Deskripsi
Alamat: Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 3, Gambir, Kota Jakarta Pusat 10110
Map: Klik Disini
Jam Buka: 24 Jam
HTM: Gratis
No. Telp:–
WhatsApp:–
Sekilas Tentang❤️
Istana Merdeka adalah tempat resmi kantor dan kediaman Presiden Republik Indonesia yang lokasinya tepat menghadap ke arah Taman Monumen Nasional (Monas). Mulanya, Istana Merdeka ini digunakan sebagai tempat kediaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa pendudukan Jepang di Indonesia kala itu yaitu Pieter Mijer.
Pada awal masa pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka sempat menjadi saksi sejarah penandantanganan naskah pengakuan Republik Indonesia Serikat (RIS) yakni pada 27 Desember 1949. Wakil RI yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Belanda diwakili oleh A.H.J Lovink.
Luas dari Istana Merdeka sendiri mencapai 2.400 m2 yang mana lokasinya satu kompleks dengan Bina Graha dan Istana Negara. Istana Merdeka memilih Palladian Architecture sebagai gaya arsitekturnya. Arsitek dari Istana Merdeka sendiri ialah Jacobus Bartholomeus Drossaers.
Presiden RI pertama yang menduduki Istana Merdeka ialah Soekarno tepat pada 28 Desember 1949. Tercatat momen peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus pertama kali diadakan di Istana Merdeka yaitu pada tahun 1950.
Selain Presiden Soekarno, tercatat Presiden RI yang mendiami Istana Merdeka diantaranya ada Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum bernama Istana Merdeka dulunya bangunan ini memiliki banyak nama sesuai dengan situasi zaman diantaranya ialah Sitana Koningsplein, Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Istana Gambir, Istana Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Istana Saiko Syikikan dan Istana Van Mook.
Pemberian nama Istana Merdeka konon berkaitan dengan peristiwa yang berlangsung pada 27 Desember 1949 pada saat pengakukan kedaulatan RIS oleh kerajaan Belanda. Acara pengakuan kedaulatan tersebut dihadiri oleh ratusan ribu orang.
Mereka ingin menyaksikan momen pertama kalinya Bendera Merah Putih dinaikan ke langit biru menjulang ke atas dan berkibar dengan amat cantiknya. Seketika semua bersorak gembira sambil berteriak Merdeka! Merdeka! Sejak saat itulah bangunan tersebut diberi nama Istana Merdeka yang semulanya Istana Gambir.
Saksi Sejarah
❤️
Bukan hanya menjadi saksi pengakuan kedaulatan RIS dan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1950, namun Istana Merdeka juga telah mengukir sejarah lain yang sampai saat ini masih menjadi memori terkenang.
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di Istana Merdeka diantaranya yaitu dilaksanakannya penandatanganan Naskah Persetujuan Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947. Persetujuan Linggarjati ini menyepakati bahwa Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda sepakat bersama-sama menyelenggarakan berdirinya sebuah negara berprinsip federasi.
Setelah peristiwa tersebut, pada tanggal 13 Maret 1948 Istana Merdeka kembali menjadi tuan rumah pertemuan empat mata antara Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Letnan Gubernur Jenderal Dr. Hubertus J. Van Mook.
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, peristiwa sejarah yang terjadi di Istana Merdeka diantaranya ada Pembubaran RIS kembali ke bentuk NKRI pada tanggal 15 Agustus 1950. Peristiwa berikutnya adalah kembalinya UUD 1945 di depan Istana Merdeka pada 28 Maret 1963.
Jalan Menuju Lokasi❤️
Lokasi dari Istana Merdeka berada di Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 3, Gambir. Untuk bisa menjangkau lokasi ini pun sangat mudah karena letaknya yang cukup strategis yaitu berada di depan Monas.
Cara menuju lokasi pun bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi kamu bisa mengakses navigasi maps yang sudah kami sematkan diatas.
Sedangkan jika menggunakan transportasi publik kamu bisa mengakses aplikasi MoovitApp untuk mengetahui jenis angkutan apa yang dapat ditunggangi untuk mengantarmu tiba di lokasi Istana Merdeka.
Sisi Ruangan
❤️
Istana Merdeka memiliki beberapa ruangan yang tentunya mempunyai fungsi masing-masing. Dulu Presiden Soekarno menggunakan sebuah ruang di sisi timur Istana Merdeka sebagai kamar tidurnya. Seberang ruang tidur tersebut digunakan sebagai ruang kerja Presiden Soekarno.
Diantara ruang kerja dan tidur terdapat ruang resepsi, sebuah bangsal luas yang memisahkan kedua ruangan tersebut. Kemudian di sisi barat depan Istana Merdeka digunakan sebagai kegiatan-kegiatan resmi.
Diantara ruang kerja presiden dan serambi depan semula terdapat teras terbuka dengan perabotan dari rotan. Biasanya teras ini dijadikan ruang tunggu untuk penyerahan surat kepercayaan kepada Presiden oleh para duta besar.
Kemudian di bagian lainnya ruang tamu Presiden yang saat itu diberi nama ruang Jepara karena didiami oleh Presiden Soeharto berisi ragam interior dan meja kursi kayu dari ukiran Jepara. Ruang kerja Presiden Soekarno diisi dengan meja dari kayu jati masif, sepasang kursi tamu dari kulit dan dua dinding yang dipenuhi lemari buku.
Sebuah gazebo di tengah pelataran digunakan sebagai kelas taman kanak-kanak bagi putra-putri Bung Karno dan anak-anak Staff Istana. Para karyawan Istana sendiri tinggal di bangunan samping.
Bukan hanya gazebo, di tengah pelataran juga ada bangunan Sanggar yang terbuat dari kayu dan bertingkat dua. Dulunya sanggar tersebut digunakan oleh Bung Karno sebagai tempat untuk menulis naskah pidato ataupun melukis. Hasil lukisan dan koleksi benda-benda seni Bung Karno lalu disimpan di lantai atas yang diberi nama Puri Bhakti Renatama.
Sejatinya Istana Kepresidenan terdiri dari dua bangunan yaitu Istana Merdeka dan Istana Negara. Kedua bangunan tersebut memiliki fungsi yang tak jauh berbeda yakni untuk kunjungan tamu kenegaraan, Upacara 17 Agustus, konfersi pers, pelantikan Pemerintah dan kegiatan kenegaraan lainnya.
Jika dihitung secara keseluruhan kedua bangunan tersebut berdiri diatas tanah seluas 68.000 m2. Dimana letaknya berada diantara Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Veteran. Istana Merdeka dan Istana Negara dikelilingi pula oleh sejumlah bangunan yang kerap dijadikan lokasi kegiatan kenegaraan lainnya juga.
Lebih Dari Kediaman Presiden❤️
Selain difungsikan sebagai kediaman Presiden Republik Indonesia, Istana Merdeka kini juga digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara kenegaraan seperti Peringatan Detik-detik Proklamasi, Penyerahan surat-surat kepercayaan Duta Besar negara sahabat, upacara penyambutan tamu-tamu negara dan kegiatan kenegaraan lainnya.
Selain itu Istana Merdeka juga dibuka untuk umum, sehingga masyarakat yang hendak melihat-lihat kultur sejarah disini diperbolehkan masuk. Tak sedikit masyarakat yang memanfaatkan kunjungan mereka ke Istana Merdeka untuk berfoto-foto.
Tak hanya itu saja, Istana Merdeka ini juga kerap dijadikan sebagai salah satu lokasi kunjungan atau studi banding oleh Sekolah, Universitas, Komunitas ataupun kelompok besar lainnya. Baik Istana Merdeka ataupun Istana Negara keduanya sama-sama bisa dikunjungi oleh masyarakat umum dengan catatan harus melalui beberapa prosedur kunjungan terlebih dahulu.
Dengan begitu masyarakat bisa melihat isi didalam Istana Kepresidenan baik Istana Merdeka dan Istana Negara serta dapat belajar sejarah sekaligus. Oiya, perlu kamu ketahui juga bahwa Istana Kepresidenan bukan hanya ada di Jakarta saja lho tetapi di Bali dan Bogor juga.
Persyaratan untuk bisa masuk kedalam Istana Merdeka hanyalah membutuhkan KTP saja yang nantinya akan ditukarkan dengan ID Card Pengunjung. Setelah mendapatkan ID Card tersebut pengunjung harus menunggu panggilan dan giliran masuk terlebih dahulu.
Beberapa peraturan yang harus ditaati ketika hendak memasuki kawasan Istana Merdeka ialah harus berpakaian rapih, dilarang memakai sandal japit serta tidak diperbolehkan membawa barang-barang pribadi seperti kamera, tas, makanan dan juga minuman.
Jadi itulah barusan sekilas pembahasan tentang Istana Merdeka yang mungkin saja infonya dibutuhkan ketika kamu hendak menjadikan Istana Kepresidenan ini sebagai destinasi wisatamu dalam waktu dekat nanti. Jangan lupa pakai outfit terbaikmu supaya potret momen di Istana Merdeka terlihat cakep dipamerkan di sosial mediamu.
Najmi Rayyan Syakib (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.
Tahir Hakim Razi (pemilik terverifikasi) –
Semoga beruntung itu saya, kalau bukan saya ya semoga tetap saya.
Alim Jair (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan astronot, tapi siap menjelajah ruang angkasa jika hadiahnya adalah giveaway ini.