Wow! Indahnya Pesona Alam Waduk Cacaban Tegal Yang Menyimpan Kisah Mistis

3 reviews

Rp59.700

Category:

Deskripsi

Lokasi: Penujah, Kedung Banteng, Kab. Tegal, Jawa Tengah 52472
Map: KlikDisini
HTM: Rp.2.500-Rp.4.500
Buka/Tutup:
Telepon:

foto by instagram.com/didanendya/

Bendungan atau waduk di beberapa kota di Indonesia dijadikan sebagai sebuah objek wisata alam yang menarik, salah satunya di Tegal ini. Waduk yang berada di 3 kecamatan yaitu Kec Kedungbanteng, Jatinegara dan Pangkah, Tegal memiliki luas sebesar 928,7 hektar.

Air disini total ada 90 juta m³ dengan proses pembangunan selama 6 tahun. Waduk ini digadang-gadang merupakan peninggalan dari presiden pertama Republik Indonesia.

Tujuan awal dari pembuatan Waduk Cacaban ialah untuk memasok kebutuhan air masyarakat setempat. Selain itu manfaat waduk juga untuk irigasi sawah-sawah warga Tegal.

Akan tetapi karena keindahan pemandangan alamnya menjadikan waduk Cacaban sebagai salah satu destinasi wisata yang paling diminati oleh warga setempat. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang objek wisata Waduk Cacaban, simak ulasan berikut.

Pesona Keindahan

foto by instagram.com/tiyasarie/

Para pengunjung memadata lokasi waduk biasanya ketika akhir pekan dan hari libur. Tempat ini sangat asyik untuk liburan. Anda dapat menyewa perahu dan mengajak serta keluarga berkeliling danau dengan perahu.

Untuk para pengunjung yang hobi fotografi, kawasan waduk memiliki banyak spot-spot foto menarik. Panorama yang paling dinanti adalah ketika sunrise. Banyak pengunjung yang sengaja datang untuk mengabadikan moment tersebut ke dalam video, foto atau gambar.

Untuk melengkapi fasilitas disini, tersedia pula sebuah warung apung. Warung apung ini memliki sejumlah menu makanan lezat olahan ikan tawar. Anda akan merasakan sensasi berbeda menyantap makanan dengan suasana indah dan unik sekali.

Untuk pengunjung yang hobi mancing, terdapat area mancing walking track diatas waduk yang sangat luas. Bahkan, dinas pariwisata setempat sedang menggalakkan proyek agrowisata disini dengan menanam sejumlah jenis buah-buahan di areal sekitar bendungan.

foto by instagram.com/mahir_el_nino1892/

Jadi tidak hanya memiliki fungsi sebagai irigasi, tempat wisata, namun juga meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Fasilitas lainnya yang akan didapat para pengunjung ketika berwisata disini adalah tempat parkir luas, mushola, bumi perkemahan, play ground, kapal wisata warung apung, rumah makan, hotel melati, dsb.

Sejarah

foto by instagram.com/feni_fe29/

Asal usul dari keberadaan waduk adalah dari gagasan Bapak Presiden Soekarno kala itu ketika sedang berkunjung k esalah satu daerah pelosok di Tegal Jateng. Pada kunjungannya beliau ingin membangun sebuah waduk yang diberi nama Cacaban.

Akan tetapi, silsilah awal mula pembangunannya telah ada sejak zaman penjajahan. Detail perencanaan pembangunan disusun oleh kolonial Belanda dari 1930 dan IR. Soekarno lah yang merealisasikannya pada tahun 1952 dan selesai pada tahun 1958.

Presiden Soekarno adalah yang meletakkan batu pertama disini sembari memegang sebuah tongkat sapu jagat.

Dahulu, daerah waduk ini adalah sebuah sungai yang sangat dalam dengan nama Kedung Pipisan. Deskripsi dari nama Kedung Pipisan adalah kedung berarti ‘sungai dalam’ sedangkan Pipisan berarti ‘tempat meramu obat’.

foto by instagram.com/fiaapriliany/

Ketika pengerjaan waduk selesai dalam 6 tahun, beliau mengganti nama menjadi ‘Cacaban’. Arti kata cacaban adalah dari bahasa jawa ‘ancaban’ yang bermakna ‘menarik perhatian/ bikin penasaran.

Tujuan beliau memberi nama tersebut tak lain tentu ingin agar tempat ini menjadi sebuah obyek wisata yang menarik perhatian para pengunjung.

Alamat & Rute Jalan

foto by instagram.com/satriapratama17/

Anda dapat menggunakan alat transportasi pribadi maupun umum. Ada dua jalur untuk bisa sampai kesini. Jalur pertama adalah menggunakan rute Kota Slawi menuju Pangkah dan waduk dengan jarak tempuh sekitar 9 kilometer.

Rute kedua melintasi Kramat – Pangkah – Waduk dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer. Letak Waduk Cacaban berada di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.

Jika masih kebingungan, gunakan saja peta dengan cara klik map diatas maka Anda akan langsung diarahkan ke Waduk Cacaban.

HTM

foto by instagram.com/tjie_eyth_rayh/

Harga tiket masuk ke Waduk Cacaban sangat terjangakau. Untuk hari biasa htm dewasa adalah Rp. 3.500 dan anak-anak Rp. 2.500. Sedangkat ketika akhir pekan atau hari libur htm dewasa adalah Rp. 4.500 dan anak-anak Rp. 3.500.

Cerita Mistis

Keindahan panorama di waduk ini ternyata menyimpan kisah misteri dan legenda dimana kurang bisa diterima nalar.

foto by instagram.com/rikki_prayoga/

Setiap tahun harus ada kepala kerbau sebagai ganti dari tumbal manusia. Ritual pengarakan dan penenggelaman kepala kerbau harus dilakukan setiap tahunnya.

Menurut juru kunci disini prosesi ritual dilakukan dari malam yaitu acara do’a-do’a memohon keselamatan kemudian keesokan harinya acara pengarakan dan penenggelaman kepala kerbau. Ritual tersebut dimulai dari tahun 2002 sebagai ganti tumbal manusia.

Beliau menerangkan jika ada setidaknya dua sosok mahluk ghaib yang menunggui waduk. Kedua mahluk tersebut oleh masyarakat sekitar dipangggil Mbah Santi dan Brahma Sumandara.

Namun tidak semua mahluk itu jahat, masih melanjutkan penuturan beliau jika yang sering minta manusia itu Brahma Sumandara.

foto by instagram.com/didanendya/

Mbah Santi hanya memberikan pesan lewat mimpi jika si Brahma Sumandara minta tumbal. Juru kunci yang memiliki panggilan mbah Pudjo inilah merupakan mediator penerima pesan

Mbah Pudjo melanjutkan ceritanya tentang korban yang berjatuhan sebelum diadakan ritual kepala kerbau tersebut. Tepatnya sebelum tahun 2002 itu sering sekali memakan korban.

Keangkeran kisah mistis danau berlanjut yaitu suatu ketika terdapat pengunjung yang tidak membayar tiket masuk. Naasnya, pengunjung tersebut berakhir dengan kematian.

Beliau sebelumnya telah mendapat mimpi jika akan ada 3 yang menjadi tumbal dan itu terjadi beberapa hari setelahnya.

Mbah Pudjo melakukan beberapa negoisasi dengan mahluk penunggu disini dengan doa-doa dan beberapa proses ritual hingga kepala kerbau lah yang digunakan sebagai ganti dari permintaan korban manusia.

foto by instagram.com/febryde.ef/

Tumbal kepala kerbau sebagai tolak bala agar tidak ada lagi manusia yang menjadi korban. Setelah adanya kepala kerbau ini, mahluk penunggu waduk tidak meminta tumbal manusia lagi sejak tahum 2002 tersebut.

Akan tetapi, mbah Pudjo tetap berpesan untuk para pengunjung agar tetap sesuai aturan, jangan melakukan hal diluar batas, berperilaku sopan, dan sebagainya.

Pada tahun 2017 lalu, waduk sempat kering dan kedalaman volume air menyusut menjadi 7-8 juta meter kubik. Penyusutan air terjadi setiap hari namun masih wajar.

Masalah waduk yang sedang dihadapi kini adalah kondisinya yang terancam jebol karena aktivitas penambangan yang cukup parah. Semoga saja ada solusi atas masalah tersebut.

  1. Muhammad Fawwaz Maulana (pemilik terverifikasi)

    Saya sih simple, nggak minta jadi pemenang utama, cukup jadi pemenang cadangan yang dapat hadiah juga.

  2. Syaddad Chamali (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah siapkan spanduk ‘Pemenang Giveaway’, tinggal nunggu nama saya yang diumumkan saja.

  3. Hammam Nur Musthafa (pemilik terverifikasi)

    Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.

Tambahkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *