Deskripsi
Lokasi: Perbawati, Sukabumi, West Java 43151
Maps: Klik Disini
HTM: Rp. 18.500 per Orang
Buka Tutup: 08.00 – 17.00 WIB
Telepon: –
Kawasan wisata di daerah Sukabumi didominasi oleh keindahan alam yang pesonanya siap memanjakan para turis.
Tidak heran jika di sini ada banyak sekali kawasan wisata keren yang bisa dinikmati ketika berlibur ke kota di Jawa Barat tersebut.
Salah satu kawasan wisata alam di Sukabumi yang sekarang ini sedang digandrungi oleh para turis namanya adalah Curug Cibeureum.
Curug sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang arti yaitu Air Terjun. Dan lokasi Curug Cibeureum Sukabumi ini berada di bawah kaki gunung Gede Pangrango.
Tepatnya di daerah administratif Cibodas, Cipanas Cianjur dan berdekatan pula dengan Puncak Bogor serta Bandung.
Lokasi wisata satu ini juga masih termasuk ke dalam lingkungan Taman Nasional Gede Pangrango Resort Selabintana.
Mengenal Curug❤️
Air terjun Cibeureum ini cukup populer karena memiliki kemiripan dengan Curug Cibareubeuy di Kabupaten Subang, Sentul, Cigalagah, Cimara Kuningan, Sukamakmur serta Curug Kembar Jonggol.
Selain Cibeureum, Sukabumi juga memiliki air terjun yang memiliki pesona mirip seperti di lokasi tersebut, namanya curug Kabandungan.
Bagi para pecinta alam, curug ini menjadi salah satu lokasi favorit ketika mendaki ke gunung Gede Pangrango.
Di sini tersedia lahan perkemahan bernama Pondok Halimun yang biasa digunakan oleh para pendaki kala ingin menginap atau camping. Meski begitu, disekitarnya juga bisa ditemui penginapan lain seperti hotel atau villa.
Curug Ciberueum ini mempunyai cerita tersendiri tentang keindahan serta karakteristiknya. Spot tersebut sarat akan kisah misteri, mistis, legenda yang cukup horor.
Bahkan disini kerap ada penampakan di sini. Cerita ini sudah lama terdengar baik di kalangan masyarakat atau para pendaki yang melakukan trek/trekking/track serta hiking menuju puncak gunung Gede.
Curug di daerah Kalapanunggal ini memang memiliki karakteristik air yang deras dengan tinggi mencapai 1.675 mdpl.
Cukup rendah untuk kapasitas air terjun. Akan tetapi airnya yang deras kerap menimbulkan korban. Namun kualitas airnya begitu cukup dan udara di sekitarnya sangat segar. Tidak heran jika para wisatawan betah berada di sekitar curug tersebut.
Lokasi wisata yang bisa diakses dari Jakarta sekitar 8 jam ini memiliki 3 area air terjun. Pertama adalah Curug Cibeureum itu sendiri yang merupakan air terjun utama.
Curug Cibeureum berada di sebelah kiri dan mempunyai aliran air paling deras serta paling pendek diantara curug lainnya.
Sedangkan di sebelah kanan Curug Cibeureum ada Curug Cidendeng. Ukurannya lebih kecil, akan tetapi lebih tinggi.
Lalu di samping Cidendeng ada Curug Cikundul. Air terjun ini tidak terlihat jelas. Pasalnya akses menuju spot tersebut cukup sulit dan tersembunyi diantara tebing sehingga tidak banyak yang mengetahui keberadaannya.
Curug Cikundul tersebut mempunyai ketinggian mencapai 50 meter. Bukan hanya para wisatawan lokal, turis asing juga tertarik untuk mengunjungi kawasan wisata yang diprediksi akan populer di tahun 2024 ini.
Sejarah dari Curug Cibeureum sendiri memiliki arti yaitu “Ci” berarti “air” dan “beureum” sendiri mempunyai arti “merah”.
Cerita sejarahnya sendiri terdapat 2 versi. Pertama, bahwa dahulu dinding tebing curug ini penuh dengan lumut merah bernama Sphagnum gedeanum.
Sehingga warna merah mendominasi di siang hari akibat sinar matahari dan warna air sendiri pun berwarna merah.
Sedangkan cerita lainnya adalah bahwa dahulu terdapat pertapa sakti yang sedang melakukan meditasi di sekitar area air terjun tersebut.
Petapa ini melakukan meditasi sangat lama sehingga berubah menjadi batu serta membuat aliran airnya menjadi berwarna merah. Masyarakat setempat percaya bahwa bebatuan di sini adalah petapa yang melakukan meditasi tersebut.
Rute Menuju Lokasi❤️
Untuk akses dan jalur ke arah Curug Cibeureum ini sudah sangat mudah. Para turis bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau naik motor.
Bisa juga memakai jasa transportasi umum seperti angkot atau kereta. Akan tetapi jika menggunakan kereta sedikit jauh jaraknya.
Jika menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil bisa melalui jalan utama Tol Jagorawi ke arah Puncak terus ke Cisarua. Setelah itu menuju ke Puncak Pass lalu ke Ciloto sampai kemudian bertemu dengan pertigaan Cibodas.
Curug yang beralamat di daerah Gunung Gede Pangrango ini bisa dituju dengan mengambil jalur ke arah kanan dan bertemu dengan papan petunjuk Kebun Raya Cibodas.
Cara lain adalah dengan menggunakan kendaraan umum yakni bus dari Terminal Kampung Rambutan setelah itu ke arah Cianjur.
Ada baiknya untuk bertanya kepada sopir atau kondektur bus apakah akan melewati Puncak atau tidak. Biasanya di akhir pekan bus akan melewati Jonggol untuk menghindari kemacetan di arah puncak.
Jika melalui puncak, segera menuju ke area pertigaan ke arah Kebun Raya Cibodas. Dari sini para pengunjung bisa menggunakan angkot jurusan Cipanas – Cibodas.
Setelah itu turun di Terminal Cibodas. Dari sini bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki. Agar tidak tersesat, gunakan bantuan aplikasi Google Maps untuk mendapatkan info denah atau peta
Perjalanan Ke Lokasi❤️
Bagi yang membawa kendaraan pribadi, bisa memarkirkan kendaraan mereka ke tempat parkir atau di pintu gerbang masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Setelah itu para wisatawan harus berjalan kaki melalui jalan setapak dimana jaraknya sekitar 1 km dari tempat parkir tersebut.
Jalan setapak ini memang merupakan jalur pendakian ke arah gunung Gede Pangrango. Sehingga tidak perlu heran jika nantinya banyak ditemui para pendaki.
Selama perjalanan, para turis akan disuguhi pemandangan eksotis di sekitar kaki gunung Gede Pangrango. Suasana yang asri dan menyegarkan mata bisa langsung dirasakan oleh para pengunjung.
Ada beberapa pos di sekitar jalur menuju ke curug tersebut yang bisa digunakan untuk tempat beristirahat.
Jaraknya sekitar 30 menit saja dari area titik keberangkatan. Pos ini juga merupakan pusat informasi. Di sini juga telah disediakan toilet.
Sementara pos kedua terletak di dekat Telaga Biru, sebuah danau berwarna biru kehijau-hijauan yang sangat indah dan menakjubkan.
Para wisatawan bisa mengabadikan foto atau gambar di sekitar area tersebut. Usai santai sejenak di pos kedua ini para pengunjung bisa menuju ke pos ketiga yang berada di dekat pertigaan Panyancangan Kuda.
Disini sudah mulai terdapat banyak penunjuk arah. Jika bergerak kearah kiri ini nantinya akan membawa para wisatawan menuju ke lokasi air panas, Kandang Badak serta Puncak Gede.
Sementara jika menuju ke arah kanan ini akan membawa para pengunjung ke Air terjun Cibeureum dan puncak Pangrango.
Fasilitas di Air Terjun❤️
Fasilitas curug Cibeureum terbilang cukup lengkap. Dengan membayar harga tiket masuk sebesar Rp. 18.500, para wisatawan sudah bisa menikmati sederet fasilitasnya.
Salah satunya adalah tempat camping untuk mereka yang ingin berkemah. Selain itu, ada juga warung makan, WC serta Mushola.
Jam operasionalnya akan dibuka sejak pukul 08:00 dan ditutup pada pukul 17:00 WIB. Jika ingin menginap harus datang sebelum jam 5 sore.
Selain membayar tiket masuk, bagi para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi harus membayar biaya parkir sebesar 5.000/motor.
Jika tidak ingin menginap, sudah ada beberapa akomodasi atau penginapan disekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tersebut. Jaraknya juga tidak terlalu jauh.
Namun berkemah cukup direkomendasikan. Pasalnya suasana alam ketika malam hari dan sunrise cukup menggoda.
Bagi yang ingin mendaki, harus melakukan registrasi terlebih dahulu ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Desa Sindang Laya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hal tersebut bertujuan untuk mendata siapa-siapa saja yang mendaki ke sini demi menjaga keselamatan.
Tips Berlibur❤️
Bagi yang hendak berlibur ke sini disarankan untuk berkunjung saat hari biasa yaitu Senin hingga Jumat. Pasalnya di akhir pekan atau weekend dan libur nasional kawasan ini akan ramai dikunjungi. Selain itu, jalur menuju spot ini macet parah.
Dan datanglah pada pagi hari ketika kawasan ini masih sepi. Sehingga para turis bisa berkeliling dan bebas melakukan apapun di sekitar area air terjun.
Akan tetapi jangan membuang sampah sembarangan dan patuhi segala peraturan yang sudah disediakan.
Yang paling penting adalah jangan lupa untuk memakai sepatu atau alas kaki yang nyaman digunakan. Oke, selamat berlibur!
suryadi –
. om klo pake bus bisa kaga?!
Iqbal –
Jadi ini ngebahas curug cibeurem sukabumi yg lewat PH atau cibodas? Trus ketinggian mdpl nya benerin min
Widi Astuti Dwi –
terima kasih koreksinya kak
Nisa –
Curug Cibeureum masih di Cianjur min, kok Sukabumi
Jazlan Dhakiy (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.
Daud Jabir Salih (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.
Aaqil Umais (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!