Observatorium Bosscha Lembang

13 reviews

Rp52.300

Category:

Deskripsi

Foto By @rossyrostiawati

Lokasi: Peneropong Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391
Map: Klik Disini
HTM: Rp.15.000 (Siang), Rp.20.000 (Malam)
Telepon: 022-2786001

Buka Jam Berapa❤️

  1. Senin Tutup
  2. Selasa 09.00–10.30, 11.00–12.30, 13.00–14.30
  3. Rabu 09.00–10.30, 11.00–12.30, 13.00–14.30
  4. Kamis 09.00–10.30, 11.00–12.30, 13.00–14.30
  5. Jumat 09.00–10.30, 13.00–14.30
  6. Sabtu 09.30–10.30, 10.45–11.45, 12.00–12.45, 13.00–14.00
  7. Minggu Tutup

Ketika musim liburan tiba, apa sih yang biasanya dilakukan ? Sebagian orang mungkin akan memilih pergi ke mall atau nonton film-film terbaru.

Ada juga yang mager di rumah dengan menikmati drama seri hasil download dari situs-situs seperti ganool, ziddu atau torrent.

Sementara ada juga yang pergi berpetualang mengunjungi beberapa kawasan wisata untuk memuaskan hasrat liburan.

Tidak perlu jauh-jauh untuk mengisi waktu liburan dengan pergi ke luar negeri, sebab di Indonesia juga ada banyak kawasan wisata yang bisa membuat masa libur lebih berwarna dan menambah wawasan pengetahuan.

Salah satu kawasan wisata yang bisa dicoba adalah Observatorium Bosscha yang berada di daerah Lembang, Bandung.

Mengenal Lokasi❤️

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat yang bisa membawa para pengunjung untuk menikmati bintang.

Observatorium Bosscha ini sangat pas bagi para penggemar dunia astronomi. Pasalnya, di sini para pengunjung bisa melihat keindahan bintang.

Foto By @myhellokittypie

Kawasan wisata edukasi satu letaknya ini berada di daerah Lembang Bandung Jawa Barat.

Jika ingin berlibur yang asyik sekaligus mendapatkan pengetahuan di bidang astronomi, tentu saja Observatorium Bosscha sangat pas untuk dikunjungi.

Disini, para wisatawan bisa belajar dan juga mengamati serta meneliti berbagai macam galaxy dan juga bintang yang tersebar di tata surya.

Di Observatorium Bosscha ini para wisatawan juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih detail mengenai dunia perbintangan.

Tidak heran jika Observatorium Bosscha ini kerap menjadi tempat wisata bagi siswa siswi SD, SMP dan juga SMA.

Selain untuk para siswa, para wisatawan di luar pelajar juga bisa menikmati keindahan bintang. Dan di Observatorium Bosscha ini sudah dibagi per kunjungan.

Foto By @dianiltzarfiona

Observatorium Bosscha menjadi salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Spot ini berada di lahan dengan luas sekitar 6 hektar dan letaknya sekitar 1310 mdpl yang setara dengan ketinggian 630 meter dari Plato Bandung.

Tinggi dari teropong raksasa ini sekitar 15 meter yang memiliki diameter sebesar 11 meter. Di area kubahnya sendiri memiliki Zeis dengan berat mencapai 56 ton dan berdiameter 14,5m.

Di bagian atap kubah ini sendiri memiliki sistem listrik dengan kekuatan 1500 watt yang bisa membuka, menutup dan bergerak sendiri.

Foto By @itb_hitz

Bangunan Observatorium Bosscha ini tahan gempa, dengan kekuatan mencapai 7 skala richter tak akan membuat bangunan tersebut roboh, bahkan retak pun tidak.

Di sini para wisatawan bisa melihat teleskop Zeiss yang sudah ada semenjak tahun 1928 dan masih berfungsi dengan baik.

Meski fungsi dari observatorium ini sudah menurun alias kurang peminat namun spot tersebut layak buat dikunjungi.

Foto By @fchairutomo

Sederet teleskop seperti zeiss, unitron, gotro dan bamberg yang merupakan 1 kesatuan awalnya dipakai untuk penelitian bintang ganda, melihat bulan, bintang dan juga matahari.

Sejarah Singkat❤️

Spot edukasi Observartorium Boscha dahulu kala dikenal dengan nama Bosscha Sterrenwacht.

Dari namanya sudah terlihat bahwa spot ini berdiri pada jaman Nederlandsch Indische Sterrenkundige Vereeniging(NISV) yang memiliki nama Indonesia Perhimpunan Bintang Hindia-Belanda.

Foto By @disstee

Pembangunan observatorium ini dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun yang dimulai sejak tahun 1923 dan selesai pada tahun 1928.

Kala itu pembangunan observatorium ini kabarnya digunakan untuk memajukan ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Oleh sebab itu NISV memutuskan untuk membangunnya disini.

Pada saat itu mantan dosen dari Bung Karno yaitu Karel Albert Rudolf Bosscha menawarkan bantuan dengan membeli teropong bintang untuk observatorium ini.

Dan sebagai penghargaan untuk dirinya, nama Bosscha digunakan untuk bangunan observatorium tersebut.

Sementara di tanggal 17 Oktober 1951, NISV akhirnya memberikan observatorium ini kepada pemerinta RI setelah kemerdekaan Indonesia.

Usai Institut Teknologi Bandung (ITB) didirikan di tahun 1959, Observatorium Bosscha akhirnya masuk ke dalam lingkup kampus ITB.

Dan teropong Bosscha difungsikan untuk lembaga penelitian serta pendidikan formal Astronomi di Jawa Barat dan juga Indonesia.

Lokasi dan Letak❤️

Foto By @aldian.wh

Lokasi dan letak dari Observatorium Bosscha ini berada di jalan Teropong Bintang, Cikahuripan, kecamatan Lembang. Jaraknya hanya sekitar 15 km dari Kota Bandung di sebelah utara.

Observatorium Bosscha ini bisa diakses dengan mudah. Pasalnya jalannya sudah sangat bagus dengan adanya aspal halus yang bisa ditempuh baik menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Jika memakai kendaraan pribadi, para wisatawan bisa berangkat dari jalan Setiabudi Bandung dan menuju ke arah Lembang.

Di sini wisatawan akan melewati Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), terminal Ledeng dan Pusdik Korps Wanita Angkatan Darat.

Sekitar 400 meter kemudian para wisatawan sudah sampai di gerbang Observatorium Bosscha yang letaknya berada di sebelah kanan jalan.

Kali ini jangan menggunakan google maps guna mencari observatorium ini. Pasalnya letak di GPS kurang akurat. Sudah banyak yang tersesat menggunakan aplikasi ini. Cukup bertanya kepada masyarakat sekitar saja.

Sementara jika memakai kendaraan umum, gunakan angkot St. Hall – Lembang dari Stasiun Bandung yang akan berhenti di bawah gerbang Observatorium Bosscha.

Sementara dari Terminal Bus Cicaheum bisa menggunakan angkot dari jurusan Cicaheum menuju Terminal Ledeng. Kemudian naik angkot jurusan Stasiun Hall – Lembang dan langsung menuju ke Observatorium Bosscha.

Sedangkan dari Terminal Bus Leuwi Panjang bisa menggunakan bus Damri ke Terminal Ledeng. Dan kembali menggunakan angkot jurusan Stasiun Hall – Lembang dan berhenti di gerbang Observatorium Bosscha.

Fasilitas❤️

Foto By @banyuramdhani96

Fasilitas yang terdapat di Observatorium Bosscha ini cukup komplit. Di sini para wisatawan juga bisa menemukan penginapan dengan sangat mudah.

Mulai dari hotel kelas melati hingga bintang 4, masing-masing sudah memiliki aneka fasilitas yang siap memanjakan para wisatawan.

Selain itu para pengunjung juga bisa menemukan aneka rumah makan dan juga restoran yang sudah cukup banyak tersebar di sini.

Bukan hanya itu, disini juga ada pusat oleh-oleh yang bisa dikunjungi untuk membawa cinderamata berupa makanan kepada sanak saudara.

Untuk area parkir sendiri sudah cukup luas, buat bus rombongan bisa berhenti sekitar pinggir jalan. Sementara mobil kecil bisa parkir dapat parkir dalam kompleks.

Tips Berlibur❤️

Foto By @antarafotojabar

Ada beberapa tips yang bisa menjadi patokan jika ingin berlibur ke kawasan wisata satu ini. Pertama, disarankan untuk datang tepat waktu sesuai dengan schedule. Pasalnya jika terlambat, kunjungan akan dibatalkan.

Jika sudah memesan, datang sesuai dengan jumlah yang sudah terdaftar. Sebab, jika tidak pas dan melebihi kapasitas, biasanya akan dikenakan biaya tambahan atau kunjungan dibatalkan.

Foto By @mega_ai

Kemudian silahkan untuk berpakaian yang sopan dan rapi. Usahakan jangan menggunakan kaos oblong serta sandal jepit.

Di Observatorium Bosscha ini tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman. Jika ingin makan sudah disediakan tempat di area luar di dekat parkir.

Tidak ada permainan maupun hunting foto-foto prewedding. Jika ingin mengambil gambar, ijin dengan pengelola terlebih dahulu. Dan jangan menggunakan flash. Kemudian, jangan merokok di ruangan observatorium.

  1. Ghaffaruddin Mahud (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.

  2. Tawwab Faris Qadir (pemilik terverifikasi)

    Dari pada pusing mikirin mantan, mending pusingin cara bawa pulang hadiah giveaway ini.

  3. Jalaludin Razi Al-Hakim (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.

  4. Pangeran Syafi Rasyid (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.

  5. Latheef Tsaqib Muzammil (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pesulap, tapi kalau menang giveaway ini, saya janji akan menghilang dari daftar peserta yang belum menang!

  6. Emil Aahil (pemilik terverifikasi)

    Mimpi saya sederhana, hanya ingin menang giveaway ini. Mimpi yang lain? Nanti dulu, fokus satu-satu.

  7. Yasir Abiyan (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pesenam, tapi kalau menang giveaway, saya siap lakukan backflip kebahagiaan!

  8. Jauhar Aslam Ayman (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan ahli ramal, tapi saya meramalkan hadiah giveaway ini akan jatuh ke tangan yang tepat: saya.

  9. Salim Mujahid Hasan (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan DJ, tapi saya siap putar lagu kemenangan sepanjang malam jika menang giveaway ini.

  10. Khasyi Hafizhush Shalah (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan ahli geografi, tapi saya yakin hadiah giveaway ini akan menemukan jalannya ke alamat saya.

  11. Jaiz Mahbubuddin (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan penulis naskah, tapi kalau menang giveaway, saya siap tulis ‘Terima Kasih’ sepanjang mungkin.

  12. Liham Syubbanul Yaum (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah siapkan tempat khusus di rumah untuk hadiah ini. Jangan sampai kosong, ya!

  13. Haris Zamir (pemilik terverifikasi)

    Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *