Mengenal Sejarah Leluhur Tana Toraja di Museum Ne’ Gandeng

3 reviews

Rp52.360

Category:

Deskripsi

Alamat: Desa Palangi, Kecamatan Sa’dan Balusu, Toraja Utara
Jam buka/tutup: 0812-3149-4949
HTM: Rp. 10.000
Map: KlikDisini

foto by instagram.com/museumnegandeng/

Berbeda dengan tempat wisata lainnya di Indonesia yang menawarkan keindahan alam, Tana Toraja lebih dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan adat istiadat dan tradisi yang unik dan tentu saja menarik.

Oleh sebab itu, kebanyakan wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Toraja adalah wisatawan mancanegara yang memang memiliki rasa penasaran yang tinggi dengan ragam tradisi unik daerah tersebut.

foto by instagram.com/andika_tandirura/

Jarak yang cukup jauh dari perkotaan bahkan tidak menyurutkan keinginan wisatawan yang tertarik untuk mengetahui adat istiadat dan tradisi yang ada di Toraja, perlu diketahui, agar bisa menuju lokasi ke Tana Toraja, membutuhkan waktu sekitar 8 jam lewat jalur darat dari Makassar, Sulawesi Selatan.

foto by instagram.com/museumnegandeng/

Tana Toraja memang memiliki daya tarik yang sulit untuk dilewatkan begitu saja, sebab meskipun adat istiadat dan tradisi uniknya adalah pesona utama penarik minat wisatawan untuk berkunjung, keindahan alam Toraja pun pada dasarnya tidak bisa sepenuhnya diabaikan.

Salah satu tempat wisata di Toraja yang akan membuat Anda semakin terpesona, bukan hanya karena tradisi leluhur suku Toraja namun juga karena keindahan alam disekeliling tempat tersebut adalah museum Ne’ Gandeng.

Sejarah Museum Ne’ Gandeng❤️

foto by instagram.com/nael_ynf/

Mungkin diantara Anda ada yang bertanya-tanya, mengapa museum ini dinamakan Ne’ Gandeng? Sebenarnya, pada awalnya, di tahun 1994, kawasan ini merupakan tempat pelaksanaan prosesi upacara adat pemakaman salah satu leluhur kampung yang bernama Ne’ Gandeng.

Proses pemakaman itu dikenal dengan sebutan Rambu Solo yang merupakan upacara pemakaman yang sangat meriah. Seperti diketahui, suku Toraja memang merupakan salah satu suku di Indonesia yang sangat menghargai leluhurnya.

Pada dasarnya, museum Ne’ Gandeng ini merupakan wujud penghormatan masyarakat Toraja terhadap leluhurnya tersebut.

foto by instagram.com/dheny_balbod/

Sebagai leluhur, semasa hidupnya Ne’ Gandeng memang merupakan orang yang sangat peduli terhadap kehidupan masyarakat sekitar, bahkan karena rasa pedulinya itu, ia rela menjual kerbaunya untuk mengusahakan agar listrik bisa masuk ke desa.

Kebaikan hati Ne’ Gandeng itulah, yang mendasari masyarakat Toraja khususnya yang tinggal di sekitar daerah tersebut berinisiatif untuk memberikan wujud penghormatan kepada Ne’ Gandeng dalam bentuk sebuah bangunan.

foto by instagram.com/sadlypagappong/

Jadi, selang beberapa tahun seusai prosesi upacara adat pemakaman mereka mulai membangun sebuah bangunan khusus yang kemudian lambat laun menjadi tempat menarik wisatawan untuk datang berkunjung dan dikenal dengan nama museum Ne’ Gandeng.

foto by instagram.com/museumnegandeng/

Meskipun demikian, bagi penduduk sekitar, kawasan wisata museum Ne’ Gandeng ini masih dijadikan sebagai tempat untuk menggelar prosesi adat upacara pemakaman.

Hal Menarik Di Museum Ne’ Gandeng❤️

Di tempat ini, selain Anda bisa melihat dan masuk ke dalam rumah adat suku Toraja (Tongkonan) sehingga Anda bisa melihat isi dari bangunan tersebut, Anda juga bisa melihat beberapa peninggalan suku Toraja, misalnya seperti menhir yang terdiri dari berbagai ukuran.

foto by instagram.com/aqilalbuqair/

Selain itu, di dalam salah satu bangunan yang dijadikan sebagai museum, Anda juga bisa melihat benda-benda yang ada kaitannya dengan Ne’ Gandeng, diantaranya seperti patung sapi albino, gong dan lain sebagainya.

Bukan hanya itu saja, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, panorama di sekitar museum ini yang terdiri dari pegunungan pepohonan dan hamparan sawah juga sangat memanjakan mata sehingga cocok bagi Anda yang gemar memotret.

Rute Menuju Museum Ne’ Gandeng❤️

foto by instagram.com/andika_tandirura/

Nah, bagaimana? Tertarik untuk datang berkunjung ke museum ini? Jika Anda berencana untuk berlibur ke pulau Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan, tak ada salahnya bila Anda menyempatkan waktu untuk berkunjung ke objek wisata sejarah ini.

Untuk bisa menuju ke lokasi museum ini, Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat, jika dari daerah Rantepao jaraknya hanya sekitar 10 kilometer.

Setelah tiba, nantinya Anda hanya perlu membeli tiket masuk seharga Rp. 10.000 setelah itu, Anda juga harus mengisi daftar buku tamu yang tersedia. Di tempat ini, Anda akan bisa melihat belasan rumah adat khas suku Toraja yang dikenal dengan nama Tongkonan.

foto by instagram.com/museumnegandeng/

Tujuan didirikannya Tongkonan di tempat ini sebagai tempat menginap keluarga dan tamu yang datang melayat. Namun, sebagai pengunjung, Anda juga diperbolehkan jika ingin menginap di hunian yang memiliki kapasitas hingga mencapai 30 orang ini, dengan tarif per malam sebesar Rp. 500.000.

Meskipun lokasi tempat wisata yang satu ini bisa dibilang kurang strategis, namun setelah Anda tiba di tempat ini, dijamin rasa lelah dari perjalanan panjang Anda akan hilang sebab mata Anda akan dimanjakan dengan panorama indah yang terhampar disekeliling museum dan pastinya pengetahuan Anda akan tradisi unik suku Toraja pun semakin bertambah.

Jadi, tunggu apalagi, segera rancang rencana liburanmu untuk persiapan berlibur ke Tana Toraja.

  1. Jibran Anzali Sulaymaan (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.

  2. Zaid Azril (pemilik terverifikasi)

    Saya tidak pandai merayu, tapi kalau soal menang giveaway, bolehlah dicoba.

  3. Faizan Afifuddin Naf’i (pemilik terverifikasi)

    Rumus keberuntungan giveaway: keikhlasan + komentar ini = hadiah mendarat di tangan.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *