10 Gambar Benteng Portugis Jepara, Harga Tiket Masuk, Lokasi Alamat, Penginapan Hotel, Jam Buka Tutup, Misteri Mitos + Keindahan di Sekitar Wisata

10 reviews

Rp51.100

Category:

Deskripsi

Lokasi: di Jl. Benteng Portugis – Tayu Km. 48, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
Map: KlikDisini
HTM: Weekdays Rp 3.000/ orang dan weekend Rp 5.000/ orang
Buka/Tutup: 06.00 – 18.00
Telepon: 0813-9096-4946

foto by instagram.com/cbs_jepara/

Jepara bukan hanya terkenal akan ukirannya dan sebagai kota kelahiran Kartini saja. Lebih dari itu Jepara mempunyai potensi wisata yang mengagumkan. Tidak hanya pantai atau destinasi diving saja, tapi juga mempunyai tempat wisata sejarah dan salah satunya adalah Benteng Portugis.

Benteng ini merupakan tempat sejarah yang mengingatkan kita kalau Indonesia dulu pernah dijajah oleh bangsa Portugis. Benteng ini letaknya di tepi pantai yang sekarang juga dijadikan sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Pastilah sangat dirawat dan dilindungi.

Sejarah Asal Usul Benteng Portugis Jepara

foto by youtube.com

Dibangunnya benteng portugis pada tahun 1923 tentu tak lepas dari jaman penjajahan Belanda. Dulu Raja Mataram yakni Sultan Agung sedang berusaha mengusir Belanda. Tapi, upaya pengusiran penjajah Belanda kala itu gagal.

Hal itu membuat Sultan memutar otak, hingga menemukan pemikiran bahwa pengusiran Belanda harus dilakukan dengan dua jalur yakni jalur darat dan laut secara bersamaan. Sementara waktu itu pasukan mataram hanya mahir perang lewat jalur darat saja.

Karena itu,  Sultan Agung meminta bantuan pihak ketiga yaitu Bangsa Portugis yang mahir perang melalui jalur laut dan dibangunlah sebuah benteng. Tempat yang strategis juga sering dijadikan untuk kepentingan militer.

foto by idsejarah.net

Letaknya itu di atas bukit serta dekat dengan lautan yang membuat tembakan meriam dapat lebih mudah tepat sasaran. Akhirnya berhasilah mengusir penjajah Belanda. Menurut cerita, Bangsa Portugis menempati benteng ini hanya sebentar saja.

Terdapat dua versi cerita tentang alasan Portugis meninggalkan benteng. Yang pertama karena banyak pasukan Portugis menjadi korban dan secara misterius menghilang. Sehingga, mereka meninggalkan benteng.

Kono katanya, di sekitar Pulau Mandalika ada pusaran air laut dan itu merupakan pintu gerbang keraton siluman luweng dengan raja Siluman Buaya Putih. Nah, siluman Buaya Putih pernah dikalahkan oleh Ki Leseh.

Setelah kalah, dia bersumpah kalau siapa saja orang yang berkulit putih seperti warna kulit Ki Leseh akan disedot ke pusaran air laut sampai hilang entar kemana. Karena kerap terjadi korban hilang itulah ditambah cerita rakyat, akhirnya Bangsa Portugis percaya dan meninggalkan benteng.

foto by instagram.com/fivahayildan/

Sedangkan versi yang kedua, dulu jalur perdagangan Kerajaan Mataram berpusat melalui lautan. Namun, seiring dengan kepindahan pusat Kerajaan Demak ke Pajang, jalur perdagangan laut menjadi sepi dan lebih memilih jalur darat.  Oleh sebab itu, Portugis pergi meninggalkan benteng.

Portugis mau membantu kerajaan Mataram saat itu karena mereka menginginkan rempah-rempah. Dengan menempati banteng yang sebagai tempat persinggahan kapal-kapal perdagangan, mereka dapat mengeruk rempah-rempah secara mudah.

Benteng Portugis Pada Masa Penjajahan Jepang

foto by instagram.com/moses_rosa_ashadi/

Kemudian, saat perang dunia II, Jepang yang kala itu menduduki Indonesia menempati benteng ini. Benteng itu digunakan untuk mengintai lawan-lawan mereka dari jalur laut.

Kala itu, pemerintah Jepang mempekerjakan warga sekitar secara terpaksa yang disebut dengan sistem romusha (kerja paksa). Penduduk diminta membersihkan dan membangun benteng lebih bagus lagi.

Di bawah menara, dibuat terowongan yang dapat menembus ke pantai, sehingga mempercepat pengintaian musuh. Jepang menggunakan benteng ini sampai kalah karena Nagasaki dan Hiroshima dibom oleh sekutu.

Keindahan Alam dan Kegiatan di Benteng Portugis

foto by instagram.com/hendry.setiawan91/

Selain bisa memberikan pelajaran sejarah, Benteng ini mempunyai alam yang mempesona. Disana nampak hamparan lautan yang sangat luas dan bersih. Apabila ingin berenang, perhatikan dulu kondisi pantainya. Kalau ombak besar, sebaiknya jangan.

Namun, disana kamu bisa menyalurkan hobi memancing dengan duduk diatas batu. Suasana objek wisata ini sangat sejuk dan bisa sangat panas saat cuaca terik. Nampak juga bukit batu yang letaknya disisi pantai. Diatas bukit tersebut, ada beragam peninggalan Portugis.

foto by instagram.com/jeparagayeng/

Disana pun masih terlihat tembok-tembok pengintai yang dibangun pada pemerintahan Jepang. Di bagian utara dari benteng ada Pulau Mandalika. Tempat ini sangat instragramable, kamu akan menemukan keindahan tersendiri ketika mengambil foto disana.

Tak hanya itu adanya berbagai lempengan batu berparas putih, pepohonan besar yang rindang, serta anak tangga yang dikeliling tumbuhan. Banyak sudut indah lainnya dan disekitar sana terdapat penyewaan perahu.

foto by instagram.com/chand_pratama_7/

Fasilitas di Benteng Portugis

Sebagai penunjang kegiatan pengunjung, pengelola menyediakan beberapa fasilitas seperti mushola untuk tempat beribadah. Area parkir yang luas bisa menampung mobil dan motor. Selain itu, juga ada taman yang dikeliling pepohonan hijau, bisa sebagai tempat santai.

Pengelola pun menyediakan tempat bilas serta ruang ganti. Jadi, setelah berenang atau bermain-main air di pantai, kamu bisa bilas, lalu berganti pakaian. Gazebo-gazebo pun bisa membuat kamu berteduh. Cocok untuk berlibur bersama pasangan maupun keluarga.

Kalau merasa lapar, mampirlah ke warung sekitar. Kalau merasa capek, tapi masih ingin menyusuri keindahan alam Benteng Portugis, kamu dapat menginap di hotel atau villa. Harga penginapan mulai dari Rp 200.000/ kamar belum termasuk sarapan.

Fasilitas kamarnya seperti sofa, kipas angin, kamar mandi shower, TV parabola, gratis shoft drink, garasi mobil sampai pelayanan massage atau pijat. Jika ingin lebih hemat bisa memilih kamar dengan Rp 80.000 fasilitasnya hanya kamar mandi dalam, spring bed, kipas angin.

Letak dan Akses Menuju Benteng Portugis Jepara

foto by instagram.com/adi_muchlas_/

Destinasi wisata sejarah dan alam ini terletak di Jl. Benteng Portugis – Tayu Km. 48, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Cukup jauh jika dari pusat kota Jepara dengan jarak sekitar 45 km dalam waktu perjalanan kurang lebih 1 jam perjalanan.

Pusat kota Jepara, melakukan perjalanan menuju Pati-Tayu sampai kamu tiba di desa Sambungoyot. Lalu, belok kekiri menuju Desa Banyumanis perhatikan papan petunjuk arah. Kemudian, lurus sampai menemukan kawasan Benteng Portugis ini.

Kalau dari pusat kota pati malah lebih dekat. Lakukan perjalanan ke arah kecamatan Tayu. Sampai di desa Sambungoyot, belok kanan ke arah Desa Banyumanis. Lalu, lurus saja sampai menemukan objek wisata Gua Manik dan Benteng Portugis.

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Wisata Benteng Portugis

foto by instagram.com/mbahoerip/

Untuk menikmati suasana alam dan menyaksikan peninggalan Portugis dan Jepang, tidak membutuhkan banyak biaya. Harga Tiket Masuk ke area wisata saat weekdays atau hari-hari biasa hanya sebesar Rp 3.000/ orang dewasa dan Rp 2.000/ anak.

Sedangkan saat weekend harga tiket naik sedikit yakni Rp 5.000/ orang dewasa dan Rp 3.000/ anak. Sementara ketika ada event perayaan atau hari-hari besar, harga tiketnya Rp 10.000/ orang dewasa dan Rp 7.000/ anak.

Tempat wisata ini buka setiap hari pada jam 06.00 pagi sampai 18.00 malam. Lepaskan penat bersama anak-anak, keluarga atau orang-orang tercinta.

Dirikan tenda, gelar tikar santai bersama rombonganmu, sambil melihat pemandangan alam yang menyenangkan. Hati maupun pikiran akan kembali refresh. Perjalanannya bisa dijangkau dengan motor atau mobil. Tapi, akan lebih asik touring menggunakan motor kesayanganmu.

Rencanakan liburan murah meriah ke Bentang Portugis ini. Tak hanya panorama alam yang selaras saja, kamu pun dapat belajar tentang sejarah Indonesia. Selain di Jepara, Benteng Portugis juga ada di Ternate, Maluku Utara.

  1. ZUHAIR AKBAR

    bagus liat benteng portugis dari beberapa sudut, benteng ny pun masih terlihat sangat kokoh.

  2. Esa dyah

    Tempatnya bagus2

  3. Nadil Ulum Annafis (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penjaga zoo, tapi saya siap jaga hadiah giveaway ini lebih baik dari menjaga hewan.

  4. Nawwar Shakeel (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.

  5. Razan Muhammad Ihsan (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.

  6. Majid Sa’dan Samih (pemilik terverifikasi)

    Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!

  7. Haris Zamir (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah siapkan spanduk ‘Pemenang Giveaway’, tinggal nunggu nama saya yang diumumkan saja.

  8. Maula Arrazi (pemilik terverifikasi)

    Jika menang giveaway ini, janji saya akan… tetap rendah hati dan tidak sombong (di depan kamera).

  9. Sa’dan Aref (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.

  10. Pahlevi Anas (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *