Deskripsi
Lokasi: Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat
Map: KlikDisini
HTM: Rp 3.000,-/ motor dan Rp 5.000,-/ mobil
Buka/Tutup: 24 jam
Telepon: –
Waduk Cirata menjadi destinasi wisata kebanggaan Purwakarta. Kalau Jatiluhur merupakan bendungan terbesar di Indonesia, sementara Waduk Cirata adalah bendungan PLTA terbesar di ASEAN (Asia Tenggara).
Sekarang ini, danau, waduk, situ maupun bendungan selain menjadi tempat penampungan air, juga sebagai objek wisata. Hal itu karena keindahan areanya menampilkan view yang menarik, pemandangan yang memukau.
Selain itu, letak bendungan yang strategis serta mudah dijangkau tidak butuh waktu lama untuk membuatnya populer. Jangan lewatkan untuk menyaksikan panorama matahari terbenam saat kamu berlibur kesana.
Sekilas Tentang Waduk Cirata Menurut BPWC (Badan Pengelola Waduk Cirata)
Pertama-tama mungkin kamu bingung mengenai penamaannya, sebagian orang menyebutnya dengan waduk cirata purwakarta. Sebagian lagi menamakan waduk cirata cianjur dan ada pula yang mengatakan namanya waduk cirata bandung.
Memang sedikit membingungkan, sebenarnya terutama tentang letak bendungan ini. Apakah di purwakarta, bandung atau justru cianjur. Sebenarnya semuanya benar karena bendungan air ini berada di wilayah ketiga kabupaten tersebut.
Meski berada di 3 wilayah kabupaten itu, namun sebagian besar termasuk dalam kawasan kabupaten Cianjur. Luas bendungan cirata sekitar 43 ribu hektar.
Kapasitas listrik yang dihasilkan mencapai 1428 GWH pertahun yang disalurkan dengan sistem interkoneksi ke Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Melalui transmisi tegangan tinggi 500 kV. Deskripsi singkat ini sudah memberikan gambaran bagaimana kemegahannya.
Tak hanya memberikan manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari masyarakat di Pulau Jawa, Madura dan Bali. Tetapi juga sebagai destinasi tour yang bisa memberikan kepuasan jiwa pikiran serta melepaskan kepenatan karena rutinitas harian.
Sejarah Singkat Tentang Waduk Cirata
Bendungan PLTA ini dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 1983 – 1988 dan kedua tahun 1995 – 1997. Total luas kawasannya 43.777,6 hektar terdiri atas daratan dengan 37.577,6 hektar dan perairan seluas 6200 hektar.
Area PLTA ini di DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum dan Waduk Saguling yang menyediakan genangan airnya karena posisinya lebih tinggi. Air dari Bendungan Cirata, lalu mengalir ke Bendungan Jatiluhur. Jadi, air daru bendungan Sagulinglah yang dimanfaatkan terus untuk menghasilkan listrik.
Bangunan PLTA Purwakarta terdiri atas 4 bangunan yakni tempat penampungan air, saluran air, bangunan ketiga yakni unit gedung pembangkit atau powerhouse dan keempat ada switchyard merupakan unit transmisi penyaluran energi listrik.
Selain itu, PLTA ini dilengkapi terowongan sebagai akses jalan ke unit pembangkit yang letaknya di dalam perut bumi. Bendungan Cirata dibangun memang dengan fungsi utama sebagai PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Jamali.
Tapi, seiring berjalannya waktu, mulai dikembangkan. Dimulai dari tahun 1986 yakni penggunaan budidaya jaring apung dengan tujuan memberikan lapangan pekerjaan pada warga sekitar. Semakin lama, keramba apung semakin berkembang bahkan jumlahnya sampai melebih batas.
Sehingga berdampak buruk pada kualitas air waduk. Oleh karenanya, tahun 2016 lalu pengelola membersihkan kolam Waduk Cirata dari KJA (Kolam Jaring Apung), termasuk di kawasan Jatiluhur. Kebijakan itu hanya sementara saja, karena petani masih bisa membuat KJA, tapi jumlahnya dibatasi.
KJA memang tidak dapat sepenuhnya ditutup karena sebagai ladang ekonomi warga sekitar serta pemasok sekitar 30% ikan air tawar di Jawa Barat. Setelah KJA, kawasan bendungan mulai dijadikan sebagai destinasi wisata di Jawa Barat.
Cerita Mistis Waduk Cirata
Seperti biasa tempat-tempast wisata di Indonesia selalu diselimuti cerita mistik, legenda atau mitos. Begitupun tentang Waduk Cirata ini. Berkembang kisah kalau kawasan itu angker, sehingga para pengunjung harus menaati peraturan dan tidak boleh melanggar pantangan yang beredar.
Adapun kisah misteri yang kerap diceritakan adalah tentang sebuah hotel yang berbentuk villa kuno bagus di dekat bendungan. Walaupun tempatnya cukup menarik, harganya murah, tapi jarang ada orang menginap disana. Terkecuali sangat terpaksa, katanya disana sering muncul penampakan.
Lalu, ada kisah yang sudah berkembang lagi bahwa semua area waduk baik darat atau perairan dihuni beragam makhluk halus. Menurut cerita sosok yang sering menampakkan diri adalah banaspati. Itu suatu makhluk berwujud manusia dengan tubuh mengeluarkan api.
Masih ada kisah lainnya yakni mengenai debit air. Anehnya terkadang debit air dalam bendungan tiba-tiba meluap dalam sekejap dan surut secara ekstrim pula. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bulan purnama atau tanggal 15 bulan Qomariah.
Keindahan Alam di Waduk Cirata
Ketika kamu memasuki kawasannya, akan menyaksikan hamparan air yang dihiasi pembudidayaan ikan jaring apung. Dari pinggiran danau kamu akan disuguhkan pemandangan menakjubkan serta perahu-perahu nelayan.
Keindahannya semakin lengkap karena dikeliling bebukita hijau. Apalagi saat senja tiba, kamu dapat melihat bagaimana megahnya pemandangan matahari terbenam. Sungguh menyenangkan hati dan pikiran kala melihat peristiwa tersebut.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Waduk Cirata
Tak hanya keindahan sunset, kamu pun dapat menjelajahi wilayah perairan yang begitu besar menggunakan perahu. Berkeliling, sembari melihat tempat pembudidayaan ikan jaring apung secara dekat. Kegiatan yang sulit kamu lakukan saat dikota.
Ongkos penyewaan perahu sekitar Rp 30.000. Sedangkan bagi yang mempunyai hobi memancing, bendungan cirata merupakan area yang tepat. Kamu dapat memuaskan hasrat memancing dengan suguhan beragam jenis ikan air tawar dalam berbagai ukuran.
Tersedia beberapa spot memancing seperti di Calincing, Palumbon, Pasir Geulis atau Cipicung, Babakan Garut, Pasir Ucing, Jangari serta Palalangon. Para pemanacing mania pastilah sudah mengetahui tempat-tempat ini.
Satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan ketika berlibur ke sana yakni menikmati sajian kuliner khasnya. Di pinggir-pinggir jalan, kamu akan menjumpang banyak warung yang menawarkan menu makanan nikmat termasuk Khas Purwakarta, Sate Maranggi.
Paling pas menikmati kuliner di kawasan ini datanglah ke Buangan. Disana berjajar warung-warung maupun rumah makan dengan berbagai hidangan. Menu masakannya seperti Nasi liwet dan ikan bakar, hampir setiap warung menawarkannya.
Ada keunikan ketika kamu makan di sekitar danau buatan ini. Sebab, pembayarannya tidak dihitung dalam jumlah porsi, tapi menurut hitungan liter untuk beras dan kilogram untuk ikan yang dipesan. Waktu tunggu pemesanan makanan sekitar 30 – 40 menit.
Semua bahan benar-benar baru diproses memasak, bahkan sebelum dimasak ikan-ikan masih hidup. Sayuran juga baru dipetik dari pohonnya. Jadi masih segar, tak sia-sia kalau sudah memakan kuliner di kawasan danau buatan cirata.
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Waduk Cirata buka 24 jam non stop dengan harga tiket masuk sesuai kendaraan. Untuk motor Rp 3.000,- dan Rp 5.000,- untuk mobil belum termasuk ongkos parkir. Parkir dikenakan tarif sendiri yang jumlahnya sama htm. Bagaimana cukup murahkan? Padahal banyak sekali pengetahuan serta kepuasan liburan yang dapat kamu peroleh ketika mengunjunginya.
Fasilitas di Waduk Cirata
Disediakan beragam fasilitas seperti kamar mandi, MCK, mushola sebagai tempat ibadah. Ada warung makan, penginapan maupun hotel di sekitar bendungan. BPWC pun mempunyai hotel yang juga disewakan kepada wisatawan. Untuk hotel tarifnya bervariasi tergantung fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan. Sebagai objek wisata, PLTA ini memiliki fasilitas sangat lengkap.
Letak dan Perjalanan Menuju Waduk Cirata
Lokasi waduk cirata berada diantara bukit-bukit yang mengubungkan tiga kabupaten yakni Kabupaten Purwakarta, Bandung dan Cianjur. Secara administratif, bendungan besar PLTA ini terletak di Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat.
Karena begitu populer dan letaknya strategis, menjadikannya tidak sulit ditemukan. Berbekal google maps dan gps, kamu takkan tersesat sampai sana. Sebab, berada di perlintasan utama anatar Bandung Jakarta.
Rute jalan dari Jakarta bisa memakai kendaraan pribasi atau angkutan umum. Jalur pertama bisa dimulai dari Jalur Bogor menuju Puncak jalan sampai di Cianjur dan Cikalong Kulon baru Cirata. Rte kedua melalui Jonggol ke Cikalong Kulon baru sampai di waduk.
Kamu juga bisa melalui Tol Cikampek keluar pada pintu Tol Jatiluhur lalu, lanjutkan perjalanan ke Plered. Sementara dari Bandung, ambil jalur Tol Cipularang keluar di pintu Tol Cikalong Wetan, lalu menuju Plered.
Sedangkan dari Cianjur, melalui Cikalong Kulon. Jika dari Purwakarta melalui jalur Cikalong Wetan. Kalau menggunakan kendaraan pribadi, kamu harus sangat berhati-hari. Sebab, karakter jalan di perbukitan menanjak dan terdapat tikungan. Medannya sudah bagus beraspal halus.
Gaishan Raffasya Hafis (pemilik terverifikasi) –
Saya sudah latihan senyum pemenang. Sekarang tinggal giveaway ini yang harus latihan memberi hadiah pada saya.
Daud Zaki Amir (pemilik terverifikasi) –
Kata bijak mengatakan, ‘Kesempatan datang tak terduga.’ Saya siap terkejut jika menang giveaway ini!
Osama Zuhair Faisal (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga zoo, tapi saya siap jaga hadiah giveaway ini lebih baik dari menjaga hewan.