Deskripsi
Alamat: Jalan Sunset Road Nomor 819, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali 80361
Map: Klik Disini
Jam Buka: 09.30-21.00 WIB (Senin-Minggu)
No. Telp:–
WhatsApp:–
Harga Tiket Masuk❤️
HTM: Rp. 50.000 (Dewasa), Rp. 30.000 (Anak-anak)
Parkir Motor: Rp. 3.000
Parkir Mobil: Rp. 5.000
Bali merupakan salah satu tujuan wisata yang bukan hanya menawarkan destinasi pantai saja, namun masih banyak sekali tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Selain situs budaya dan sejarah, Bali juga banyak ditemukan tempat-tempat yang menyimpan benda-benda unik.
Salah satu tempat yang juga menarik untuk dikunjungi saat berlibur ke Bali ialah Bali Shell Museum. Dari namanya saja mungkin kamu sudah bisa menebak bahwa Bali Shell Museum merupakan tempat disimpannya koleksi kerang.
Disini para pengunjung bisa mengenal lebih dekat lagi tentang jenis dan semua hal yang berkaitan dengan hewan laut tersebut. Sehingga bertandang ke Museum Kerang Bali ini tentu bisa jadi aktivitas yang menyenangkan.
Bukan hanya dijadikan sebagai sarana edukasi saja, namun tak jarang pengunjung yang memanfaatkan kunjungan mereka ke Bali Shell Museum ini untuk berfoto-foto. Berfoto dengan latar belakang koleksi-koleksi kerang yang super cantik didukung oleh interior ciamik bisa jadi kombinasi sempurna.
Bali Shell Museum merupakan satu-satunya dan menjadi museum kerang pertama yang ada di Indonesia. Lebih dari 10ribu jenis koleksi kerang tersimpan rapih di museum ini, baik yang berasal dari Indonesia maupun Mancanegara.
Tak sedikit juga koleksi kerang yang ada di Bali Shell Museum sudah berusia hingga ratusan usia dan kini menjadi fosil. Museum Kerang ini sangat cocok dikunjungi oleh semua kalangan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Harga tiket masuk ke Bali Shell Museum sendiri dipatok dengan tarif 50ribu untuk orang dewasa dan 30ribu anak-anak. Dengan budget terjangkau, kamu akan mendapatkan ilmu pengetahuan bermanfaat dan pengalaman berharga.
Jalan Menuju Lokasi❤️
Bali Shell Museum merupakan salah satu wisata edukasi yang mudah sekali ditemukan karena lokasinya lumayan strategis. Kamu bisa mengunjungi Jalan Sunset Road Nomor 819, Benoa, Kuta Selatan.
Akses jalan menuju lokasi wisata museum ini mudah sekali dijangkau. Apabila kamu berasal dari arah Pantai Kuta, langsung saja lajukan kendaraanmu menuju Jalan Imam Bonjol kemudian lanjutkan ke Jalan Sunset Road. Jarak Bali Shell Museum dari Pantai Kuta hanya sekitar 4 kilometer atau setara dengan 16 menit perjalanan.
Bali Shell Museum sendiri berdiri diatas tanah seluas 1.500 m2 yang bangunan megahnya bisa terlihat jelas dari pinggir jalan. Museum Kerang Bali ini bisa dikunjungi setiap hari mulai jam setengah 10 pagi sampai 9 malam.
Apabila masih kesulitan menemukan dimana lokasinya, kamu bisa mengakses petunjuk Google Maps dengan cara klik link yang sudah kami siapkan diatas. Jalanan menuju Bali Shell Museum bisa dilalui oleh kendaraan motor maupun mobil.
Fasilitas❤️
Selain mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kerang, disini kamu juga bisa menikmati beberapa fasilitas lain yang ada di Museum Kerang Bali ini. Buat para pengunjung yang ingin menyaksikan video dokumenter tentang bagaimana kerang-kerang tersebut didapatkan maka bisa memanfaatkan fasilitas home theater.
Hal itu tentu tidak akan membuat para pengunjung bosan dan pastinya bakal jadi pengalaman wisata edukasi yang menyenangkan. Museum Kerang Bali sendiri memiliki tiga lantai, dimana setiap lantainya menampilkan koleksi kerang yang berbeda-beda.
Selama berkunjung ke Museum Kerang Bali kamu akan dipandu oleh guide yang akan menerangkan segala sesuatu tentang museum. Kamu bisa menanyakan hal apapun yang ingin ditanyakan tentang aneka fosil disini.
Untuk para pengunjung yang tertarik ingin membeli berbagai jenis souvenir kerajinan kerang, maka disini juga sudah disediakan artshop. Kamu bisa menjadikannya sebagai cinderamata untuk dibagikan ke saudara, sahabat atau dijadikan koleksi pribadi.
Buat kamu yang sudah selesai melihat koleksi-koleksi kerang di Bali Shell Museum dan tiba-tiba lapar nggak perlu khawatir. Karena di dekat kawasan museum sudah banyak tempat makan berupa cafe maupun restoran.
Sekilas Museum Kerang❤️
Bali Shell Museum adalah museum kerang hasil gagasan Stephen, seseorang yang memiliki kecintaan amat tinggi kepada kerang. Berawal dari kesenangannya itulah Stephen bertekad untuk keliling dunia mencari serta menelusuri berbagai jenis kerang.
Hingga pada akhirnya Stephen berhasil mengumpulkan koleksi kerang yang jumlahnya sudah tidak bisa ditampung hanya dalam satu ruangan kecil. Sehingga Stephen memutuskan untuk membangun sebuah museum kerang yang kini dinamai Bali Shell Museum. Museum Kerang Bali resmi dibuka untuk umum pada tahun 2009.
Sebelumnya museum kerang ini bisa kamu temukan di negara lain seperti Thailand, Filiphina, Perancis, Jepang dan Amerika Serikat. Masyarakat Indonesia patut bangga bahwa Negara kita mempunyai museum kerang seperti yang ada di luar negeri.
Beberapa jenis kerang yang bisa kamu temui disini diantaranya ada Cypraea Moneta, Crinions, Crinoid, Orthoceras dan masih banyak lagi lainnya. Jika ingin melihat koleksi lengkapnya kamu bisa kunjungi langsung museumnya ya!
Daya Tarik
❤️
Baru dilihat dari tampak luarnya saja mungkin kamu sudah akan dibuat kagum. Sebab bangunan museum kerang ini atapnya sengaja dibentuk seperti keong raksasa, mirip seperti cangkang kerang.
Menariknya, Bali Shell Museum ini bukan hanya menampilkan aneka fosil dari spesies binatang laut saja namun ada binatang gurun, perbukitan dan pegunungan juga. Dengan begitu kamu akan lebih teredukasi ketika berwisata ke museum ini.
Galeri berisikan aneka aksesoris dari kerang tertata rapih di museum ini. Sentuhan lampu, pernak-pernik dan pajangan dinding semakin membuat ruangan Museum Kerang Bali ini terlihat lebih aesthetic.
Bukan hanya wisatawan lokal saja, namun Museum Kerang Bali ini juga kerap dikunjungi oleh wisatawan dari mancanegara yang berasal dari Malaysia, Eropa, Australia, Amerika Serikat hingga Jepang.
Menjadikan Bali Shell Museum sebagai destinasi wisata edukasi terutama untuk si kecil merupakan keputusan yang tepat. Supaya momen berkunjungmu ke Bali Shell Museum bisa dikenang terus, jangan lupa untuk mengabadikannya melalui bidikan lensa kamera ya!
Rafiuddin Mukhtar Rahman (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.
Faiq Muntasir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.
Ghifari Nashir Rabbani (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli matematika, tapi saya tahu peluang menang giveaway ini meningkat dengan komentar ini.