Deskripsi
Alamat: Cilacap, Jawa Tengah
Peta Online/Google Maps: Klik DiSini
Jadwal Waktu Pelaksanaan: Jumat Kliwon, Bulan Suro/Muharam
Harga Tiket Masuk (HTM): –
Sobat wisata, sedekah laut adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat kita. Hal tersebut bahkan sudah melekat dalam sejarah budaya dan bahasa, bangsa Indonesia. Tradisi ini berasal dari tahun-tahun silam dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Sedekah laut biasanya dilakukan terutama oleh masyarakat yang berada di bagian pesisir laut atau pantai. Pelaksanaannya pun kini dilakukan dengan beragam cara. Sekalipun, tentu saja, ada suatu ritus utama yang harus dipenuhi.
Jika beberapa waktu lalu, sedekah laut hanyalah suatu kegiatan atau upacara adat yang dilakukan di wilayah tertentu, namun beberapa tahun belakangan pemerintah mulai membuka peluang adanya turis ketika pelaksanaan upacara ini kawan.
Acara sedekah laut pun bukan hanya digelar secara sederhana, tertutup atau intern, kini, dengan berkembangnya teknologi, banyak video ataupun foto/gambar. Banyak orang yang mengenal prosesi adat ini.
Lokasi dan Kapan Acara Berlangsung
Sama seperti kawasan pesisir pantai atau kampung nelayan yang lain, Kabupaten Cilacap juga secara rutin mengadakan prosesi sedekah laut. Di Kabupaten Cilacap, prosesi adat ini biasanya dilakukan setiap Jumat Kliwon bulan Sura atau Muharam.
Menurut cerita sejarahnya, acara ini sudah dilakukan rutin setiap tahun sejak masa pemerintahan Bupati Cilacap yang ketiga, yaitu R. Tumenggung Tjakrawerdaya.
Menurut sejarahnya, Bupati memerintahkan Ki Arsa Menawi, seorang sesepuh nelayan Pandanarang, untuk melarung atau membuang sesajen ke laut (larung sesajen ing laut).
Prosesi Upacara Adat
Rupanya, prosesi ini sudah mulai dikenal sebagai salah satu potensi wisata budaya Cilacap mulai tahun 1983. Kira-kira bagaimana ya urutannya?
Tahapan pertama yang dilakukan adalah mengadalan pertunjukan tari sebagai penggambaran perintah larung sesaji. Pelaksanaannya sendiri dilakukan di Pendopo Wijaya Kusuma Sakti. Melalui sendratari ini, masyarakat akan mengerti bagaimana sejarah Sedekah Laut.
Sesaji yang dilarung biasanya terdiri atas Jolen: Kepala kerbau, tumpeng golong, serta jajanan pasar. Jumlah jolen pun diminta harus sembilan buah dengan masing-masing delapan jolen berasal dari rukun nelayan dan satu dari pemerintah Cilacap.
Sesaji dalam jolen kemudian diarak menuju ke kawasan Pantai Teluk Penyu untuk kemudian dilarung ke Pantai Pulau Majeti di sebelah selatan Nusakambangan. Arak-arakan atau biasa disebut kirab ini dilakukan oleh pejabat serta warga.
Dalam kirab, juga ditampilkan beragam kesenian tradisional sebagai salah satu pendukung acara.
Pertunjukan seperti barongsai, wayang kulit, panjat pinang, kuda lumping, serta lengger, akan mewarnai prosesi sedekah laut ini.
Biasanya peserta kirab akan menggunakan kuda atau kereta kencara, serta menggunakan pakaian khas nelayan.
Setelah jolen tersebut dilarung hingga ke kawasan pantai selatan, para nelayan biasanya akan mengambil air laut, di mana jolen telah dilarung, serta menggunakannya untuk membersihkan diri atau kapal.
Bagi masyarakat sendiri, prosesi adat yang dilakukan setiap tahun ini memiliki nilai mistis/magis yang tinggi karena menggambarkan ucapan syukur mereka atas rejeki yang mereka dapatkan. Selain itu, pemerintah juga menggunakannya sebagai promosi pariwisata budaya.
Rekan-rekan yang memang memiliki ketertarikan untuk datang dan menyaksikan secara langsung prosesi budaya ini, bisa kok datang ke kawasan Cilacap ketika bulan Suro tiba.
Pastikan jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan waktu untuk datang ke Cilacap ya kawan. Acara ini berlangsung cukup lama, jadi bukan dilakukan hanya beberapa jam saja. Untuk itu, bagi rekan-rekan yang berasal dari luar wilayah Cilacap, bisa bersiap-siap.
Kita bisa mempersiapkan diri untuk menginap di sekitar kawasan Teluk Penyu, sebagai lokasi pelaksanaan Sedekah Laut. Di sana juga sudah terdapat beragam fasilitas wisata untuk mendukung liburan kita.
Rekan-rekan tidak perlu lagi repot untuk mencari penginapan ataupun hotel karena sudah tersedia. Kita juga bisa sekaligus mencicipi beragam kuliner laut khas dari kawasan Teluk Penyu.
Tiket Masuk
Berbicara tentang wisata, tentu pemikiran tentang perijinan atau tiket masuk terlintas di benak kita bukan? Namun tenang kawan, rupanya pemerintah tidak membebankan biaya masuk bagi kita untuk datang ke Teluk Penyu.
Namun, jika rekan-rekan sekaligus ingin menikmati liburan di Benteng Pendem, sobat harus membayar biaya retribusi ya kawan. Rupanya, kawasan Benteng Pendem dan Teluk Penyu memang salah satu lokasi yang ditarget untuk mendatangkan wisatawan kawan.
Nah, karena ini adalah suatu lokasi wisata, tentu jangan lupa untuk terus menjaga kebersihan daerah wisata ya kawan. Jangan lupa untuk tetap membuang sampah di tempatnya. Kita bisa kok untuk mengambil beberapa foto ataupun video ketika pelaksanaan upacara.
Nah kira-kira sekian dulu artikel kita kali ini kawan. Kita bisa juga loh untuk membuat makalah ataupun ulasan mengenai salah satu destinasi liburan ini. Berikan juga pengertian tentang budaya serta sejarah kepada generasi muda ya kawan!
Dzulhilmi Rizqy Abdurrohman (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan petani, tapi saya siap menanam keberuntungan untuk memanen hadiah giveaway ini.
Abdul Badi’ Fakhir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.
Latif Chairil (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan arsitek, tapi saya sudah desain tempat khusus di hati untuk hadiah giveaway ini.