Deskripsi
Penjajahan negara asing saat Indonesia belum merdeka memang masih membekas. Entah dalam bentuk hati atau pikiran.
Akan tetapi ada hal tertinggal yang masih terlihat bukti nyata dari penjajahan tersebut dan masih bisa dilihat oleh mata kepala anak cucu.
Ada banyak model bangunan yang dipakai saat penjajahan, salah satunya adalah goa atau gua ini biasanya dipakai penjajah untuk bersembunyi dari musuh, menyembunyikan peralatan perang, penjara, bahkan bahan makanan.
Jadi bukan rahasia lagi dong jika pribumi pun pernah mengalami romusha pada saat zaman penjajahan Jepang.
Lokasinya pun tersebar di wilayah Indonesia. Bahkan ada juga yang peninggalan Belanda dan Jepang di satu wilayah, seperti di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda serta Agrowisata Kaligua yang terletak di Bumiayu, Brebes.
Kedua spot tersebut bisa dicapai dengan berkendara melalui jalur Tegal lanjut ke Bumiayu untuk menuju Kaligua.
Beberapa diantaranya sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat wisata sejarah, namun ada juga yang terbengkalai karena keberadaannya belum diketahui dengan jelas.
1. Mojoagung Jombang❤️
Lokasi: Alas Gedangan, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur
Map: Klik Disini
HTM: Gratis, biaya parkir Rp 5.000
Goa Jepang yang berlokasi di Alas Gedangan, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur ini bisa dibilang baru. Walaupun sebenarnya tempat tersebut sudah lama ditemukan pada 2003 oleh pihak Perhutani KPH Jombang.
Menurut sejarah, tempat ini pernah menjadi lokasi untuk menyimpan bahan makanan, senjata, dan perlengkapan lain milik tentara Jepang saat menguasai Indonesia.
Akan tetapi posisi tepat menghadap kemana masih belum diketahui. Karena pihak polisi hutan menganggap yang saat ini ditemukan justru baru “jendela” nya.
Meskipun begitu, lokasinya sangat rindang. Anda bisa bersantai menikmati pemandangan di tengah hutan jati. Tapi tetap hati-hati karena ada jurang yang cukup curam.
Selain itu, Anda juga akan menemukan beberapa lokasi yang dibuat untuk semakin menarik minat wisatawan. Salah satunya bunga matahari sebagai gardu pandang.
Anda bisa duduk di atasnya dan mengambil gambar dengan pemandangan Gunung Arjuna di belakang. Selain itu, ada juga spot replika sarang burung. Tapi jika Anda tertarik ingin berfoto disini, siapkan uang Rp 2.000 ya!
Sementara jika Anda tertarik untuk datang ke Goa Jepang, siapkan uang Rp 5.000 sebagai tarif tiket masuk.
Akses menuju goa Jepang ini terbilang cukup mudah. Anda bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Rutenya adalah dari pertigaan terminal Mojoagung, lalu arahkan kendaraan ke arah Wonosalam.
Saat bertemu pertigaan, sebelum jempatan Desa Karangwinongan, Anda belok ke arah timur. Susuri jalan tersebut dan kemudian akan bertemu gapura yang terbuat dari kayu.
2. Surocolo Pundong Bantul❤️
Lokasi: Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta
Map: Klik Disini
HTM: Gratis. Biaya parkir Rp 2.000 – Rp 5.000
Pernahkah Anda melihat feed instagram Anda dipenuhi foto orang duduk di atas kembang sepatu buatan dengan latar belakang bukit hijau dan laut?
Nah, spot baru ini terletak di Seloharjo, Pundong, Bantul dan lebih dikenal dengan nama Gua Jepang Pundong.
Selain bunga sepatu, Anda juga bisa berfoto di bulan buatan dengan latar belakang bukit dan Pantai. Lokasi Goa Pundong ini tak jauh dari Parangtritis yang sudah lebih dulu dikenal.
Menurut sejarah, goa ini digunakan sebagai markas pertahanan tentara Jepang serta pengintaian musuh. Diyakini, pembangunan dibangun pada tahun 1942-1945.
Secara total, ada 18 buah yang dibangun di Bukit Pundong. Tiap goa memiliki fungsi yang berbeda dan saling berhubungan sehingga jika masuk akan menemukan desain berbeda.
Jika Anda tertarik memasukinya, jangan lupa membawa senter karena kondisi cahaya hanya sedikit. Untuk sampai ke sini, Anda dapat mengambil arah ke Parangtritis kemudian lanjut ke Jembatan Kretek.
Terus sampai Jalan Parangtritis, Goa Cerme hingga sampai di Desa Ngreco. Anda bisa menitipkan kendaraan di sini karena jalanan yang tidak memungkin ke sana.
Kondisi jalan yang terjal dan curam menjadi salah satu faktor sebaiknya mobil dititipkan di Desa Ngreco. Selanjutnya, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Harga tiket masuk terbilang gratis. Akan tetapi Anda diharuskan membayar Rp 5.000 untuk retribusi kendaraan mobil. Sedangkan untuk motor, Anda membayar Rp 2.000. Jangan lupa, untuk berfoto di spot foto dengan biaya sebesar Rp 3.000.
Selain itu, ada juga peninggalan Jepang di Imogiri. Goa Maria Giriningsing pernah dijadikan markas atau barak bagi tentara Jepang saat Perang Dunia 2. Bergerak ke arah utara, Anda bisa mengunjungi Goa Jepang lain di Berbah, Sleman.
3. Kaliurang Jogja❤️
Lokasi: Nirmolo Kaliurang, Kaliurang
Map: Klik Disini
HTM: Rp 2.000 per orang
Tidak hanya satu, tapi dua Goa Jepang yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain Goa Jepang Pundong, ada Goa Jepang yang terletak di lereng Gunung Merapi, tepatnya wilayah Kaliurang, Nirmolo Kaliurang.
Lokasinya yang berada di pegunungan membuat kawasan ini sejuk serta bisa melihat eksotisme Gunung Merapi dari sisi lain. Selain itu Anda bisa bertemu kawanan monyet di habitat alami.
Berdasarkan pernyataan pengelola kompleks wisata Nirmolo Kaliurang, peninggalan ini difungsikan untuk tempat tinggal dan perlindungan dari sekutu. Ada 25 unit dengan fungsi yang berbeda-beda tapi masih berhubungan.
Menariknya, Goa Jepang di sini masih orisinal dan tanpa penerangan. Jika Anda tertarik untuk masuk, diperbolehkan dan ada pemandu yang siap menemani serta menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan.
Anda perlu trekking dulu sebelum sampai di Goa Jepang, melalui jalan setapak. Baiknya, persiapkan diri Anda sebelum trekking di jalur ini.
Karena tidak sedikit wisatawan yang akhirnya menyerah di tengah jalan karena tak kuat menanjak. Wajar, karena kontur jalan yang berkelok-kelok, berbatu serta curam di sisi jalur.
Di sisi lain, Goa Jepang Kaliurang juga terkenal angker. Ada cerita yang mengatakan bahwa tempat ini dulunya pernah menjadi tempat penyiksaan pribumi oleh tentara Jepang.
Ditambah lagi sudah puluhan tahun terbengkalai. Sehingga cerita-cerita mistis di lokasi tersebut santer terdengar.
Di pantai Roban Subah, di sekitar sungai Kaliurang juga ditemukan goa peninggalan Jepang. Goa ini bisa dimasuki tank serta kendaraan tempur lainnya. Hampir sama dengan Goa Jepang yang ada di Indonesia, tempat ini dibuat dengan cara romusha.
4. Bandung❤️
Lokasi: Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Dago Pakar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat
Map: Klik Disini
HTM: Rp 15.000 per orang
Membicarakan Goa Jepang belum lengkap rasanya jika tidak mengikutsertakan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda atau yang lebih dikenal Tahura.
Taman Hutan Raya yang berada di Bandung ini menyimpan banyak sejarah. Ada dua goa yang terkenal disini, yaitu Goa Jepang dan Goa Belanda.
Suasana taman hutan yang sangat asri dan monyet pun masih berkeliaran serta udara sejuk bisa menjadi alasan untuk mengunjungi kawasan ini.
Jalan yang sudah rapih dan ada penunjuk jalan diyakini bahwa wisata sejarah tersebut dikelola dengan baik.
Menurut berbagai sumber, goa ini dulu difungsikan sebagai pusat stasiun radio, logistik, dan telekomunikasi. Walaupun begitu, pembangunan yang terjadi pada tahun 1942 tidak pernah selesai.
Bahkan, kabarnya, belum pernah direnovasi sejak saat itu. Fungsi dari lokasi ini adalah untuk tempat persembunyian serta gudang amunisi dan persenjataan.
Letak Goa Jepang dari pintu masuk Tahura hanya berjarak 300 meter. Anda akan diminta untuk turun ke bawah. Kemudian Anda akan menemukan 4 mulut goa.
Diyakini, 2 lorong adalah jebakan dan 2 lainnya adalah yang sebenarnya. Jika Anda tertarik ingin masuk dan tak membawa senter, ada penyewaan senter sebesar Rp 5.000.
Puas menikmati wisata sejarah di Goa Jepang, Anda bisa melangkahkan kaki ke Goa Belanda yang berjarak 150 meter. Jika tak ingin berjalan kaki, bisa menyewa ojek.
Sesampai di Goa Belanda, ada baiknya, Anda tidak mengucapkan kata Lada. Mereka meyakini jika menyebut kata itu maka akan mengalami hal aneh.
Anda bisa pingsan seketika, suasana berubah mencekam, hingga terdengar suara derap kaki kuda.
Menurut riwayat, Lada dipercayai masyarakat setempat sebagai salah satu tokoh atau leluhur di wilayah tersebut yang namanya memang disakralkan. Tidak ada masyarakat di sana yang berani mengucapkan sembarangan.
5. Wonosalam❤️
Lokasi: Dusun Sidolegi, Sumberjo, Wonosalam, Jombang, Jawa Timur
Map: Klik Disini
HTM: Gratis, biaya parkir Rp 5.000.
Goa yang ditemukan oleh warga ini berada di lembah pegunungan Anjasmoro. Anda harus berjalan kaki sekitar 20 menit terlebih dahulu dari lokasi parkir kendaraan sebelum sampai ke goa.
Sepanjang jalan Anda akan disuguhkan pemadangan alam pegunungan bahkan melihat aliran sungai yang jernih.
Goa Sriti ini juga belum pernah dijamah manusia. Dinamakan Goa Sriti karena terdapat banyak burung sriti yang bisa Anda temukan di dalamnya.
Ia memiliki dua ruang khusus untuk semedi. Ditandai dengan adanya bekas pembakaran dupa dan kemenyan.
Selain Jombang, Goa Jepang juga bisa Anda temukan di Mojokerto, Watu Ulo di Jember, Cangar di Batu Malang, Kepanjen, Madura, Alas Purwo di Banyuwangi, Colo (Gunung Muria) di Kudus, Goa Jepang Wilis di Kediri, Ngawi, Pasuruan, serta Situbondo.
6. Lhoksemauwe❤️
Lokasi: Bukit Wisata Blang Panyang, Blang Panyang, Lhoksemauwe, Aceh.
Map: Klik Disini
HTM: Rp 5.000 per orang
Ada banyak tempat wisata yang berada di Lhoksumauwe, Aceh. Salah satu yang sedang tersohor dan digadang-gadang menjadi ikon baru kota ini adalah Goa Jepang.
Di sana terdapat Taman Ngieng Jioh (taman melihat Jauh). Dari sini, Anda bisa melihat pabrik PT Arun dan pelabuhannya dari kejauhan.
Selain itu, Anda akan melihat Selat Malaka sedangkan sisi lainnya perbukitan dengan pepohonan rimbun. Bergeser sedikit, Anda akan melihat gedung-gedung di pusat kota Lhokseumawe serta PT Arun dan perusahan pupuk PT PIM.
Goa Jepang sendiri sebenarnya belum dijamah sehingga keasliannya masih terjamin. Memang peninggalan sejarah ini tidak sepanjang Lobang Jepang di Bukittinggi.
Di dalamnya, Anda bisa melihat dinding yang dihiasi kapur. Lobang Jepang ini terletak 100 kaki dari permukaan laut.
Di salah satu kota dari provinsi ini pun juga ada peninggalan jaman penjajahan Jepang. Tepatnya di Pantai Benteng Goa Jepang, Sabang. Ada bunker yang digunakan sebagai benteng pertahanan pejuang Aceh memantau pergerakan Jepang.
Untuk menuju ke sana Anda harus melewati beberapa anak tangga. Setelah itu Anda akan menemukan pantai yang indah dengan hamparan rumput hijau menyejukkan mata.
Terlepas dari kehadiran Goa Jepang, Aceh sedang menghadapi fenomena Bergek. Bergek adalah penyanyi muda di kancah musik lokal.
Bahkan masyarakat pun menanti konser Bergek dengan antusias. Lagu-lagunya pun dinyanyikan oleh masyarakat setempat. Lagu-lagu Bergek yang melejit di Aceh salah satunya adalah Boh Hatee.
7. Bukittinggi❤️
Lokasi: Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Map: Klik Disini
HTM: Rp 8.000 per orang
Lagi, peninggalan Jepang di Nusantara, adalah Lubang Jepang yang terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Anda pun tak perlu jauh-jauh keluar Padang karena posisi Lobang Jepang ini tak jauh dari pusat kota. Hanya butuh 15 menit dengan berjalan kaki.
Pemandu wisata di sana mengatakan lubang ini dibuat dengan mempekerjakan secara paksa orang-orang di luar Bukittinggi seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Justru tidak ada orang Bukittinggi yang mengerjakan ini, disinyalir untuk menjaga kerahasiaan.
Lobang ini memiliki panjang lebih dari 6 kilometer dan beberapa ada yang sampai tembus ke Ngarai Sianok, Jam Gadang di samping Istana Bung Hatta, serta Benteng Fort De Kock. Sebelum sampai, Anda akan menuruni sebanyak 132 anak tangga.
Di dalamnya ada 21 lorong kecil yang memiliki bermacam fungsi. Ada yang sebagai ruang amunisi, ruang pertemuan, pintu pelarian, ruang penyergapan serta penjara.
Di dinding pintu masuk ada denah tertera menjelaskan nama ruangan-ruangannya. Ada satu ruang yang mengerikan disana, namanya dapur.
Tapi dapur yang ini berfungsi untuk memutilasi tahanan yang sudah tewas lalu dibuang melalui lubang air. Ada banyak kisah misteri serta penampakan hantu yang menyelimuti goa tersebut.
Selain di Bukittinggi, Anda juga bisa menemukan salah satu Goa Jepang di ibukota Sumatera Selatan yakni Palembang.
8. Pangandaran❤️
Lokasi: Cagar Alam Pangandaran, Pananjung, Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Map: Klik Disini
HTM: Rp 20.000 per orang
Tahun 2015, ada sebuah buku misteri untuk anak terbitan Kiddo yang menceritakan petualangan seorang anak di Cagar Alam Pantai Pangandaran.
Buku karangan Iwok Abqary ini berjudul Misteri Gua Jepang. Buku fiksi anak tersebut mengambil tempat dimana di dunia nyata memang ada, Gua Jepang di Pangandaran.
Gua Jepang Pangandaran memiliki tiga gua dengan diameter lubang pengintai sebesar 1 meter. Gua ini belum pernah direnovasi sehingga keasliannya pun masih terjaga.
Selain Pangandaran, ada Gua Jepang yang terletak persis di samping Markas Kodim 0617 Majalengka. Selintas tempat ini tampak angker. Ukurannya kurang lebih 5×5 meter.
Sebenarnya tempat ini tidak jauh posisinya dari jalan raya Majalengka-Cigasong. Gua tersebut merupakan salah satu Gua Jepang yang ada di Indonesia tepatnya Jawa Barat selain di Maribaya, Garut, Purwakarta tepatnya di Desa Wanayasa.
9. Papua❤️
Lokasi: Jalan Goa Jepang, Sumberker, Samofa, Biak Numfor, Papua
Map: Klik Disini
HTM: Rp 25.000 per orang
Terdapat dua goa peninggalan Jepang di Biak, yang pertama Goa Binsari dan yang kedua Goa Jepang Lima Kamar. Goa Binsari diambil dari nama Abyab Binsari yang berarti “Goa Nenek”.
Ini dikarenakan dulu ada seorang nenek yang tinggal di sini. Kemudian nenek itu menghilang ketika Jepang datang.
Disinyalir, Goa Binsari ini punya lorong yang tembus sampai Goa Lima Kamar. Ia memiliki panjang 5-6 kilometer. Dengan lorong sepanjang itu tentu bisa menampung ribuan tentara.
Bahkan di kawasan ini terdapat tentara Jepang berjumlah 6.000 orang terkubur hidup hidup di sana setelah Jenderal McArthur menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar yang terbakar di atas lokasi tersebut.
Jarak Goa Binsari dengan kota Biak dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan. Kawasan ini adalah perlindungan bagi tentara Jepang serta pusat logistik saat itu. Letaknya pun cukup strategis. Bahkan goa tersebut memang goa alami, bukan buatan.
10. Kupang❤️
Lokasi: Kampung Nunleu, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Tak banyak masyarakat setempat tahu keberadaan Goa Jepang satu ini. Berjumlah enam buah lubang yang terletak di tebing tak terawat.
Posisinya yang berada di tepi sungai Liliba dipenuhi oleh semak dan rerumputan padahal panjangnya sekitar 5 kilometer.
Penunjuk arahnya hanya papan nama yang terpajang di tepi jalan bertuliskan “Situs Peninggalan Goa Jepang dalam Perang Dunia II”.
Selain Kupang, NTT juga punya Goa Jepang di Tanjung Ringgit, Lombok Timur serta Rane di Flores.
11. Bali❤️
Lokasi: Dusun Koripan, Desa Banjarangkan, Klungkung, Bali
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Bali tak luput dari peninggalan Jepang. Ada 16 lubang goa yang terletak di Kabupaten Klungkung. Goa ini dibuat di dinding tebing, di pinggir jalan Denpasar – Semarapura.
Dibuat oleh Jepang untuk perlindungan tentaranya dari serangan tentara sekutu di masa Perang Dunia II. Posisinya yang berada di pinggir jalan, memudahkan Anda untuk menemukannya.
12. Promasan Semarang❤️
Lokasi: Lereng Gunung Ungaran, Desa Promasan, Semarang, Jawa tengah
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Goa yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini memang belum seterkenal itu untuk dijadikan titik point pendakian. Akan tetapi tak sedikit yang mulai “memberanikan diri” menembus kawasan yang dibuat dengan hasil romusha.
Sebelum sampai ke Desa Promasan, Anda akan menemukan titik point di pabrik teh, PT Rumpun Sari Medini. Dari sini jarak yang ditempuh tinggal 5 kilometer. Anda pun akan menemukan beberapa papan petunjuk arah ke Goa Jepang Promasan.
Jika sudah di sini, sekalian saja mampir ke Goa Tirta Mulya. Lokasinya berada di desa wisata Sidomukti. Memang lokasi ini bukan peninggalan Jepang tetapi dibuat pada tahun 2009 sebagai lorong menuju tempat pandang menikmati Gunung Ungaran.
Anda bisa mengabadikan video di sini. Karena Gunung Ungaran sangat bagus terlihat dari sini. Sisa Goa Jepang lain di wilayah Jawa Tengah pun tersebar pula di Wonogiri.
13. Kalimantan dan Sulawesi❤️
Lokasi: Balikpapan, Samarinda, Minahasa, dan Gowa
HTM: Gratis
Jepang pun meninggalkan jejaknya di Pualu Kalimantan, salah satunya Balikpapan. Kota ini penuh akan cagar budaya peninggalan Jepang seperti bunker, meriam, serta tugu perdamaian dan makam simbolis.
Namun, dua tahun lalu, warga Samarinda dikejutkan dengan penemuan goa, yang diyakini peninggalan Jepang, di bawah rumahnya.
Lokasinya berada di Jalan RE Martadinata, Teluk Lerong, Samarinda. Akan tetapi berapa panjang dan mengarah kemana, masih belum diketahui dengan pasti.
Pualu tetangganya, Sulawesi pun juga memiliki peninggalan. Goa Jepang yang berada di Desa Kiawa, Kawangkoan ini merupakan aset bagi daerah Minahasa.
Akan tetapi kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan tidak dirawat dengan baik. Sayang, pada bulan Februari 2024, Anda sudah tak bisa mengunjungi lokasi ini karena ambruk.
Hal ini pun membuat akses jalan Kawangkoan – Tomohon lumpuh. Sungguh disayangkan jika tempat bersejarah ini akhirnya ambruk dan tertutup tanah.
Namun Anda masih bisa menikmati peninggalan Jepang dengan menuju ke Sulawesi Selatan, tepatnya di Malino, Gowa. Di sini ada Goa Jepang yang ukurannya lebih kecil dari goa kebanyakan.
Jika dilihat dari luar, goa ini seperti lubang horizontal yang dikelilingi tanah. Tempat ini digunakan untuk pertahanan. Menurut Wikipedia, perjalanan dari Makassar ke daerah Malino memakan waktu sekitar 2 jam.
monza reza –
9 Executive Spa Samarinda beda total perawatannya.. . ruangannya nyaman,therapist nya asik cantik lagi pokoknya pelayanannya oke laah…TKP di Jl. Untung Suropati No.35, Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243 highly recommended in a town!!! nine-spa.com
Idris Najib Zahir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pesenam, tapi kalau menang giveaway, saya siap lakukan backflip kebahagiaan!
Carim Basim Elfathan (pemilik terverifikasi) –
Dari pada pusing mikirin mantan, mending pusingin cara bawa pulang hadiah giveaway ini.
Fathian Attirmidzi (pemilik terverifikasi) –
Jika saya menang, saya janji akan… tetap update di media sosial. Prioritas kan?