Museum Malang Tempo Doeloe

4 reviews

Rp63.000

Category:

Deskripsi

Lokasi: Jl. Gajahmada no. 2, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119
Map: Klik Disini
HTM: Rp.10.000-25.000/Orang
Buka Tutup: Setiap hari 08.00 – 17.00 WIB
Telepon: 0341 6802301

Malang, walaupun namanya seperti menyedihkan namun siapa sangka di kota ini terdapat banyak sekali tempat yang sangat menarik dan unik.

Mulai dari wisata alamnya, suasana kotanya bahkan museum-museum yang ada di kota ini pun sangat menarik untuk dikunjungi.

Bagi Anda yang berasal dari Malang atau lahir di Kota Malang belum pas rasanya bila tidak pernah mengunjungi museum unik yang satu ini, yakni Museum Malang Tempo Doeloe.

Dari namanya saja pasti telah terbayang dibenak anda bagaimana suasana pada zaman dahulu di Kota Malang.

Jangan salah, meski dari namanya terdengar kuno, namun museum ini berbeda dari museum lainnya. Anda akan menjumpai suasana yang fresh dan modern.

Foto By @inibudi_su

Tak ada satu pun kesan horor maupun seram dari tempat ini karena Museum Malang Tempo Doeloe memiliki konsep ‘New Concept Modern Live Museum’ atau menggunakan konsep modern.

Dari luar museum ini memang terlihat modern dan pengunjung pun tak menyangka bila dalamnya tersimpan berbagai macam benda-benda sejarah yang digunakan oleh masyarakat Malang pada zaman dahulu.

Selain itu, untuk Anda yang malas membaca cerita sejarah kerajaan disini akan ditampilkan documenter tentang sejarah kerajaan yang pernah menduduki Kota Malang. Sehingga ilmu pengetahuan akan bertambah secara langsung.

Selain itu, Museum Malang Tempoe Doloe ini juga sangat pas untuk Anda dan keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburan di Kota Malang.

Selain untuk me-refresh pikiran, tentu anak Anda pun akan memiliki pengalaman yang lebih dalam mengenai sejarah.

Sejarah Singkat❤️

Foto By @ahmad.nowmenta

Museum Malang Tempo Doeloe tidak sulit untuk ditemukan karena letaknya yang bersebelahan dengan rumah makan Inggil, yakni rumah makan berkonsep museum milik Dwi Cahyono.

Museum Malang Tempo Doeloe beralamat di Jalan Gajahmada no. 2, atau tepatnya di belakang Balai Kota Malang, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Museum Malang Tempo Doeloe mungkin masih asing di telinga masyarakat karena memang museum ini baru diresmikan pada tanggal 22 Oktober 2012.

Museum ini diresmikan langsung oleh Dwi Cahyono, Ketua Dewan Kesenian Malang dan juga merupakan owner dari Museum Malang Tempo Doeloe serta pemilik dari Resto Inggil yang terletak disebelah museum ini.

Beliau juga adalah orang yang menggagas event Festival Malang Tempo Doeloe yang biasa digelar setiap tahunnya di Jalan Ijen.

Meski termasuk museum baru, tetapi Malang Tempo Doeloe cukup menarik untuk dikunjungi jika teman-teman kebetulan berada di Malang. Sebab di sini, masyarakat akan melihat sejarah dengan cara yang lebih modern.

Pada tahun 1996, Bapak Dwi Cahyono mulai menyelamatkan 72 arca yang tercecer di Kota Malang. Arca-arca tersebut berusia 500 sampai 600 tahun.

Kemudian pada 14 Juni 1997, Dwi Cahyono mendirikan sebuah Museum yang bertemakan sejarah Malang dengan nama Museum Malang 1000 Tahun di rumah Makan Cahyaningrat, namun rencana tersebut kandas di tengah jalan.

Pada tahun 1999 dan 2011, Bapak Dwi Cahyono menjalin kerjasama dengan Pusat Perbelanjaan Sarinah. Namun usaha tersebut mengalami kegagalan lagi.

Foto By @ireneparamita

Kemudian atas izin pemerintah setempat, beliau merenovasi sebuah rumah kuno yang lama terbengkalai dengan luas 1.000 meter persegi.

Kegigihannya membangun museum membuahkan hasil. Rumah tersebut kini menjadi museum dengan 20 ruang pamer.

Setiap ruang pamer tersebut mengusung konsep yang berbeda-beda. Diantaranya ada konsep prasejarah, penggalian data arkeologi, Kerajaan Kanjuruhan, Mataram kuno.

Serta Kerajaan Singasari, pertapaan Ken Arok, Kerajaan Majapahit, dan benteng Malang yang kini menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sjaiful Anwar.

Dengan konsep tersebut, kini bukan hanya wisatawan lokal saja yang tertarik untuk mengunjungi museum ini.

Tetapi banyak juga wisatawan internasional terutama yang berasal dari Belanda dan Jepang yang ingin mengetahui tentang sejarah Kota Malang.

Koleksi Museum
❤️

Foto By @nanieyanuar

Penataan dan dekorasi yang lebih fresh dan modern menghilangkan kesan angker yang biasanya melekat pada museum.

Banyak pengunjung yang datang kesini selain untuk mengetahui bagaimana kondisi Kota Malang pada zaman dahulu juga untuk berselfi ria dengan barang-barang koleksi yang ada tentunya.

Uniknya lagi, Museum Malang Tempo Doeloe ini dikategorikan berdasarkan periode waktu yang disesuaikan dengan urutan sejarah dari Kota Malang.

Berbagai informasi menarik akan kita dapatkan di museum ini. Mulai dari ilmu paleontologi, pra sejarah, sejarah, hingga perang kemerdekaan.

Di dalam Museum Malang Tempo Doeloe terdapat ruang kadeiloskop yang memutar tentang docudrama sejarah Kota Malang.

Sehingga pengunjung tidak akan bosan melihat-lihat koleksi yang ada. Pengunjung akan diajak mengetahui sejarah Malang dengan menyenangkan. Selain itu terdapat juga buku-buku kuno yang belum tentu di tempat-tempat lain.

Dengan adanya Museum Malang Tempo Doeloe, masyarakat akan bernostalgia dengan suasana Kota Malang di zaman dahulu, terutama pada zaman penjajahan hingga kemerdekaan.

Pertama kali datang, pengunjung akan diajak berpetualang di zaman purbakala yang berlangsung sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.

Foto By @vitaame

Ada banyak sekali benda-benda purbakala yang digunakan oleh manusia purba pada zaman dahulu untuk bertahan hidup.

Pengunjung juga bahkan bisa melihat tanduk kerbau purba dan fosil-fosil melalui diorama sehingga pengunjung bisa mengetahui cara menggali benda-benda tersebut.

Selain itu, pengunjung akan diajak berpetualang masuk ke bawah tanah yang sengaja digali dengan kedalaman 4 meter layaknya seorang arkeolog. Di dalam sana pengunjung akan menemukan arca purbakala yang melengkapi ruang bawah tanah ini.

Katanya, semua koleksi benda-benda purbakala yang ada di Museum Tempo Doeloe ini asli. Anda juga bisa menyentuh tembikar yang berusia ratusan tahun disini

Uniknya lagi pengunjung bisa mengetahui segala informasi asal usul Kota Malang secara jelas melalui video yang diputar di ruangan ini dan juga beberapa ruang yang lain.

Di ruang selanjutnya pengunjung akan diajak untuk merasakan suasana kerajaan-kerajaan yang dulu pernah menduduki Kota Malang, seperti Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Kanjuruhan.

Selain itu di sini juga terdapat suatu ruang yang mengilustrasikan pertapaan Ken Arok pada saat ia masih menguasai Kerajaan Singasari.

Menariknya, disana terdapat silsilah kerajaan yang pernah berpengaruh di Malang beserta arca dan patung lilin.

Ada patung lilin Ken Arok, raja Singasari dengan Lohgawe yang sedang melayang dan ada juga patung lilin lainnya.

Semua patung lilin tersebut dibuat semirip mungkin untuk menghidupkan suasana. Sehingga pengunjung bisa membayangkan kehidupan pada masa kerajaan itu.

Foto By @jazilaaah

Selain itu ada juga adegan Tunggul Ametung yang sedang menculik Ken Dedes dan terdapat juga buku-buku sejarah Jawa serta Indonesia.

Ada juga bebatuan kuno dari Kerajaan Majapahit, patung ganesha, dwarapala, naga berkepala wanita, arca-arca serta aneka koleksi prasasti lainnya.

Ditambah lagi adanya berbagai miniatur bangunan rumah pada zaman dulu yang dilengkapi dengan peralatan manusia zaman pra sejarah yang menambah keunikan museum ini.

Yang paling menarik disini, pengunjung bisa mencoba untuk membuat tanah liat, menumbuk jagung menggunakan alat tradisional, memainkan permainan dari batok kelapa dan lain sebagainya.

Anda juga bisa berfoto bersama benda-benda koleksi tersebut dengan syarat tanpa merusak atau merubah posisinya.

Melalui ruangan ini saja, pengunjung sudah banyak mendapatkan pengetahuan apalagi ditambah dengan koleksi sejarah yang ada diruang berikutnya.

Para pengunjung bisa memahami urutan sejarah dengan melihat tahun kejadian pada pintu di tiap area.

Zaman selanjutnya adalah zaman perkembangan. Anda bisa melihat berbagai kerajinan disini. Seperti kerajinan tembikar dan kerajinan besi.

Foto By @ireneparamita

Anda akan diperlihatkan juga alat-alat untuk membuat keris. Selanjutnya ada juga alat-alat unik lainnya seperti mixer tempo doeloe, penangkap tikus bahkan ada juga koleksi bahan-bahan untuk memasak seperti rempah-rempah.

Di Museum Malang Tempo Doeloe ini terdapat ruang kaleidoskop, yaitu ruang untuk menghadirkan film drama dokumenter agar pengunjung bisa mengetahui sejarah Malang lebih jauh.

Disini juga ditampilkan diorama perkembangan sejarah Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu.

Koleksi purbakala juga tersimpan rapi yang mencakup 72 arca yang terpencar di Malang. Arca berusia 550 sampai 600 tahun ini disimpan rapi dan terjaga.

Zaman berikutnya yaitu zaman pada masa para pendatang dari negara lain masuk ke Indonesia.

Koleksi yang ada disini yaitu lukisan, peta Indonesia, foto-foto walikota Malang yang pernah menjabat dari zaman Belanda sampai zaman sekarang.

Foto By @nabilagivara

Selain itu banyak juga koleksi foto-foto, gambar asli yang menjadi lambang Kota Malang dan ada juga dokumen-dokumen asli tentang perkembangan Kota Malang.

Semua koleksi di museum ini ternyata sudah dikumpulkan oleh pemilik museum sejak 15 tahun yang lalu.

Menurut informasi yang ada, barang-barang koleksi yang ada di Museum Tempo Doeloe ini sebagian besar adalah asli dan sebagian kecilnya merupakan barang tiruan.

Prasasti-prasasti yang ada disini pun asli didatangkan langsung dari Skotlandia oleh Bapak Dwi Cahyono, pemilik museum ini. Adapun data-datanya beliau dapatkan dari dokumen yang ada di Belanda.

Selanjutnya yaitu pengunjung akan memasuki zaman revolusi (1945 – 1949) yang digambarkan menggunakan diorama.

Selain itu ada juga ruang yang menggambarkan kependudukan bangsa Jepang di Indonesia, sehingga bagian ini memiliki nuansa khas Jepang.

Pada zaman ini bangsa Indonesia sedang berjuang untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan. Maka dari itu zaman ini merupakan zaman yang paling dekat dengan sejarah bangsa Indonesia.

Foto By @ahmad.nowmenta

Disini ada diorama penjara besi, majalah dan koran-koran asli bangsa Jepang yang dahulu pernah terbit di Kota Malang, ada pula patung Ir. Soekarno dan ilustrasi suasana rapat KNIP yang pada saat itu diketuai oleh Bapak Moh. Hatta.

Selain itu kita juga diperbolehkan untuk berfoto bersama patung Ir. Soekarno yang sedang berdiri tegak.

Masih ada lagi hal menarik lainnya yaitu topeng khas Malang. Topeng ini bisa diwarnai oleh pengunjung sesuka hati mereka.

Bila berada disini, Anda seperti menjelajah menggunakan pintu kemana saja milik Doraemon karena seperti memasuki zona waktu yang berbeda-beda yang membuat betah berada disini.

Mungkin karena hal itu juga yang membuat Museum Tempoe Doeloe ini ramai dikunjungi setiap harinya.

Selanjutnya adalah ruangan yang menampilkan saat-saat Kota Malang dibumi hanguskan untuk mengusir orang-orang Belanda dari kota ini.

Disini ditampilkan foto-foto bangunan yang dibakar, benda-benda peninggalan para pejuang bangsa Indonesia dan pahlawan-pahlawan yang tergabung dalam TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar).

Ada juga patung Bung Karno dan Bung Hatta serta dokumentasi peresmian monumen Tugu Malang yang di resmikan oleh Bung Karno di sebelah ruangan itu.

Dan periode terakhir yaitu periode yang menggambarkan kondisi Kota Malang pada zaman sekarang. Walaupun agak kuno, tetapi pengunjung bisa mendapatkan gambaran tentang perkembangan Kota Malang sampai saat sekarang.

Apalagi dengan kemasan modern dan juga fresh membuat pengunjung enggan beranjak dari Museum Tempo Doeloe ini.

Buka Jam Berapa
❤️

Foto By @ireneparamita

Bagi Anda yang ingin menikmati suasana Kota Malang zaman dulu, tak perlu khawatir karena Museum Malang Tempo Doeloe buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Harga tiket masuk Museum Malang Tempo Doeloe di tahun 2024 sangat terjangkau untuk semua kalangan.

Harga Tiket Masuk❤️

Biaya masuk untuk masyarakat di luar Kota Malang adalah Rp 25.000, pelajar Rp 10.000, dan khusus masyarakat Malang sebesar Rp 15.000.

Selain tiket, Anda juga akan mendapatkan merchandise cantik sebagai kenang-kenangan dari museum ini.

Rute Menuju Lokasi❤️

Akses menuju Museum Malang Tempo Doeloe cukuplah mudah karena letaknya yang berada di pusat kota. Untuk mencapai Museum Malang Tempo Doeloe, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, tinggal arahkan kendaraan Anda menuju pusat kota Malang atau Balai Kota Malang.

Lokasi museum berada di belakang area balai kota, tepatnya di Jl. Gajah Mada No. 2. Jika menggunakan kendaraan umum, anda bisa naik bus dengan kode ADL atau AL dari Terminal Arjosari.

Foto By @afdal_marza

Namun pada tahun lalu, pengunjung sudah tidak bisa mengunjungi Museum Tempo Doeloe di Jalan Gajahmada, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Karena Museum tersebut sudah pindah lokasi ke daerah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tepatnya di sekitar Pasar Sayur.

Menurut Dwi Cahyono, alasan pemindahan tersebut adalah karena Museum yang terletak di Jalan Gajahmada memiliki ruang yang sempit. Maka dari itu ia memindahkan museum ke kecamatan Tumpang yang memiliki luas mencapai 1ha.

  1. Marsudi Suharto

    Untuk anak PKL kok dipersulit ya ?

  2. Rais Farhan Hakim (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.

  3. Muzakki Ziyad Amanullah (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.

  4. Tanvir Alfarizqi (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *