Menyelami Indahnya Wisata Religi Masjid Agung Demak

3 reviews

Rp61.000

Category:

Deskripsi

Lokasi: Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511.
HTM:
Buka/Tutup: Senin-Kamis 08.00 – 16.00 wib
Map: KlikDisini

foto by instagram.com/maswie86/

Dikenal sebagai kota wali, tentunya Demak memiliki beragam destinasi wisata religi yang dapat Anda kunjungi, salah satu diantaranya adalah Masjid Agung Demak.

Berdiri kokoh sejak tahun 1401, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Dengan usia bangunan kini sudah mencapai 617 tahun, masjid ini hanya mengalami satu kali renovasi saja yaitu pada tahun 1984. Masjid ini juga pernah dicanangkan untuk didaftarkan ke UNESCO pada 1995 silam.

Lokasi masjid ini terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak Jawa Tengah. Agaknya tak sulit untuk Anda menemukan masjid ini karena berada persis di jantung Kota Demak dan berjarak kurang lebih 26 kilometer dari Kota Semarang.

foto by instagram.com/demakhariini/

Selain itu, lokasi Masjid Agung Demak ini berdekatan dengan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu yang hanya berjarak 3 kilometer, dan dapat ditempuh dengan perjalanan selama 15 menit jika Anda menggunakan kendaraan pribadi.

Mengintip Keindahan Detail Arsitektur Masjid Agung Demak❤️

Pendiri masjid berjenis arsitektur Tajug Tumpang Tiga ini, tak lain adalah raja pertama dari kesultanan Demak yaitu Raden Patah berserta walisongo. Pada awal mula dibangun, walisongo memberikan gambar kura-kura punggung lunak (bulus) pada masjid ini.

Gambar tersebutlah yang menjadi cikal bakal diperkirakannya Masjid Agung Demak ini berdiri pada tahun 1401 Saka. Keseluruhan dari bangunan utama masjid ini mempunyai satu buah menara dan memiliki bangunan induk lengkap dengan bagian serambi.

foto by instagram.com/aulia.rhmtn/

Pada bagian bangunan induk, masjid ini memiliki empat tiang utama yang menjulang setinggi 16 meter. Empat walisongo yang terdiri dari Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga diperintahkan untuk mencari tiang penyangga kayu jati atau yang disebut dengan saka guru.

Namun, dari keempat tiang tersebut, terdapat perbedaan pada tiang yang dibuat Sunan Kalijaga karena tiang tersebut terbuat dari serpihan kayu yang dijadikan satu dan dikenal dengan saka tatal.

Pada bagian bangunan serambi, Anda dapat menikmati sentuhan lembut angin selagi berkunjung ke masjid ini, karena desainnya dibuat dengan atap terbuka berbentuk limas (segitiga sama kaki) dan ditopang delapan tiang yang dikenal dengan saka majapahit.

foto by instagram.com/wartademak/

Delapan tiang ini merupakan hasil pembuatan pada masa kepemimpinan Adipati Unus (Pati Unus).
Sedangkan, atap limas masjid sendiri terbagi menjadi 3 bagian. Jumlah tersebut direpresentasikan sebagai seorang muslim yang baik haruslah memiliki tiga aspek utama yaitu iman, islam dan ihsan.

Seolah melengkapi makna tersirat dibalik berdirinya masjid ini, ketika Anda berkeliling, akan terdapat masing-masing lima buah pintu dan enam buah jendela di tiap sisi masjid ini, yang dimaknai sebagai jumlah dari rukun islam dan juga rukun iman dalam islam.

Menapaki Jejak Kisah dan Peninggalan Masjid Agung Demak❤️

Dari cerita yang melegenda, konon katanya Masjid ini dibuat oleh Para Sultan dan Ulama hanya dalam waktu satu malam saja.

foto by instagram.com/umi__latifah/

Kemudian masjid ini dijadikan salah satu tempat bagi para ulama (Walisongo) untuk menyebarkan agama islam di Tanah Jawa. Kala itu, salah satu penyebaran agama islam yang digunakan oleh salah satu anggota wali adalah melalui budaya.

Kini, jejak sejarah tersebut dapat Anda arungi melalui beragamnya peninggalan yang diberikan. Di dalam kompleks Masjid Agung Demak ini terdapat beberapa makam, diantaranya adalah makam-makam muslim dari para sultan dan ulama, yang paling dikenali adalah makam Raden Patah beserta istri dan putranya, juga makam Syekh Maulana Magribi.

Ada pula makam dari dua Raja Demak setelah Raden Patah, yaitu makam Adipati Unus (Pati Unus) Raja Demak ke-2 dan makam Sultan Trenggono Raja Demak ke-3.

foto by instagram.com/donkardono/

Selain makam dari para sultan dan ulama, Anda juga dapat menyambangi Museum Masjid Agung Demak yang dibuka pada Senin – Kamis dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Berdiri di tanah seluas 16 meter persegi, museum ini memiliki lebih dari 60 koleksi.

Pada museum ini, yang menjadi daya tarik utama adalah Pintu Bledeg buatan Ki Ageng Selo pada tahun 1466 M.

Pintu tersebut terbuat dari kayu jati berukiran tumbuh-tumbuhan, suluran, jambangan, mahkota, dan kepala naga dengan mulut terbuka lebar. Museum ini terbuka untuk umum dan tanpa dikenakan biaya apapun. Museum ini berisi riwayat dari Masjid Agung Demak itu sendiri.

Sisi lain Masjid Agung Demak❤️

foto by instagram.com/de17k/

Selain menjadi ikon wisata di kota dengan ciri khas Tugu Blimbing ini, Masjid Agung Demak juga terkenal sebagai tempat singgah dan berziarah bagi muslim dari seluruh Indonesia.

Tak sedikit orang yang datang untuk berwisata regili sekaligus bermalam di pelataran masjid, baik itu perseorangan maupun rombongan, akan bemalam dari mulai selepas senja hingga fajar menjemput.

Selain itu, Anda juga akan menemukan banyak sekali pedagang asongan atau kaki lima yang menjajakan makanan tradisional di Alun-Alun Kota Demak, tentunya dengan harga yang sangat terjangkau.

foto by instagram.com/rohmad_syarief728/

Dengan begitu Anda dapat menikmati indahnya wisata religi, sekaligus wisata kuliner tradisional khas Demak. Sungguh perpaduan yang ciamik dan sayang untuk dilewatkan.

Ragamnya Destinasi Wisata Demak❤️

Tak hanya wisata regili saja, Kota Demak juga memanjakan Anda dengan keragaman wisata lainnya.

Terdapat beberapa objek wisata alam yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, seperti Hutan Mangrove Monosari yang kini menjadi destinasi favorit bagi mayoritas anak muda yang memiliki jiwa kekinian.

Ada juga yang disebut dengan Brown Canyon Demak, tempat ini memiliki kontur tebing tak kalah indah dengan Grand Canyon yang ada di Amerika.

foto by instagram.com/fauzi_timur/

Sedangkan bagi Anda yang ingin berkunjung ke daerah yang unik, maka Desa Wisata Tlogoweru adalah pilihan yang tepat. Desa ini terkenal karena sebagian besar penduduknya memelihara burung hantu.

Jika Anda ingin menikmati suasana pantai, terdapat beberapa pantai yang dapat dikunjungi. Yaitu:
Pantai Morodemak dengan pemandangan pantai juga hutan bakau yang mempesona. Pantai Morosari Sayung, dengan hanya merogoh kocek Rp.5000/orang, Anda sudah dapat memasuki kawasan pantai ini.

Anda dapat juga mengunjungi pantai Glagah Wangi dengan eksotisme yang ditawarkan hutan mangrovenya dan Anda dapat bermain di hamparan pasir sambil sesekali ditemani oleh burung kuntul ketik hari beranjak senja.

foto by instagram.com/riefprudence/

Tak lengkap rasanya jika bepergian ke berbagai tempat wisata, tanpa membawa buah tangan untuk rekan dan keluarga di rumah yang telah menanti kepulangan Anda. Kota Demak memberikan beberapa pilihan yang unik sebagai buah tangan, diantaranya adalah batik khas Demak, kerajinan kaligrafi dan kerajinan rebana.

Namun jika Anda ingin membawa buah tangan berupa buah-buahan, maka agrowisata belimbing dan jambu merah delima adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi.

Rute Jalan❤️

Dari Jalan Imam Bonjol, traveler bisa memilih Jalan Pengapon, ke Jalan Kaligawe, dan berakhir di Masjid Agung Demak. Jika masih bingung, traveler bisa menggunakan Google Map.

  1. Danish Moshin (pemilik terverifikasi)

    Jika menang giveaway ini, janji saya akan… tetap rendah hati dan tidak sombong (di depan kamera).

  2. Dilfa Barqi Abbasy (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan astronot, tapi siap menjelajah ruang angkasa jika hadiahnya adalah giveaway ini.

  3. Imran Hamza Nadir (pemilik terverifikasi)

    Saya sih simple, nggak minta jadi pemenang utama, cukup jadi pemenang cadangan yang dapat hadiah juga.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *