Deskripsi
Lokasi: Desa Sungai Lumpur, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan 30658
Map: Klik Disini
HTM: –
Buka/Tutup: –
Telepon: –
Bila membahas tentang wisata alam di Sumatera Selatan, pasti tempat pertama yang terpikir ialah Gunung Dempo. Berlokasi di Pagar Alam, ia menawarkan panorama hamparan perkebunan teh nan hijau bagaikan bentangan karpet.
Selain itu, gemerlap lampu warna-warni dari rumah-rumah penduduk yang bisa dinikmati pada malam hari akan menambah syahdunya suasana.
Tidak hanya gunung, Sumsel juga memiliki pantai dengan pemandangan menakjubkan bernama Pulau Maspari. Mungkin sebagian dari Anda belum pernah mendengar tentang kawasan wisata tersebut.
Apalagi, sangat jarang dijumpai pantai di provinsi dengan julukan Bumi Sriwijaya itu. Kondisi geografis Pulau Maspari sendiri berada amat jauh dari pemukiman warga, sehingga sulit dijangkau oleh kendaraan.
Tapi, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir terus berusaha mengoptimalkan potensi alamnya yg masih perawan.
Keindahan Pulau Maspari
Pulau tersebut sebetulnya sudah ada sejak dulu, tepatnya mulai diresmikan pada tahun 2000. Namun, belum dioperasionalkan karena terdapat banyak kendala, seperti sulit diakses kendaraan, aliran listrik masih mengandalkan PLTS dan sistem sanitasi belum ada.
Alhasil, ia hanya difungsikan sebagai tempat pengembangbiakan ternak udang di Sumatera Selatan. Dari tahun 2003 lalu, telah ada hectury atau bak-bak pembibitan udang windu di sana. Tapi, ternyata ia mempunyai ekosistem laut yang indah dan berpotensi menjadi destinasi wisata bahari.
Pulau Maspari menawarkan bentangan pasir putih nan cantik dan menawan. Di sekitarnya terdapat batu karang besar, beberapa pohon bakau dan umang-umang dari beragam jenis ukuran. Birunya langit dan angin yang berhembus lembut menambah teduhnya suasana.
Selain itu, air lautnya sangat jernih serta memiliki deburan ombak yang bersahabat, cocok untuk melakukan berbagai olahraga air, seperti diving dan snorkeling.
Bagian paling istimewa dari tempat pelesir itu adalah pantai pasirnya yg mengeluk memanjang. Ia berbentuk menyerupai ekor ikan pari.
Menurut masyarakat setempat, pada musim tertentu liukan ekor tersebut akan berubah-ubah, mengikuti terpaan angin, ombak serta arus yang menyeret pasir, lalu membentuk sebuah dataran berwujud buntut ikan pari.
Pulau Maspari Sebagai Konservasi Penyu
Objek wisata yang berada di Desa Sungai Lumpur tersebut menyimpan aneka flora dan fauna nan eksotis. Di beberapa lokasi, ada area untuk meletakkan telur penyu yang berjumlah ratusan.
Telur-telur yang terletak di dalam lubang itu siap menetas menjadi tukik. Ia merupakan sejenis penyu sisik yang keberadaannya amat dilindungi karena cukup langka di dunia.
Menurut cerita, dari 1.000 butir telur, hanya satu ekor saja yang dapat bertahan sampai dewasa. Selebihnya, banyak yang mati karena berbagai hal, termasuk faktor alam dan ulah manusia yang tak bertanggungjawab.
Dalam sekali berkembang biak satu induk penyu menghasilkan 250 butir telur. Artinya, untuk 1.000 butir didapat dari 4 ekor induk.
Keunikan dan Kisah Mistis di Pulau Maspari
Sama seperti objek wisata lainnya, Pulau Maspari juga mempunyai keunikan dan cerita-cerita misteri yang tidak kalah membikin penasaran.
Pertama, di salah satu sisi pulau ada pohon yang dipasangi transmitter sederhana sebagai sumber sinyal. Itulah yang membuatnya diberi nama Pohon Sinyal. Tidak sedikit pengunjung yang duduk atau berdiri mengelilinginya, bukan untuk berteduh, melainkan agar bisa menggunakan ponsel mereka.
Jadi, apabila Anda ingin segera mengunggah gambar yang diambil selama berwisata ke sosial media, silakan menuju ke pohon tersebut.
Selanjutnya, di atas bukit terdapat menara suar yang berfungsi sebagai pemandu kapal-kapal laut yang melintasi Selat Bangka. Dari daratan itu, sering terdengar suara “dung..dung..dung” yang akan semakin bergema di musim kemarau. Jika diinjak sembari menghentakkan kaki, bunyinya pun akan lebih keras.
Di Pulau itu juga dapat pengunjung jumpai dua kuburan warga Tionghoa yang diperkirakan berusia ratusan tahun.
Dibuktikan dengan akar pohon rindang yang menaunginya terlihat tua dan merusak salah satu pusaranya. Namun, tidak ada yang tahu siapa dan mengapa mereka dimakamkan di sana.
Selain hal-hal di atas, ada kisah mistis yang dialami nelayan saat hendak menepi di pantai tersebut di malam hari. Dari kejauhan, terlihat sangat ramai, seperti ada Fire Camp. Tapi, begitu kapal tiba di tujuan, tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Meski banyak cerita serupa, namun hingga sekarang belum ada yang membuktikannya. Hanya saja, sesaat setelah adzan maghrib hingga menjelang subuh, suasana di Pulau Maspari memang terasa angker.
Rute Menuju ke Pulau Maspari
Letak pulau indah ini ada di Desa Sungai Lumpur, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Ada dua rute yang dapat ditempuh untuk menuju ke lokasi, yakni melalui jalur darat dan air.
Jika menggunakan alternatif pertama, pengunjung bisa berangkat dari Kota Palembang menuju Kecamatan Tulung Selapan. Perjalanan yang memakan waktu dua jam tersebut dilanjutkan dengan menaiki kapal speed motor tempel yang ada di Dermaga Selapan ke kawasan wisata selama empat jam.
Sementara bila memilih alternatif kedua, silakan memulai ekspedisi dari dermaga dekat Jembatan Musi atau BKB (Benteng Kuto Besak). Pengunjung dapat menumpang speed boat dengan motor tempel menyusuri Sungai Musi menuju Upang.
Berikutnya, navigasi akan diteruskan ke arah Timur Sumatera Selatan melalui jalur Laut Selat Bangka. Untuk tiba di Pulau Maspari membutuhkan durasi sekitar 6 jam. Kalau masih bingung, jangan sungkan untuk bertanya pada warga sekitar atau mengikuti petunjuk peta.
Kawasan Pulau Maspari memang masih alami dan keanekaragaman hayatinya terjaga. Ia sangat berpotensi tidak hanya sebagai tambak udang dan konservasi penyu, melainkan objek wisata bahari. Sehingga, diharapkan pemerintah setempat mulai mendorong perkembangannya, melalui penyediaan sarana dan prasarana.
Bagi pengunjung yang ingin berwisata ke sana harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam karena tarif untuk transportasinya lumayan mahal. Bawa pula kamera untuk mendokumentasikan setiap momen ketika berlibur di pulau tersebut dalam bentuk foto.
Rais Farhan Hakim (pemilik terverifikasi) –
Mau ikutan giveaway, tapi takut menang. Nanti dikira jodoh, padahal cuma pinjam!
Ismail Karim Saad (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pesenam, tapi kalau menang giveaway, saya siap lakukan backflip kebahagiaan!
Efendi Mufid Mu’tashim (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.