Deskripsi
Lokasi: Jl. Alun-alun Barat No. 71, Sebelah Barat Pasar Johar Semarang 50139
Map: Klik Disini
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: 024 3543051
Masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Tak heran juga bila di negeri khatulistiwa ini memiliki banyak masjid yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Mulai dari masjid kecil hingga masjid besar atau masjid agung.
Nah, beberapa masjid agung di kota-kota Indonesia, bahkan menjadi salah satu simbol atau ikon kota tersebut. Salah satunya adalah Masjid Agung Kauman di Semarang.
Masjid yang awalnya memiliki lokasi di kelurahan Kauman ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Awal berdirinya adalah tahun 1575 M.
Masjid ini merupakan awal mula terbentuknya kota Semarang. Sebuah tempat yang juga sebagai saksi sejarah di kawasan Jawa Tengah.
Sekarang, Masjid ini telah menjadi sebuah situs kebudayaan yang sangat dilindungi. Bangunannya memiliki ciri khas tersendiri dan menunjukkan citra penduduk pinggiran yang bebas, namun tetap terlihat bijaksana, berwibawa dan penuh sahaja.
Masjid Kauman terletak di alun-alun kota, dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat perdagangan yaitu Pasar Johar.
Saksi Sejarah❤️
Permulaan berdirinya masjid agung Kauman di Semarang, nerasa dari kesultanan Demak, sekitar pertengahan abad 16 M.
Berawal dari seorang utusan dari Arab bernama Maulana Ibnu Abdul Salam. Beliau mendapat perintah langsung dari Sunan Kalijaga.
Dimana perintah tersebut mengharuskan beliau menggantikan kepemimpinan Syeikh Siti Jenar. Menurut Sunan Kalijaga, ajaran Siti Jenar menyimpang.
Kemudian Maulana Arab yang juga memiliki nama lain Made Pandan ini, pergi meninggalkan Demak, menuju Pulau Tirangan.
Beliau bersama anaknya melakukan syiar agama Islam, mengadakan pengajian untuk warga sekitar.
Karena dijadikan tempat tinggal, daerah pulau tersebut semakin lama menjadi subur, hingga tumbuhlah pohon asem arang, inilah awal mula awal mula pemberian nama kota Semarang.
Untuk lebih memudahkan syiar agama Islam dan menarik minat warga sekitar untuk mengaji, Made Pandan membangun masjid sebagai pusat pengkajian agama Islam. Di sinilah asal muasal berdirinya Masjid Agung Kauman di Semarang.
Semakin lama, pengaruh Made Pandan semakin meningkat dan pertumbuhan daerah pun semakin maju. Sehingga membuat Made Pandan diangkat menjadi Bupati Semarang untuk pertama kalinya.
Pengangkatannya terjadi pada tanggal 2 Mei 1547 M, yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad, yang mana juga menyebutkan pertama kalinya Kota Semarang berdiri secara sah.
Sebagai pendiri masjid agung pertama dan juga menjadi awal terbentuknya Semarang tempo dulu, Made Pandan tentu sangat berperan dalam setiap aspek perkembangan pemerintahan di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Tercatat juga, bahwa Masjid Kauman ini menjadi satu-satunya yang mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan terbuka, beberapa saaat setelah pembacaan proklamasi oleh Presiden Soekarno.
Letak Masjid Kauman berada di depan alun alun kota, yang kemudian beralih fungsi menjadi area perdagangan di tahun 1938, karena adanya Pasar Johar.
Selain Pasar Johar, juga terdapat Gedung BPD, Pasar Yaik, dan Hotel Metro, di mana karena adanya tempat-tempat ini, alun-alun kota menjadi tempat perdagangan yang pesat di Semarang.
Alamat masjid besar kebanggaan kota Semarang ini adalah di Jalan Alun-alun Barat Nomor 11. Untuk kelurahannya sendiri, sudah bukan menjadi bagian dari Kampung Kauman, melainkan masuk dalam Kelurahan Bangunharjo Semarang Tengah.
Wisata Budaya❤️
Tidak hanya untuk beribadah saja, Masjid Agung Kauman juga dapt menjadi tempat wisata budaya. Pola bangunan dengan arsitektur yang unik, menambah daya tarik tersendiri.
Keindahan arsitektur tersebut dapat dilihat di dalam maupun di luar masjid. Pengunjung pun dapat berfoto ria dan mengambil gambar menarik di kawasan masjid ini.
Ada baiknya tidak mengambil foto dalam masjid, karena bagaimana pun juga masjid agung ini tempat ibadah, jadi sebaiknya bila ingin mengambil foto dilakukan di luar saja.
Secara umum, gaya arsitektur masjid Kauman mirip dengan Masjid Agung Demaknya, yaitu memiliki atap masjid dengan bentuk tajuk tumpang tiga.
Terdapat filosofi pada bentuk atap tumpang tiga ini, yaitu Iman, Islam dan Ikhsan. Untuk konsep bangunan yang ditampilkan pada masjid agung ini adalah sistem tektonika.
Sistem yang memiliki model struktur tumpang dengan penyangga pilar seperti bangunan pra Islam di tanah Jawa.
Desain interior dan eksterior yang ditunjukkan dalam bangunan agung ini tetap bernuansa tradisional. Tampilan arsitektur khas Jawa, jelas sekali terlihat di sini.
Bentuk atap yang memperlihatkan seperti bangunan khas Majapahit. Tajug paling bawah sebagai tempat ibadah, bagian kedua lebih kecil, dan bagian yang tertinggi memiliki bentuk limasan dengan hiasan mustaka di atasnya.
Semua bagian tajug disangga balok kayu modern. Untuk rangkaian pintu masjid memiliki bentuk seperti daun waru, terbuat dari kayu jati dengan motif pahatan kotak-kotak.
Untuk bagian dalam masjid, terdapat mimbar imam, terbuat dari kayu jati yang dilengkapi dengan ornamen ukir. Ada jam bandul kuno yang masih berfungsi berada di pojok ruang sholat utama.
Pintu masuk utama masjid berbentuk gapura yang tepat berada di Jalan Alun-alun Barat. Ada juga gerbang gapura berukuran lebih kecil di Jalan Kauman.
Masjid Agung Kauman agak sulit terlihat nantinya, karena tertutup oleh bangunan masjid lainnya yang lebih baru. Selain itu juga masjid ini sendiri telah mengalami beberapa kali renovasi.
Atapnya yang sebelumnya menggunakan seng, sekarang telah diganti menjadi atap beton. Menaranya juga menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Dengan kata lain, Masjid Agung Kauman kini telah menjadi lebih modern, namun tetap mempertahankan ciri khas bangunan awalnya.
Firdaus Jalaludin Qadir (pemilik terverifikasi) –
Kata bijak mengatakan, ‘Kesempatan datang tak terduga.’ Saya siap terkejut jika menang giveaway ini!
Luthfi Rasheed (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.
Mizan Oraibi (pemilik terverifikasi) –
Semoga beruntung itu saya, kalau bukan saya ya semoga tetap saya.