur ini sekitar 2 meter.

Pada jaman dahulu di Candi Ratu Boko ini kerap dilakukan upacara keagamaan dengan menggunakan air suci dari sumur tersebut.

Foto By @tiarapertiwi_

Diyakini para pemeluk agama Hindu ini menggunakan air dari dalam sumur guna merayakan upacara Tawur Agung yang digelar sehari sebelum Nyepi. Tujuannya untuk menyucikan diri.

Di Candi Ratu Boko ini juga terdapat Paseban. Paseban ini terdiri dari 2 batur yang memiliki panjang sekitar 24,6 meter dan juga lebar 13,3 meter serta tinggi sekitar 1 meteran.

Ukuran ini untuk paseban di sebelah timur. Sementara untuk paseban di sebelah barat memiliki ukuran lebih kecil.

Panjang 24,4 meter dan lebar 13,34 meter serta tinggi 0,8 meter merupakan ukuran paseban di area sebelah barat. Kedua paseban ini saling berhadapan.

Paseban sendiri merupakan ruang tunggu bagi para tamu yang ingin bertemu dengan raja.

Selain Paseban, di sini para pengunjung bisa juga bisa menemukan pendopo. Area pagar mempunyai panjang sekitar 40,8 meter dan juga lebar sekitar 33,9 meter.

Sementara untuk tinggi sekitar 3,45 meter. Di area dasar dan juga atap menggunakan batu andesit. Sedangkan di bagian tubuhnya sendiri terbuat dari batuan halus kapur.

Foto By @zaskiadyamecca

Ada 2 batur yang terdapat di bagian dalam pagar. Untuk batur yang terletak di sebelah utara ini memiliki panjang 20,57 meter, lebar 20,49 meter dan tinggi sekitar 1,43 meter.

Untuk batur sebelah selatan yang terletak di Pringgitan memiliki ukuran lebih kecil. Batur sebelah selatan memiliki ukuran panjang 20,50, lebar 7,04 dan tinggi sekitar 1,5 m.

Kedua batur ini saling terhubung lorong yang bahannya terbuat dari batu andesit. Di atas batur tersebut ada 24 umpak dan juga 12 umpak di area Pringgitan.

Candi Ratu Boko juga memiliki kolam atau biasa disebut keputren pada jaman dulu. Untuk area kolam sendiri ada 2 bagian yang terletak di sebelah utara dan selatan.

Kedua kolam ini dipisah oleh dinding penyekat dan tersedia pintu untuk menghubungkan kedua kolam tersebut.

Di bagian utara terdapat 7 kolam yang terdiri dari 5 kolam besar dan juga 2 kolam kecil.

Sementara untuk kolam bagian selatan ini terdapat 28 kolam yang terdiri dari 14 kolam besar dengan bentuk bulat serta 13 kolam kecil dengan bentuk bulat dan 1 kolam dengan bentuk kotak.

Kolam tersebut digunakan oleh penghuni istana untuk berendam dan bersenang-senang.

Foto By @tricahyantii

Di Candi Ratu Boko ini para pengunjung bisa melihat gua yang merupakan 2 buah bangunan dengan adanya lubang dan juga batu yang mempunyai bentuk persegi.

Gua Lanang memiliki bentuk persegi dengan ukuran lebar 3,7 meter dan juga tinggi 1,3 meter serta kedalaman hingga 2,9 meter. Gua Lanang ini letaknya di sebelah timur laut dari area Paseban.

Sementara gua satu lagi bernama Gua Wadon dengan lebar sekitar 3 meter dan tinggi 1,3 meter serta kedalaman 1, 7 m. Gua Wadon ini berada di sebelah tenggara dari Paseban dan bentuknya lebih kecil.

Sisi arsitektur dan juga peninggalan sejarah di Ratu Boko memang menjadi salah satu ciri khas dari kawasan wisata budaya ini.

Selain itu para wisatawan juga bisa melihat pesona sunset ketika sore hari di sekitar kawasan wisata Candi Ratu Boko yang menjadi ciri khas utama dari obyek wisata ini.

  1. Faizan Afifuddin Naf’i (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah siapkan tempat khusus di rumah untuk hadiah ini. Jangan sampai kosong, ya!

  2. Amir Aqil Jazim (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.

  3. Dzaki Mahir (pemilik terverifikasi)

    Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *