Tradisi Lebaran di India, Menu Makanan Khasnya dan Perbedaan Perayaan Dengan Indonesia

13 reviews

Rp51.900

Category:

Deskripsi

foto by pegipegi.com

Mengintip keseruan berlebaran di negeri boliwud akan membawa kita pada tradisi unik yang dijalani masyarakatnya. Negeri dengan mayoritas penduduk beragama Hindu tersebut rupanya menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama.

Hal ini terlihat dari ramainya masyarakat yang berbondong-bondong merayakan eid fitri meskipun bukan muslim. Mereka juga tak canggung untuk mengunjungi rumah kerabat untuk turut merasakan hari kemenangan tersebut.

Muslim India merayakan lebaran dengan menghias topi dan pakaian yang akan mereka kenakan. Dari jauh-jauh hari, orang-orang akan mencari sari dan pakaian terbaik untuk dikenakan bersilahturahmi dan salat eid.

Para wanita jauh lebih meriah, mereka sengaja menghias tangan dan kaki dengan henna. Beragam desain henna ditorehkan pada malam takbiran sebagai wujud sukacita menyambut lebaran.

Tak mau kalah, kaum adam juga menggoreskan kata-kata eid mubarak di pergelangan tangan mereka.

Sementara para pria melakukan dekorasi di sekitar rumah, maka para ibu bersiap-siap di dapur.

Sama halnya dengan masyarakat kita, muslim India menyiapkan beberapa makanan khas lebaran. Jika kita mengenal rendang dan sambal ati, di India dapat ditemukan Shevaiyan dan Sheerkurma.

Sheivayan sendiri adalah makanan yang terbuat dari mie sohun dengan tambahan buah kering, susu atau cemilan manis lainnya, seperti permen. Kedua makanan tersebut akan disantap bersama keluarga dan tamu yang bertandang ke rumah.

Selain shevaiyan dan sheerkurma, adapula malai dan roti naan. Malai merupakan olahan susu yang dipanaskan selama 1 jam dengan suhu 80 derajat.

Setelah dipanaskan, susu dibiarkan dingin hingga membentuk protein di bagian permukaannya. Protein inilah yang disebut malai dan biasa dinikmati dengan berbagai macam roti, seperti naan.

Selain malai, krim susu juga kerap disajikan sebagai santapan khas lebaran ala muslim India. Tak pelak kalau penjualan susu benar-benar meningkat di hari lebaran.

Bahkan seorang pedagang susu bisa menjual hingga 150 liter susu dalam 3 jam saja. Untuk menyediakan pasokan susu di hari lebaran, toko-toko tetap buka sampai pagi hari.

Di malam takbiran, muslim India juga memadati jalan-jalan sekitar pasar kaget. Khusus di malam ini, setiap tempat dipenuhi oleh penjual beragam keperluan khas lebaran. Ada penjual makanan, perhiasan, sampai pakaian yang bisa dikenakan saat hari kemenangan tiba.

Atmosfer kebahagiaan benar-benar terasa kental di seluruh pelosok India pada eid fitri. Pasar yang sebelumnya berjalan normal, akan terlihat penuh sesak oleh manusia. Setiap orang akan menenteng belanjaan di kedua tangan sambil menawar pada para penjual.

Wanita India dikenal paling suka mengenakan kosmetik untuk mempercantik diri. Tak ayal kalau kios penjual alat kosmetik terlihat penuh sesak dan dipadati oleh para ibu dan gadis-gadis yang ingin mempercantik diri.

India benar-benar seperti lautan manusia di malam takbiran dengan lampu-lampu yang berkerlip.

Meskipun agama ini terhitung minoritas, tetapi keseruan lebaran benar-benar dirasakan. Muslim India benar-benar tahu bagaimana menjalani hari kemenangan dengan perbedaan agama di sekitar mereka.

Alih-alih tersudut sebagai kaum minoritas, muslim India mendapatkan kebebasan mereka dalam memeluk agama rahmatan lil ‘alamin tersebut.

Berbeda dengan malam takbiran, di hari raya, orang-orang berbondong-bondong pulang ke rumah usai menjalankan salat eid. Mereka berkumpul di dalam rumah untuk saling bermaaf-maafan.

Momen ini benar-benar dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk mendapatkan pengampunan dari orang tua. Meminta maaf dari orang-orang yang pernah disakiti atau musuh di masa lalu.

Barulah setelah itu mereka sama-sama menyantap makanan yang sudah dimasak malam sebelumnya oleh para ibu.

Khsusus bagi pria, mereka akan pergi ke makam untuk menziarahi kakek, nenek atau sanak saudara yang telah meninggal. Tak ada kaum wanita yang turut serta, sebab tradisi ini benar-benar dijalani oleh para pria saja.

Jangan heran kalau anda takkan melihat ibu, gadis atau remaja wanita berkeliaran di jalanan menuju pemakaman. Mereka akan menunggu saudara lelaki tiba di rumah dan melanjutkan silahturahmi dengan tetangga atau saudara lainnya.

Eid fitri di India juga diisi dengan tukar kado atau hadiah antar sesama anggota keluarga. Antara satu dengan yang lain telah menyiapkan hadiah yang cocok untuk yang lainnya.

Hadiah akan dibuka setelah doa bersama usai tradisi maaf-maafan di hari fitri. Sangat jarang ditemui seseorang memberikan angpao berupa uang sebagai bentuk berbagi kebahagiaan disini.

Muslim India lebih suka memberikan kado yang bisa disesuaikan dengan selera penerima. Kebiasaan untuk tak tidur sampai pagi juga masih dilakukan oleh beberapa muslim India.

Sayang melewatkan momen kemenangan, mereka mengisi malam dengan bercengkrama dengan tetangga atau anggota keluarga lain. Mereka benar-benar tak memejamkan mata sedetik pun untuk mengistirahatkan diri.

Inilah mungkin yang terlihat berbeda dari lebaran di India dan Indonesia, dimana muslim India tak melewatkan sedetik pun pergantian hari tanpa bersukacita.

  1. Imaduddin Qahhar (pemilik terverifikasi)

    Komentar ini mungkin tidak lucu, tapi kalau saya yang menang, pasti semua tertawa.

  2. Pangeran Syafi Rasyid (pemilik terverifikasi)

    Jika menang giveaway ini, saya akan rayakan dengan… tidur lebih awal. Kesehatan itu penting!

  3. Uzair Hamza Arif (pemilik terverifikasi)

    Kata orang bijak, rejeki nggak akan tertukar. Tapi kalau giveaway ini tertukar ke saya, nggak apa-apa kan?

  4. Layzal Alvan (pemilik terverifikasi)

    Komentar ini mungkin tidak lucu, tapi kalau saya yang menang, pasti semua tertawa.

  5. Zaidul Hasan Mufid (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.

  6. Fadhilul Amal (pemilik terverifikasi)

    Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!

  7. Yasir Abiyan (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah siapkan spanduk ‘Pemenang Giveaway’, tinggal nunggu nama saya yang diumumkan saja.

  8. Zubair Nashit Haqqul (pemilik terverifikasi)

    Jika menang giveaway ini, janji saya akan… tetap rendah hati dan tidak sombong (di depan kamera).

  9. Yazid Bashir (pemilik terverifikasi)

    Saya tidak pernah menang undian, kecuali undian napas setiap hari. Semoga giveaway ini jadi awal yang manis!

  10. Wahid Arzetha Marwan (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah siapkan tempat khusus di rumah untuk hadiah ini. Jangan sampai kosong, ya!

  11. Andara Bahy (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.

  12. Yasar Nabil Nashir (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.

  13. Nasser Gamal (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *